Alasan Jitu Supaya Jangan Ada yang Bertanya Lagi tentang Membersihkan Rumah Tanggung Jawab Siapa!
Membersihkan rumah adalah sebuah rutinitas yang tidak bisa dielakkan lagi. Terlebih, rumah menjadi tempat pulang dan sebagian besar waktu dalam seharinya dihabiskan di rumah. Namun, masih banyak nih pertanyaan tentang, “Membersihkan rumah tanggung jawab siapa, sih, sebenarnya?”
Ketika di sekolah dasar, Sahabat pasti belajar untuk membaca dengan subjek bernama Budi, bukan? Di buku pelajaran, seringnya terdapat dua kalimat legendaris: (1) Ibu Budi sedang mencuci piring; dan (2) Bapak Budi sedang membaca koran.
Dua kalimat tersebut seolah hanya Ibu Budi saja yang memiliki tanggung jawab untuk membersihkan rumah, tetapi tidak dengan Bapak Budi. Hm, tidak seperti itu dong. Yuk, simak beberapa alasan berikut supaya pertanyaan “membersihkan rumah tanggung jawab siapa?” tidak lagi tercetus di benak kita.
Membersihkan Rumah Tanggung Jawab Siapa?
Jika ada yang bertanya demikian, Sahabat tidak perlu buru-buru menjawab dengan ribuan alasan realistis. Lontarkan saja satu pertanyaan ini, “Kamu siapa di rumah tersebut?” Jika lawan bicara menjawab salah satu peran di keluarga, seperti suami, anak, ibu, istri, adik, kakak, berarti mereka semua memiliki tanggung jawab yang sama.
Nah, berikutnya, baru berikan beberapa alasan seperti berikut ini.
Menjaga Rumah Tetap Bersih = Menjaga Kesehatan Diri
Banyak sekali manfaat menjaga kebersihan rumah, salah satunya adalah menjaga kesehatan tubuh kita? Hm, apa hubungannya? Begini, Sahabat, ketika rumah bersih, berarti keberadaan bakteri, jamur, dan virus berada di level rendah. Jadi, kesehatan tubuh bisa terjaga karena tidak terkontaminasi bakteri, jamur, ataupun virus dari lingkungan.
Jadi, jangan hanya menunggu rumah dibersihkan orang lain ya. Meskipun mungkin ada asisten rumah tangga, tetapi paling tidak, kita tetap aktif dalam membersihkan hal kecil di sekitar atau milik kita. Merapikan kamar setelah bangun tidur, misalnya.
Peran yang Sama Besarnya
Membersihkan rumah tanggung jawab siapa? Ibu? Istri? Anak perempuan? Tante? Hm, sepertinya jawaban tersebut sudah tidak bisa kita anggap relate di zaman sekarang ya, Sahabat. Ketika kebanyakan koki justru adalah laki-laki, tentunya pembagian peran berdasarkan gender tidak bisa lagi dijadikan patokan.
Membersihkan rumah tidak bisa diatur wajib dilakukan oleh siapa. Ketika Sahabat membuat suasana kotor di rumah, berarti Sahabat yang harus membersihkannya, bukannya menunggu supaya dibersihkan oleh orang lain. Yuk, bertanggung jawab atas tindakan sendiri.
Menjaga Keteraturan Diri
Membersihkan rumah tidak hanya semata untuk menjaga kebersihan loh, Sahabat, melainkan juga untuk mengukur bagaimana management diri. Hal itu dikarenakan ketika kita teliti dalam membersihkan rumah, berarti kita termasuk orang yang rajin dan dipastikan teliti di pekerjaan lain. Nah, kegiatan bersih-bersih rumah bisa nih menjadi tolak ukurnya.
Menjadi Lebih Percaya Diri
Ketika ada yang bertanya, “Membersihkan rumah tanggung jawab siapa?” lalu Sahabat menjawab dengan percaya diri, “Aku ikut membersihkan rumah kok!” kemudian ada tamu datang dan memuji kebersihan rumah, dipastikan deh rasa bangga langsung menjalar di diri Sahabat.
Jika begini, tidak ada alasan lagi untuk bermalas-malasan kan di rumah dan membiarkan suasana rumah tetap dalam keadaan kotor? Terlebih ketika yang bertamu adalah orang spesial atau penting, pasti kalau mendapat pujian jika rumah kita sangat bersih, akan senang sekali, kan?
Itulah beberapa alasan untuk mengenyahkan pertanyaan tentang membersihkan rumah tanggung jawab siapa. Mulai sekarang, yuk lebih rajin membersihkan rumah karena manfaatnya banyak sekali untuk tubuh dan lingkungan sekitar.
Penulis: Nisa Maulan Shofa