5 Fakta Menarik Candi Muaro Jambi Bagi Para Wisatawan
Peninggalan sejarah di Indonesia berupa candi yang indah di Indonesia bukan hanya Candi Borobudur atau Prambanan. Salah satu kawasan candi di Jambi ini juga merupakan salah satu candi terluas di Asia Tenggara, loh. Tidak heran jika kawasan candi ini juga menjadi daya tarik pariwisata menarik untuk wisatawan domestik dan mancanegara.
Lokasi Candi Muaro Jambi terletak di dekat Sungai Batang Hari di Danau Lamo, Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Kawasan candi sudah mengalami pemugaran dan pelestarian oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi. Nah, untuk mengetahui lebih jauh tentang candi bersejarah ini, yuk simak beberapa fakta menarik tentang Candi Muaro Jambi.
Salah Satu Warisan Dunia UNESCO
UNESCO mencatat Candi Muaro Jambi sebagai salah satu Warisan Dunia pada 2009. Situs budaya pada situs komplek Candi Muaro Jambi melambangkan nilai-nilai kemanusiaan dalam periode budaya Hindu-Buddha di Jambi. Hal ini tercermin dari pembangunan kuil yang didasarkan oleh filosofi Hindu-Buddha.
Usia Candi Lebih Tua daripada Borobudur
Meski pengakuan UNESCO atas Candi Muaro Jambi sebagai Warisan Dunia relatif baru, tapi usia candi lebih tua daripada Candi Borobudur. Candi Borobodur dibandung pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi, sementara Candi Muaro Jambi diperkirakan terbentuk sejak abad ke-7.
Situs sejarah ini mungkin tidak sepopuler candi lain di Pulau Jawa, tapi Candi Muaro Jambi diyakini sebagai salah satu pusat pengembangan agama Buddha. Pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Candi Muaro Jambi dianggap sebagai aset di budang ilmu pengetahuan, kebudayaan, pariwisata, agama, sosial, dan ekonomi.
Area Candi 8x Lebih Luas daripada Candi Borobudur
Luas komplek Candi Muaro Jambi mencapai 12 kilometer persegi yang setara dengan delapan kali lebih luas daripada Candi Borobudur. Candi Muaro Jambi membentang sepanjang 7,5 kilometer dari barat ke timur tepian Sungai Batanghari. Nah, di lokasi komplek ini juga bisa ditemukan beberapa peninggalan candi
Sahabat bisa menemukan beberapa candi sekaligus di kawasan Candi Muaro Jambi yaitu Candi Vando Astano, Candi Gedong 1, Candi Gedong 2, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Kembar Batu, dan kolam Talaga Rajo.
Mirip dengan Salah Satu Bangunan Universitas di India
Nah, kabarnya Candi Muaro Jambi ini dulunya merupakan salah satu pusat pendidikan universitas peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Hal ini disebutkan oleh arkeolog Kementerian Pendidikan dan Budaya, Agus Widiatmoko karena ada kemiripan bangunan Candi dengan salah satu universitas di India yaitu Universitas Nalanda.
Saat ajaran Budha Dharma di India mengalami kehancuran akibat invasi, Universitas Nalanda diperkirakan berpindah ke Sumatera. Bangunan universitas yang dipakai untuk belajar itulah yang saat ini diperkirakan sudah berbentuk Candi Muaro Jambi yang bersejarah dan sangat luas area candinya.
Komplek Percandian dengan Lebih dari 80 Reruntuhan Candi
Sisa-sisa peninggalan sejarah di Candi Muaro Jambi bisa dilihat dari 82 reruntuhan bangunan kuno di komplek permukiman candi. Hingga saat ini, sudah ada delapan bangunan candi yang dipugar secara intensif oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi.
Pengunjung yang datang ke Candi Muaro Jambi bisa menggunakan perahu kecil untuk menyeberangi Sungai Batang Hari. Setelah itu, para wisatawan bisa melihat jenis bangunan, arsitektur, dan teknologi lansekap yang cantik dan menggambarkan tahapan signifikan dalam pemukiman manusia tradisional mewakili nilai-nilai dan interaksi budaya.
Jadi, jika sahabat punya kesempatan untuk berkunjung ke Jambi, jangan lupa untuk menyempatkan diri mampir ke salah satu objek wisata di Jambi yang sangat bersejarah ini, ya!
Penulis : Rizkita Darajat