11 Dongeng Fabel Aesop untuk Pengantar Tidur Anak, Penuh Makna Kebaikan Loh!
Fabel adalah cerita karangan dengan hewan-hewan sebagai tokoh utamanya. Mereka bisa tertawa, berbicara, dan melakukan hal-hal sebagaimana yang biasa dilakukan manusia. Sahabat bisa menjadikan dongeng fabel ini untuk dijadikan dongeng pengantar tidur anak. Melalui cerita yang dibacakan, Sahabat bisa mengajarkan hal-hal baik yang tersirat di dalamnya.
Nah, jika bingung akan membacakan cerita apa, Sahabat bisa menyimak 11 dongeng fabel karangan Aesop berikut. Ceritanya menarik dan makna yang tersirat juga bisa dituturkan kepada anak-anak supaya tetap melakukan kebaikan loh.
Anjing dan Bayangan
Dongeng fabel ini menceritakan tentang seekor anjing yang sedang berlari menuju rumahnya. Ia sendiri dan sambil membawa sebongkah daging besar. Untuk menuju rumahnya, ia harus menyeberangi jembatan.
Tak sengaja, anjing tersebut melihat ke pantulan sungai dan mendapati seekor anjing yang juga sedang membawa sebongkah daging besar. Anjing tersebut tidak tahu kalau itu bayangannya sendiri sehingga ia mencoba merebut daging tersebut dengan cara melompat ke sungai untuk menerkamnya. Oleh karena aksinya tersebut, si anjing jadi kehilangan daging yang ia bawa karena hanyut di sungai.
Selama bercerita, Sahabat bisa menambahkan efek-efek suara sehingga menarik. Di akhir cerita, tuturkan bahwa sifat serakah itu tidak baik. Lebih baik mensyukuri apa yang dipunya sekarang dan jangan merebut milik orang lain.
Burung Jay dan Merak
Cerita ini mengajarkan untuk menjadi diri sendiri apa adanya dan mensyukurinya. Tidak perlu iri akan kecantikan orang lain karena semua orang memiliki kelebihannya masing-masing.
Kebaikan itu dituturkan Aesop melalui kisah burung jay yang suatu hari melewati sarang burung merak. Di sana terlihat bulu burung merak yang rontoh dan berserakan di tanah. Burung Jay melihat bulu itu sangat cantik dan mencoba untuk memasangnya di tubuhnya sendiri.
Ketika sedang memperagakan cara berjalan yang anggun selayaknya burung merak dengan bulu-bulunya, burung jay tertangkap basah oleh burung merak. Tahu bulu itu palsu, burung merak mencoba mematuk-matuk bulu di tubuh burung jay supaya lepas.
Burung jay yang hanya diam hingga bulu merak lepas semua dari tubuhnya lekas berlari ke rumahnya. Keluarganya tahu dan marah. Mereka mengatakan bahwa bukan hanya karena bulu merak mereka bisa terlihat cantik.
Burung Murai dan Petani
Keluarga burung murai adalah tokoh utama di dongeng fabel ini. Mereka hidup di tengah lahan jagung yang tumbuh dengan subur. Suatu hari petani datang dan mengatakan bahwa ia akan memanggil teman-temannya untuk membantunya panen.
Anak burung murai panik karena bisa saja sarangnya ketahuan dan mereka tertangkap petani yang memanen jagung. Namun, ibunya mencegah dengan mengatakan bahwa petani itu membutuhkan waktu untuk memanggil teman-temannya.
Keesokan harinya, petani datang lagi tanpa mengatakan apa pun. Ibu burung murai langsung mengemasi barang dan mengajak anak-anaknya untuk berpindah. Ia tahu bahwa petani akan memanen kebun sendiri, tanpa teman-teman yang disebutkan.
Cerita ini menarik karena Sahabat bisa mengajarkan ke anak untuk melakukan suatu hal sendiri, tidak perlu terlalu mengandalkan teman. Dari perspektif burung murai, Sahabat juga bisa mengajarkan bahwa keluarga adalah segalanya.
Dua Ekor Kambing Jantan
Wah, cerita ini merupakan cerita singkat dari Aesop. Sahabat bisa menghafalnya dengan cepat sekaligus memberikan pengajaran mengenai menghargai dan mengalah demi kebaikan loh.
Dongeng fabel ini tentang dua ekor kambing jantan yang sedang menyeberang jembatan tali. Mereka berlawanan arah, tetapi tidak ada yang mau mengalah, memberi jalan kepada satu sama lain. Akhirnya, keduanya bertengkar dan keduanya jatuh ke sungai dan tenggelam.
Dua Ekor Kepiting
Dongeng fabel tentang dua kepiting ini sangat seru. Dari cerita ini, Sahabat harus berhati-hati dalam memberi nasihat kepada anak, terlebih ketika menyuruhnya untuk melakukan suatu hal baik. Sebab, anak-anak mencontoh perilaku sekitar untuk bisa melakukan suatu hal. Seperti halnya anak kepiting yang protes ketika ibunya menyuruh untuk mengubah cara berjalan.
Kata si ibu kepiting, cara berjalan anak kepiting tidak enak dilihat, miring, dan kurang berwibawa. Namun, anaknya tidak bisa memperbaiki cara berjalan karena ia meniru ibunya yang juga memiliki cara berjalan yang sama.
Dua Katak dan Sebuah Sumur
Diceritakan dua katak yang sedang mencari tempat tinggal yang sejuk dan lembab supaya nyaman. Mereka menemukan sebuah halaman dengan sumur di sana. Tempatnya sejuk dan dekat dengan air. Katak pertama ingin tinggal di sana, tetapi katak kedua menolak. Ia berpikir bahwa sumur itu bisa berbahaya ketika meluap saat hujan.
Dari dongeng fabel ini, Sahabat bisa menuturkan amanahnya kepada anak bahwa untuk memutuskan sesuatu harus dipikirkan dengan baik. Jangan sampai, keputusan awal karena satu pertimbangan akan membuat celaka karena tidak memikirkan pertimbangan lain.
Dua Lelaki dan Seekor Beruang
Cerita seru lainnya yang bisa Sahabat dongengkan kepada anak sebelum tidur adalah tentang dua lelaki dan seekor beruang. Dari cerita ini, amanah yang bisa diajarkan kepada anak adalah untuk setia kawan.
Kesetiakawanan tersebut diajarkan oleh seekor beruang yang awalnya akan diburu oleh dua lelaki. Namun, keduanya justru ketakutan dan salah satunya kabur sedangkan lelaki yang lain berpura-pura mati. Bukannya menerkam lelaki yang pura-pura mati, si beruang justru berbisik untuk jangan mempercayai teman yang meninggalkannya dalam bahaya sendirian sedangkan ia justru kabur seorang diri.
Elang dan Pemburu yang Menangkapnya
Cerita unik yang ditulis oleh Aesop ini mengajarkan untuk tidak perlu membenci seseorang yang memperlakukanmu dengan tidak baik. Justru sebaliknya, perlakukan mereka dengan baik supaya mereka tahu bahwa kita tidak patut diperlakukan buruk.
Ajaran kebaikan itu tersirat dari kisah elang yang ditangkap pemburu. Pemburu itu mematahkan sayapnya lalu menjual kepada sepasang suami-istri. Suami-istri itu merawat elang dengan baik sehingga sayap elang sembuh seperti semula. Ketika bisa terbang, elang menangkap kelinci lalu diberikan kepada mereka sebagai hadiah.
Serigala yang melihatnya justru menasihati elang untuk memberikan hadiah kepada pemburu juga supaya elang tidak lagi ditangkap oleh pemburu lagi suatu hari.
Lelaki, Si Bocah, dan Keledai
Kisah ini sangat terkenal. Sahabat bisa mengajarkan kepada anak untuk tidak perlu mendengarkan omongan orang lain dan cukup lakukan suatu hal yang baik dan nyaman untuk diri sendiri. Hal baik itu tersirat dari cerita tentang seorang lelaki yang berjalan bersama keledai dan anak lelakinya.
Ketika lelaki itu berjalan dengan menuntun keledai dan menggandeng anaknya, seseorang mencibir lelaki itu bodoh karena tidak menaiki keledai. Ketika si lelaki menaiki keledainya bersama sang anak, ada orang yang mencibir lagi dengan mengatakan lelaki itu kejam karena membuat keledai kecil ditunggangi dua orang.
Lelaki itu akhirnya turun dan membiarkan si anak tetap naik. Namun, orang yang lewat menilai anaknya pemalas karena membiarkan ayahnya yang sudah tua berjalan sedangkan ia naik keledai dengan seenaknya. Ujaran orang-orang tidak berhenti dan terus terdengar tidak menyenangkan.
Gagak dan Sebuah Kendi
Dongeng fabel ini menceritakan tentang seekor gagak yang kehausan dan tidak menemukan sumber air di mana pun. Kemudian, gagak tersebut melihat sebuah kendi yang berisi air. Namun, gagak tidak bisa meminumnya karena paruhnya pendek.
Gagak tersebut memiliki ide dengan mengumpulkan bebatuan kecil dan mencemplungkan ke dalam kendi sehingga volume air naik dan ia bisa meminum air di dalamnya. Cerita gagak ini sangat inspiratif dan bisa mengajarkan kepada anak untuk tetap berusaha meskipun di situasi yang sulit.
Kelinci dan Katak
“Kelinci dan Katak” bercerita mengenai sekumpulan kelinci yang akan berpindah tempat karena mereka terus diejek oleh kawanan binatang lain di tempat semula. Mereka bingung akan ke mana karena takut diejek terus oleh binatang lainnya juga di tempat baru.
Hingga suatu hari, mereka ingin ke bukit di seberang sungai. Di tepi sungai sekelumpulan kelinci itu menjumpai sekumpulan katak. Kelinci takut katak akan mengejeknya, tetapi ternyata katak tersebut justru kabur. Kelinci berpikir bahwa ternyata segala sesuatu tidak seburuk yang mereka pikirkan.
Cerita ini bisa Sahabat beri penjelasan kepada anak untuk jangan takut untuk mencoba sesuatu. Jika bisa berusaha dengan baik, hasilnya pasti akan memuaskan.
Nah, itulah 11 dongeng fabel karya Aesop yang bisa Sahabat dongengkan kepada anak-anak sebelum mereka tidur ya. Cerita seru yang dibalut dengan pesan yang baik pasti akan menyenangkan untuk anak.
Penulis: Nisa Maulan Shofa