7 Bahaya Sampah Plastik Bagi Lingkungan Hidup
Sudah banyak masalah lingkungan yang muncul akibat sampah. Bukan hanya bahaya jangka panjang, tapi juga merepotkan untuk jangka waktu pendek. Sahabat, apakah sudah menyadari bahaya sampah plastik di kehidupan sehari-hari?
Bahaya sampah plastik merupakan masalah yang timbul akibat perilaku manusia di saat abai saat mengolah plastik bekas pakai. Ya, sampah plastik sebenarnya bisa diolah atau digunakan kembali agar tidak merugikan lingkungan. Berikut ini bahaya sampah plastik yang perlu diantisipasi.
Tidak sedap dipandang
Sahabat, pernahkah merasa terganggu dengan sampah plastik yang berceceran? Sampah plastik yang sulit terurai sering kali mengapung di permukaan air sungai atau laut. Selain itu, pasti sering menemukan bekas sampah plastik yang sudah terinjak-injak di tanah bukan?
Hal ini tentu membuat lingkungan jadi tidak enak dipandang. Sampah plastik yang sulit terurai membuat lingkungan terlihat kotor dan kumuh. Terlebih lagi jika hal ini terjadi di area rekreasi, pemandangan alam yang seharusnya indah juga ikut terganggu.
Polusi bagi hewan dan mikroorganisme
Potongan sampah plastik yang bertekstur keras bisa melukai hewan-hewan kecil. Sebagai makhluk hidup yang mengandalkan insting, plastik mungkin juga termakan. Bayangkan jika limbah sampah tidak bisa terurai di dalam pencernaan hewan, tentu sangat berbahaya. Tak hanya itu, material kimia dari plastik yang terurai menjadi mikroplastik juga jadi bahan beracun yang bisa membahayakan mikroorganisme.
Merusak rantai makanan
Bagaimana pengaruh mikroorganisme bagi lingkungan? Hal ini bukan hanya berpengaruh pada tanaman, loh. Saat tanah tercemar oleh mikroplastik, tumbuhan juga akan terkena pengaruhnya. Hal ini bisa mengakibatkan lingkungan gersang, serangga mati, dan hewan tidak bisa mencari bahan makanannya sendiri.
Mencemari air dan tanah
Sampah plastik yang menumpuk di tempat pembuangan sampah tentunya membuat polusi udara. Namun, saat bahan kimianya meresap ke tanah dan berinteraksi dengan air, kualitas air akan ikut tercemar. Tanah akan terkontaminasi bahan kimia sehingga air tanah juga rentan mengandung racun berbahaya.
Bisa menyebabkan polusi udara
Selain baunya yang tidak sedap, sampah plastik bisa mencemari udara melalui pembakaran terbuka (insinerasi). Melansir dari artikel Kumparan, metode pengelolaan limbah dengan insinerasi dapat menghasilkan emisi karbondioksida yang sangat tinggi. Karbon yang dipancarkan dari pembakaran plastik diperkirakan setara dengan polusi pembangkit listrik tenaga batubara sebesar 189 watt pada akhir 2019.
Berpotensi menimbulkan masalah kesehatan
Polusi udara, air, dan tanah tentu bisa berdampak bagi kesehatan manusia. Sahabat juga perlu memahami bahwa kandungan bahan kimia yang mencemari hewan laut bisa berbahaya bagi manusia. Hal ini bisa terjadi karena ikan yang terkontaminasi bahan kimia juga ikut mengandung bahan beracun saat dikonsumsi oleh manusia.
Menguras biaya perawatan
Sudah tidak dapat dielakkan lagi bahwa bahaya sampah plastik bisa berdampak ke berbagai elemen lingkungan. Apakah semua itu bisa diatasi atau setidaknya dikurangi bahayanya? Mungkin bisa, tapi biaya yang dibutuhkan pasti akan sangat besar karena dibutuhkan peralatan canggih untuk dapat mengolahnya. Selain itu, pendapatan negara juga bisa menurun saat wisatawan sudah tidak tertarik lagi datang ke tempat rekreasi yang kotor.
Jika diperhatikan, bahaya sampah plastik bukan hanya bisa merugikan untuk jangka waktu panjang, ‘kan? Dampak sampah plastik mungkin sudah dirasa merugikan dan terasa oleh kehidupan saat ini. Mari kita jaga lingkungan hidup agar tetap nyaman dengan lebih mawas diri saat menggunakan bahan plastik, ya!
Penulis: Rizkita Darajat