Adab Bepergian, Membaca Doa Naik Kendaraan Darat
Apa yang Sahabat lakukan ketika hendak bepergian? Banyak orang yang akan menjawabnya dengan jawaban membaca doa. Namun tahukah kamu, selain membaca doa perjalanan atau doa naik kendaraan darat, masih ada banyak anjuran lainnya yang bisa kita lakukan. Anjuran ini sesuai dengan hal yang dilakukan oleh junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.
Bepergian dalam bahasa arab disebut dengan safar. Islam menganjurkan kita untuk bepergian karena hal ini memiliki banyak manfaat, seperti menjalin silaturahmi hingga bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang segala hal. Seringkali juga kita bertemu dengan orang-orang baru sehingga bepergian bisa menambah teman dan memperluas koneksi kita.
Adab Bepergian Dalam Islam, Termasuk Membaca Doa Naik Kendaraan Darat
Dalam Islam, ada anjuran-anjuran yang sebaiknya kita lakukan selama melakukan perjalanan. Setidaknya ada 12 anjuran yang bisa kita ikuti, yaitu sebagai berikut :
1. Disunnahkan tidak bepergian sendirian
Yang pertama adalah tidak bepergian sendirian. Untuk perempuan, hukumnya sudah jelas. Mereka tidak boleh bepergian sendirian tanpa mahramnya. Namun anjuran tidak bepergian seorang diri ini juga berlaku untuk para laki-laki.
Carilah kawan yang bisa menemani selama di perjalanan. Rasulullah tidak menganjurkan umatnya untuk bepergian sendirian. Lagipula, bepergian bersama dengan kawan akan memudahkan kita untuk meminta pertolongan. Kita bisa saling membantu dan saling mengingatkan.
2. Cari teman safar yang baik
Ketika sedang mencari teman perjalanan, carilah kawan yang baik. Dengan memilih kawan yang baik, kita telah mengajak seseorang yang siap mengingatkan kita dalam hal kebaikan, seperti mengingatkan waktu shalat dan kebaikan lainnya. Juga, carilah kawan yang tidak segan menegur ketika kita lalai. Tidak ada kawan yang lebih baik daripada kawan yang mengajak kita untuk berbuat baik.
3. Lebih baik tidak menjamak shalat
Salah satu syarat boleh menjamak shalat adalah bagi mereka yang sedang dalam perjalanan. Ini merupakan kemudahan yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya. Meskipun boleh, kita dianjurkan untuk tidak menjamak shalat jika tidak ada kesulitan. Apabila memungkinkan untuk melakukan shalat tepat pada waktunya, tentu akan lebih utama melaksanakan shalat sesuai dengan jadwalnya tanpa perlu menjamaknya.
4. Dianjurkan mengqashar shalat
Kita tidak dianjurkan untuk menjamak shalat ketika bepergian, namun kita lebih dianjurkan untuk mengqosor shalat. Bahkan dihukumi sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Shalat yang boleh diqosor adalah shalat yang berjumlah 4 rakaat, yaitu shalat Dzuhur, Ashar, dan Isya’. Sedangkan shalat Maghrib dan Shubuh tidak boleh diqasar.
5. Lebih baik tidak shalat di atas kendaraan
Syarat sah shalat adalah menghadap kiblat. Jika tidak menghadap kiblat, shalat kita tidak akan sah. Untuk itulah, kita dianjurkan untuk tidak melaksanakan shalat di atas kendaraan ketika bepergian. Lebih baik kita turun dari kendaraan sebentar dan melaksanakan shalat di masjid atau mushola terdekat.
Namun ada juga pendapat yang memperbolehkan kita shalat di atas kendaraan jika memang tidak memungkinkan untuk turun. Misalnya karena kita naik kereta api atau pesawat terbang. Kedua transportasi umum ini tidak memungkinkan kita untuk berhenti sesuka hati. Sudah ada jadwal yang ditentukan. Daripada meninggalkan shalat, lebih baik kita shalat di atas kendaraan.
6. Membaca doa ketika keluar rumah
Jangan lupa membaca doa ketika hendak melakukan perjalanan. Yang pertama adalah doa keluar rumah. Doa yang dibaca adalah berikut ini :
Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adhim
Doa ini meminta perlindungan dan keselamatan dari Allah. Dengan membaca doa ini pula, malaikat bersiap melindungi kita selama berada di luar rumah.
7. Membaca doa ketika naik kendaraan
Membaca doa keluar rumah saja itu belum cukup. Ada doa lain yang sebaiknya juga kita baca, yaitu doa naik kendaraan. Jika kita naik mobil, baca doa naik kendaraan darat. Apabila kita memilih transportasi laut atau udara ketika bepergian, doa yang dibaca adalah doa naik kendaraan laut.
Berikut ini adalah doa naik kendaraan darat dan udara dengan lafadz latin.
Subhanalladzi sakhkhoro lana hadza wama kunna lahu muqrinin. Wa inna ila robbina lamunqolibun.
Untuk doa naik kendaraan laut, berikut ini adalah lafadz latinnya.
Bismillahi majreha wa mursaha inna robbi laghofururrohim.
Tujuan membaca doa ketika hendak bepergian adalah untuk mengharapkan keselamatan sampai di tempat tujuan. Dengan membaca doa pula, kita mengikut-sertakan Allah dalam setiap langkah kita.
8. Pamit kepada kerabat dan tetangga
Selama hidup di dunia ini, kita memiliki keluarga dan tetangga. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk berpamitan kepada mereka ketika hendak melaksanakan perjalanan. Terlebih lagi, jika kita mengajak serta seluruh keluarga. Dengan berpamitan, keluarga dan tetangga akan tahu bahwa kita sedang tidak berada di rumah dan bisa menyampaikannya kepada tamu yang datang.
9. Perbanyak membaca doa selama di perjalanan
Salah satu waktu yang tepat untuk memanjatkan doa adalah ketika kita sedang dalam perjalanan. Doa seorang musafir (orang yang melakukan perjalanan) merupakan salah satu doa yang diijabah oleh Allah.
Jika Sahabat memiliki keinginan atau hajat yang belum terkabul, Sahabat bisa memanjatkannya selama di perjalanan. Daripada bingung, lebih baik Sahabat memperbanyak doa. Selain kemungkinan besar akan dikabulkan oleh Allah, hal ini juga bisa digunakan untuk mengusir rasa bosan selama dalam perjalanan.
10. Jika urusan sudah selesai, segeralah pulang
Perjalanan yang kita lakukan tentu memiliki tujuan. Bisa saja untuk berdagang, untuk menjalin silaturahmi, atau tujuan lainnya. Apapun tujuannya, jika tujuan tersebut sudah tercapai di tempat tujuan, kita dianjurkan untuk segera pulang.
Menurut Rasulullah, safar atau bepergian merupakan sebagian dari azab karena orang yang bepergian menjadi sulit memenuhi kebutuhannya akan makan, minum, dan tidur. Untuk itulah kenapa Rasulullah menganjurkan umatnya untuk segera pulang setelah urusannya di tempat tujuan sudah selesai. Dengan begitu, kita bisa kembali memenuhi kebutuhan kita dengan baik.
11. Melaksanakan shalat sunnah dua rakaat setelah bepergian
Dalam perjalanan pulang setelah bepergian, kita disunnahkan melaksanakan shalat sunnah dua rakaat sebelum sampai di rumah. Sahabat bisa melakukannya di masjid atau mushola yang ada di sepanjang perjalanan pulang.
Ini bisa diikhtiarkan sebagai bentuk rasa syukur kita karena masih diberi kesehatan dan keselamatan sehingga bisa menempuh perjalanan pulang. Sekaligus juga sebagai bentuk memohon keselamatan agar sampai di rumah dengan keadaan sehat wal afiat.
12. Mengadakan acara makan-makan setelah bepergian
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW ketika datang ke Madinah, beliau menyembelih unta atau sapi betina untuk jamuan. Kita sebagai umat Nabi Muhammad bisa meniru yang dilakukan oleh beliau. Bukan meniru hal yang sama persis dengan menyembelih unta atau sapi betina, tapi meniru penyelenggaraan acara makan-makan setelah bepergian. Dalam Islam, hal ini disebut dengan An-Naqi’ah.
Demikian 12 anjuran yang bisa dilakukan oleh seorang muslim ketika melakukan sebuah perjalanan. Selain membaca doa naik kendaraan darat atau laut, masih banyak anjuran yang bisa kita lakukan yang sesuai dengan sunnah nabi. Melaksanakan sekian banyak anjuran tersebut tidak akan membuat kita rugi. Malah, akan semakin menambah pahala bagi kita karena melaksanakan sunnah Rasulullah.
Baca juga : Awali Dengan Membaca Doa Perjalanan, Ini Manfaat dan Sunnah Bepergian