Investasi Jangka Panjang: Jenis, Tujuan, Risiko, dan Penerapan Strategi untuk Jaminan di Hari Tua
Kesehatan finansial di zaman sekarang memang sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Banyak aspek dalam hidup yang harus dipersiapkan secara ekonomi dan membutuhkan ilmu untuk memenuhinya, terutama tentang investasi jangka panjang.
Investasi jangka panjang adalah hal selanjutnya yang harus Sahabat persiapkan ketika pekerjaan sudah mapan, dana darurat sudah aman, dan ingin menambah aset kekayaan untuk masa depan. Untuk mencobanya, tentu saja harus tahu mengenai jenis investasi ini supaya literasi tentang investasi tidak hanya sekadar menitipkan uang kepada pihak lain, bukan?
Berikut penjelasan mengenai jenis, risiko, keuntungan, dan strategi yang bisa Sahabat terapkan untuk memulai investasi jangka panjang. Jika dilakukan dengan baik bisa untuk menjamin kesejahteraan hidup di hari tua loh.
Tujuan Investasi Jangka Panjang
Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan return yang diinginkan, investasi jangka panjang memang menjadi favorit untuk banyak orang yang keadaan finansialnya sudah stabil. Jangka waktu dalam investasi ini biasanya dalam hitungan 1 hingga 10 tahun.
Masing-masing orang memiliki alasan tersendiri ketika ingin terjun dalam investasi ini. Biasanya, tujuan paling umum adalah untuk mendapatkan bunga sewa hingga pembagian keuntungan dari suatu perusahaan yang dituju untuk menanamkan investasi.
Bagi seseorang yang belum memiliki keluarga sendiri, memilih melakukan investasi jangka panjang adalah untuk menyimpan uangnya untuk tetap aktif dengan keuntungan lebih besar dibanding ketika disimpan hanya dalam rekening bank. Dana yang digunakan biasanya untuk keperluan masa depan, seperti kebutuhan anak ketika berkeluarga kelak.
Ketika Sahabat ingin mencoba berkutat di investasi jangka panjang ini memang harus menetapkan tujuan yang jelas supaya tidak goyah di tengah jalan. Sebab, investasi ini adalah mengenai waktu yang tidak singkat sehingga membutuhkan kesabaran.
Jenis Investasi yang Bisa Dicoba
Ada banyak jenis investasi jangka panjang dengan tingkat risiko dan keuntungan masing-masing. Jika Sahabat baru akan mencoba berinvestasi, yang perlu ditekankan sebelum menanamkan dana adalah high risk high return. Jadi, ketika sebuah investasi menawarkan return yang tinggi berarti risiko yang bisa ditimbulkan juga tinggi.
Beberapa jenis investasi jangka panjang adalah emas, saham, reksadana, properti, hingga obligasi. Untuk lebih jelasnya, Sahabat bisa simak penjelasan singkat berikut ya.
1. Stable Return dalam Emas
Tahun 2020 kemarin, emas menjadi primadona para pelaku investasi karena harganya yang melonjak jauh sehingga keuntungan yang diberikan sangat tinggi. Instrumen investasi jangka panjang ini memang terkenal dengan stable return yang diberikan.
Jika Sahabat baru terjun di dunia investasi, emas bisa menjadi pilihan utama untuk dicoba. Tetap memiliki risiko kerugian karena harga emas bisa turun sewaktu-waktu, tetapi penurunan yang ditimbulkan tidak terlalu signifikan kok.
Terlebih, emas juga bisa dicairkan sewaktu-waktu. Dengan tingkat likuiditas yang tinggi, emas bisa dengan mudah ditukar dengan uang tunai untuk keperluan mendesak.
2. Saham, Investasi dalam Ekonomi
Yang harus dilakukan sebelum memulai investasi dalam bentuk saham adalah mempelajarinya. Hal tersebut dikarenakan saham termasuk instrumen investasi yang rumit dengan berbagai istilahnya.
Nilai saham bisa sangat bagus untuk dijadikan persiapan finansial jangka panjang. Namun, risiko kerugian juga bisa begitu tinggi, terlebih ketika suatu perusahaan yang ditanami saham tersebut sedang mengalami isu yang buruk.
3. Nilai yang Tidak Pernah Mati dalam Properti
Properti menjadi jenis investasi jangka panjang yang tidak pernah mati, terlebih tanah dan bangunan. Terlebih, nilai keuntungan pada tanah dan perumahan tidak pernah turun setiap tahunnya.
Peningkatan yang stabil dalam tanah dan bangunan tentu saja dikarenakan manusia terus bertambah dan kebutuhan primer akan tempat tinggal menjadi meningkat. Entah itu rumah di perumahan, apartemen, hingga kost selalu diburu setiap harinya.
Akan tetapi, dengan tingginya profil keuntungan dalam properti tentu saja akan membuat Sahabat juga membutuhkan modal yang tidak akan sedikit. Terlebih ketika memilih untuk melakukan investasi properti di kota besar.
4. Menanam Saham dalam Reksa Dana
Instrumen investasi jangka panjang ini sebenarnya berkaitan dengan saham, tetapi diperuntukan untuk pemula yang tidak terlalu mengerti dan ingin menanam modal di saham. Namun, jika begini tentu saja Sahabat hanya akan menerima perusahaan yang dipilih tanpa tahu sendiri profil risiko-untungnya.
Reksa dana saham ini cocok untuk Sahabat yang ingin mencoba berinvestasi dalam saham, tetapi tidak begitu memahami cara bermainnya.
5. Obligasi, Investasi Bebas Risiko
Obligasi sering juga disebut surat utang. Hal tersebut dikarenakan pelaku investasi bertindak seolah memberi utang kepada pihak yang mengeluarkan obligasi. Salam satu obligasi yang digemari adalah obligasi pemerintah.
Biasanya, pemerintah akan mengeluarkan obligasi melalui pihak lain seperti bank. Surat utang negara, begitu sebutannya. Jangka waktunya beraga, mulai dari 1 hingga 10 tahun.
Dalam jangka waktu tersebut dana yang Sahabat tanamkan dalam obligasi akan diputar oleh pemerintah untuk memenuhi anggaran belanja. Setelah jatuh tempo, pemerintah akan mengembalikannya sekaligus kupon atau bunga yang ditetapkan di awal sebagai keuntungan pemegang obligasi.
Obligasi pemerintah disebut bebas risiko karena pemerintah memiliki wewenang untuk menaikan pajak hingga mencetak uang sehingga pasti akan mengembalikan uang kepada pemegang obligasi.
Strategi Investasi untuk Pemula
Jangan menjadi sosok awam dalam investasi. Minimal, Sahabat harus tahu bagaimana tingkat risiko yang ditimbulkan dalam setiap instrumen investasi yang ada. Terlebih jika instrumen tersebut yang Sahabat incar untuk menyimpan uang.
Sahabat harus memilih investasi yang cocok dengan kondisi keuangan. Jangan sampai memaksakan diri dengan menanamkan modal di sebuah instrumen investasi dengan modal besar padahal dana yang dimiliki tergolong minim.
Jika sekarang Sahabat sudah merasa stabil dalam ekonomi, jangan takut untuk memulai investasi sekarang juga. Hal ini dikarenakan investasi akan memberikan untung dalam jangka panjang sehingga bisa dinikmati hasilnya di masa depan. Jadi, semakin cepat memulai, untung yang didapat akan semakin cepat datangnya.
Jangan lupa juga untuk mengamankan dana darurat. Dana ini adalah dana pokok yang harus dimiliki jika sewaktu-waktu Sahabat mengalami keadaan yang membutuhkan uang tunai. Ingat ya, jumlah dana darurat yang dimiliki minimal 6 kali pengeluaran bulanan.
Risiko yang Bisa Didapat
Seperti yang disebutkan sebelumnya, berinvestasi memang bisa memberikan keuntungan yang tinggi, tetapi sekaligus risiko yang tidak kalah besar. Maka dari itu, sebelum memulai berinvestasi, Sahabat harus mempelajari instrumen yang dituju tersebut.
Bahkan, obligasi pemerintah yang digadang sebagai investasi bebas risiko pun memiliki tingkat risiko yang tidak main-main. Hal ini bisa dipicu dari risiko pasar yang ada. Isu politik sangat mempengaruhi besar-kecilnya risiko yang bisa timbul.
Sabar dalam Berinvestasi
Bagaimana? Langsung ingin mencoba untuk berinvestasi setelah mengetahui penjelasan mengenai investasi jangka panjang di atas?
Hal utama yang harus dilakukan ketika sudah memutuskan untuk berkomitmen untuk berinvestasi adalah sabar. Jika Sahabat tidak sabaran bisa-bisa memutuskan untuk berhenti di tengah jalan sehingga keuntungan yang didapat tidak seberapa.
Penulis: Nisa Maulan Shofa