Jangan Asal Pilih, ini Cara Memilih Buku Cerita Anak
Membaca merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi anak-anak karena dengan membaca buku anak bisa mengetahui hal-hal baru yang penting bagi proses tumbuh kembangnya. Walaupun perkembangan teknologi digital sudah semakin masif tapi khusus untuk buku cerita anak hal tersebut tidak selalu baik. Selain bisa mengganggu kesehatan mata, buku elektronik atau e-book tidak bisa menggantikan sensasi serta pengalaman motoric saat anak memegang dan membaca buku fisik. Tekstur, aroma serta berbagai hal kreatif lainnya tidak bisa digantikan begitu saja oleh teknologi.
Anak-anak begitu mudah meniru orang dewasa. Hal tersebut mau tidak mau harus membuat Sahabat pintar-pintar memilih jenis mainan serta buku bacaan yang sesuai dengan kondisi si anak. Sebagai pertimbangan berikut beberapa tips yang bisa digunakan sebelum membeli buku untuk anak.
1. Menyesuaikan dengan kemampuan membaca si anak
Setiap anak tumbuh dengan cara yang berbeda sehingga jangan pernah menyamakan anak Sahabat dengan anak lain terutama dalam hal kemampuan membaca. Walaupun ada kelompok anak yang dianggap pintar karena sudah bisa menulis dan membaca pada umur tertentu, nyatanya hal tersebut tidak berlaku pada setiap orang. Pahamilah seberapa jauh kemampuan membaca anak agar Sahabat bisa membeli buku yang sesuai dengan kemampuannya.
2. Jangan pilih buku yang terlalu tebal
Beberapa buku seperti ensiklopedi cenderung memiliki halaman yang tebal sehingga tidak cocok bagi anak. Karena masih kecil sebaiknya Sahabat memilih buku yang tidak terlalu tebal untuk dibaca oleh anak-anak agar tidak membuat bosan. Buku berisi 10-15 halaman rasanya sudah cukup untuk menjadi bahan bacaan bagi anak-anak. Selain itu, buku yang tidak terlalu tebal akan mudah dibawa kemana-mana sehingga jika Sahabat bepergian jauh Sahabat bisa menggunakan buku untuk menjauhkan anak-anak dari rasa bosan.
3. Pilih cerita yang mudah dipahami anak-anak
Hindari memilih buku cerita yang jalan ceritanya dirasa sulit dipahami oleh anak-anak. Pilihlah cerita yang lekat dengan kehidupan anak agar anak mudah memahami isi cerita. Selain itu, Sahabat selaku orang tua juga sebaiknya turut aktif menemani anak saat membaca buku.
Dengan membaca bersama-sama selain hubungan dengan anak akan semakin dekat, Sahabat juga bisa menjelaskan maksud dari buku yang diceritakan secara langsung kepada anak agar informasi tersebut tidak mudah dilupakan. Sahabat juga bisa memilih buku-buku yang menceritakan legenda tertentu.
4. Sesuaikan buku dengan usia anak
Hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting sebelum membelikan anak buku cerita. Biasanya setiap buku anak akan dilampirkan keterangan usia anak yang disarankan. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Setiap jenjang usia anak memiliki tingkat pemahaman yang berbeda sehingga buku yang dikhususkan untuk anak balita jelas sulit dipahami oleh anak batita.
Sebagai contoh, buku cerita anak 2 tahun biasanya ceritanya lebih singkat serta kadang-kadang dilengkapi berbagai macam alat peraga tambahan seperti pop up gambar, suara-suara binatang serta boneka-boneka kecil yang berguna untuk memberikan pemahaman serta informasi lebih detail kepada anak. Sementara itu, buku cerita anak yang lebih besar biasanya berisi cerita yang lebih panjang dan kompleks.
5. Pilih buku cerita yang memberikan pesan moral
Pemahaman anak tentang moral akan sangat mempengaruhi perkembangan kepribadiannya saat besar nanti. Melalui buku, orangtua diharapkan bisa memberikan pemahaman moral kepada anak agar nantinya anak bisa berlatih untuk lebih bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.
Buku yang baik adalah buku yang bisa memberikan pesan moral kepada pembacanya. Hal itu berlaku juga pada anak-anak dimana mereka akan lebih memahami nilai-nilai moral jika diajarkan sejak dini. Melalui cerita, anak akan lebih mudah belajar tentang bagaimana menghargai orang lain.
6. Memiliki tampilan yang menarik
Bagi anak, buku yang penuh gambar warna-warni tentu akan menarik perhatian. Selain bisa merangsang perkembangan otak, buku yang penuh gambar-gambar bisa mempermudah anak dalam memahami isi cerita yang tengah disampaikan. Anak-anak yang masih balita biasanya sangat menyukai buku bacaan semacam ini sedangkan anak yang lebih tua sebaiknya diberikan bacaan yang lebih komplek dari buku bergambar.
Selain gambar, buku pop up juga kerap digunakan untuk menarik minat anak-anak. Bentuknya yang lucu serta adanya elemen kejut membuat anak-anak yang membukanya akan merasa terhibur. Selain itu, dengan adanya pop up yang muncul secara tiba-tiba bisa merangsang rasa penasaran anak sehingga anak bisa fokus pada apa yang diceritakan oleh buku tersebut,
7. Jangan ragu membeli buku mahal
Buku bacaan terkadang memiliki harga yang cukup mahal terutama buku impor. Sayangnya cukup banyak buku anak yang berasal dari luar negeri sehingga harganya bisa sangat jauh dari kata murah. Namun, Sahabat sebaiknya tidak terpaku pada harga bukunya tapi lebih kepada isinya.
Jangan ragu membeli buku mahal karena semua itu untuk kepentingan anak. Akan tetapi, jika Sahabat memiliki dana yang sangat terbatas maka Sahabat bisa memilih buku bekas sebagai alternatif buku bacaan serta memanfaatkan berbagai promo dan diskon buku yang kerap diberikan oleh beberapa penerbit lokal. Para penerbit lokal ini bisa menjadi pilihan untuk mendapatkan buku dengan harga yang terjangkau.
Semoga tips di atas bisa Sahabat gunakan sebelum memilih buku cerita anak. Buku untuk anak sendiri terkadang bisa dibandrol dengan harga yang cukup mahal sehingga ada baiknya jika Sahabat tidak salah memilih buku yang sesuai. Untuk lebih jelasnya, Sahabat bisa melihat info seputar buku tersebut di internet sebelum membelinya.
Baca juga : Deretan Film Anak Anak Terbaik Sepanjang Masa