Hubungan toxic adalah istilah yang digunakan untuk sebuah hubungan yang tidak sehat baik secara fisik maupun mental. Hubungan toxic dapat terjadi pada hubungan apapun, seperti hubungan antara suami dan istri, orang tua dan anak ataupun hubungan dengan pacar. Orang yang mengalami hubungan toxic sering kali tidak menyadari bahwa dirinya berada dalam hubungan yang tidak sehat dengan pasangan. Sehingga dapat berdampak kepada gangguan kesehatan mental.

Alasan Seseorang Terjebak Dalam Hubungan Toxic

Hubungan toxic dalam pandangan orang lain mungkin mudah saja untuk diakhiri. Tetapi bagi orang yang mengalami hubungan toxic, akan sangat sulit untuk keluar. Apalagi jika terjadi selama bertahun-tahun dan sudah merasa terbiasa dengan hubungan toxic tersebut. Alasan mengapa seseorang dapat terjebak dalam hubungan toxic ada banyak hal.

Bisa saja orang tersebut terlalu mencintai pasangannya, sehingga membutakannya dari hal buruk yang dilakukan oleh pasangannya. Penyebab lainnya adalah pergaulan yang salah di lingkungan yang tidak memiliki perilaku baik.

Minimnya rasa percaya diri pada seseorang juga dapat menyebabkan orang terjebak dalam hubungan toxic. Orang tersebut akan merasa tidak ada orang yang mau menginginkan dirinya selain pasangan toxicnya itu, sehingga tetap bertahan dengan hubungan yang buruk.

Ciri-ciri Hubungan Toxic

Bagi beberapa orang yang terjebak dalam hubungan toxic mungkin tidak dapat menyadari bahwa pasangannya selama ini berkelakuan yang buruk. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang menjalin hubungan toxic, antara lain sebagai berikut.

Tidak Memiliki PIlihan

Dalam hubungan yang sehat, seseorang memiliki hak untuk menentukan pilihan. Meski pilihan tersebut tidak selalu mutlak dapat dipenuhi, setidaknya dalam hubungan tersebut Sahabat diizinkan memilih dengan pilihan yang diinginkan.

Pada hubungan toxic, pasangan yang toxic tidak akan membiarkan Sahabat untuk dapat memilih pilihan sendiri. Sahabat akan didikte sesuai dengan keinginannya. Hal ini akan berakibat hilangnya identitas diri dan hak Sahabat sebagai pasangan.

Dalam hubungan yang sehat, masing-masing pasangan dapat menentukan pilihannya masing-masing. Lalu jika pilihan tersebut saling bertolak belakangan maka dapat dibicarakan baik-baik dan menemukan solusinya bersama. Bukan malah memaksa salah satu pasangan dan menghilangkan hak memilih pasangan.

Selalu Diremehkan

Orang yang berada dalam hubungan toxic kerap kali akan diremehkan. Hal ini adalah cara agar Sahabat merasa rendah diri dan merasa tidak ada orang lain akan mau menerima Sahabat jika mengakhiri hubungan toxic ini. Perilaku meremehkan ini dapat membuat Sahabat merasa harus bertahan dalam hubungan toxic tersebut karena khawatir jika tidak ada orang yang bersedia menjadi pasangan Sahabat.

Menerima Ancaman Dari Pasangan

Jika Sahabat sering kali mendapat ancaman dari pasangan, maka berhati-hatilah. Bisa jadi Sahabat sekarang ini sedang berada dalam hubungan toxic. Ancaman ini dapat berupa ancaman yang menyakiti orang lain maupun diri sendiri. Seperti contohnya, jika Sahabat berusaha untuk mengakhiri hubungan dengan pasangan, lalu pasangan Sahabat tiba-tiba mengancam akan bunuh diri jika diputuskan. Maka ini sudah termasuk dari salah satu ciri hubungan toxic.

Ancaman ini akan membuat Sahabat bertahan dalam hubungan yang buruk, sehingga semakin hari dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik Sahabat.

Sering Terkena Kekerasan FIsik

Jika bentuk ancaman sebelumnya dalam bentuk kata-kata, kekerasan fisik adalah bentuk dari ancaman yang lebih serius dan dapat menyebabkan luka bagi tubuh maupun batin. Seseorang yang menyayangi pasangannya tentu tidak akan tega untuk melakukan kekerasan fisik pada pasangan. Jika memang ada hal yang perlu dibicarakan, maka dapat dilakukan dengan baik-baik bukan dengan melakukan kekerasan fisik.

Penulis: Iskael