Tips Sahabat

Mengupas Sejarah Kerajaan Siak, Kerajaan Bercorak Melayu Islam

31 March 2021
istana kerajaan siak

Wilayah Indonesia yang terdiri dari berbagai suku yang menghuni pulau besar dan pulau kecil tak bisa lepas dari sejarah yang mengawalinya. Provinsi Riau, Pekanbaru yang terdapat di pesisir Sumatera ternyata juga memiliki kisah sejarah yang mendahuluinya. Untuk itu, berikut sejarah Kerajaan Siak yang harus anda ketahui.

Asal Usul Kerajaan Siak

Kisah sejarah yang telah tertuang banyak menunjukkan bahwa Kerajaan Siak merupakan kerajaan Melayu Islam yang sempat berjaya pada abad ke-16 hingga abad ke-20. 

Kerajaan ini didirikan oleh Raja Kecik dengan gelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah pada tahun 1723 Masehi. Raja Kecik merupakan seorang Putra Raja Johor yang dilarikan ke Jambi agar bisa terselamatkan dari Datuk Bendahara.

Kondisi tersebut menyebabkan Kerajaan Johor yang dimiliki oleh ayah dari Raja Kecik diduduki Datuk Bendahara Tun Habib. Meski demikian, Raja Kecik dewasa akhirnya sempat merebut takhta Kerajaan Johor pada tahun 1717. 

Namun, perebutan kekuasaan oleh Tengku Sulaiman menyebabkan peperangan saudara sehingga Raja Kecik dan Tengku Sulaiman mengundurkan diri.

Kondisi tersebut bahkan membuat Raja Kecik mundur hingga ke Buantan dan mendirikan negeri baru di pinggir Sungai Buantan (anak Sungai Siak). Sehingga pendirian negeri baru di wilayah ini menjadikan awal mula sejarah Kerajaan Siak. 

Meski demikian, wilayah kekuasaan kerajaan ini sempat berpindah-pindah hingga akhirnya kerajaan ini berakhir.

Baca Juga: Jadi Cikal Bakal Sriwijaya, Ini Sejarah Kerajaan Kota Kapur

Kisah Perjalanan Kerajaan Siak

Pendirian Kerajaan Siak mulai dari tahap pendirian, perolehan masa kejayaan hingga kemunduran berlangsung mulai dari tahun 1723 M hingga 1949 M. Pasalnya kerajaan ini dipimpin oleh 12 raja yang memiliki gelar sultan. 

Para Sultan tersebut bahkan memiliki pengaruh yang kuat untuk memindahkan pusat pemerintahan hingga membangun kota yang makmur.

Beberapa tempat yang pernah ditempati sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Siak adalah Buantan, Mempura, Senapelan Pekanbaru hingga akhirnya berada di Siak. 

Kerajaan ini selalu memperbesar kekuasaan militer untuk membertahankan diri dan memperluas wilayah. Kerajaan Siak sempat mendapatkan kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Syarif Ali Abdul Jalil sekitar tahun 1784.

Kejayaan yang dapat diraih oleh Kerajaan Siak adalah meluaskan wilayah kekuasaan hingga ke seluruh Pulau Sumatera dan Kalimantan. Beberapa wilayah kekuasaan yang didapatkan kerajaan ini meliputi Serdang, Delu, Asahan dan Sambas. 

Sejarah Kerajaan Siak bahkan menunjukkan adanya kekuasaan dalam mengontrol jalur laut antara Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera. 

Kerajaan ini juga pernah memiliki kerajaan yang megah pada masa pemerintahan Sultan Assayaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifudiin pada tahun 1889 dengan nama Istana Asseraiyah Hasyimiah. 

Bangunan ini bahkan menghadirkan arsitektur yang unik dan menarik dengan mengkombinasikan seni arsitektur budaya Melayu, Arab dan Eropa.

Sayangnya, pemerintahan kerajaan ini sempat menyusut karena pengaruh Kolonial Belanda. Namun, kerjaan ini ikut mengibarkan bendera merah putih di Istana Siak ketika Negara Indonesia mulai diproklamasikan. 

Baca Juga: Jadi Pusat Perdagangan Penting, Ini Sejarah Kerajaan Malaka

Sultan Syarif Kasim Tsani akhirnya berangkat ke Jawa untuk menemui Bung Karno dan menyatakan untuk bergabung dengan Republik Indonesia.

Tentunya, sejarah Kerajaan Siak menghadirkan masa kemunduran secara terhormat. Sultan Syarif Kasim Tsani yang memerintah Kerajaan Siak mendapatkan gelar kehormatan pahlawan sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia. Selain itu, tekad untuk menyatukan diri dengan Indonesia menjadikan wilayah Kewedanan Siak berubah status menjadi Kecamatan Siak.

Peninggalan Kerajaan Siak

Peninggalan yang masih terawat dan terjaga hingga saat ini adalah istana megah yang dibangun pada tahun 1889. Tempat ini bahkan terlihat sangat megah dari luar hingga dalam. 

Terdapat burung elang menyambar dengan mata tajam pada pintu gerbang istana. Menariknya, hiasan burung elang tersebut terbuat dari perunggu dan dihiasi dengan 4 pilar istana pada bagian puncak.

Burung elang yang dihadirkan pada pintu masuk istana ini pada dasarnya merupakan simbol atau tanda kebesaran Kerajaan Siak. Simbol tersebut dapat menunjukkan keberanian dan kegagahan Kerajaan Siak pada masanya. 

Tempat ini bahkan dihadirkan dengan 5 ruangan besar yang memiliki fungsi sebagai ruang tamu untuk lelaki dan wanita, ruang pesta, upacara adat, hingga penjamuan makan.

Jika anda mengunjungi Istana Asseraiyah Hasyimiah ini, terlihat jelas sejarah Kerajaan Siak yang membara pada zamannya. Tempat ini bahkan banyak menyimpan benda koleksi sebagai pendukung masa keemasan Kerajaan Siak. 

Terdapat mahkota yang berlapis emas dengan taburan permata, kursi penuh ukiran dengan bahan kuningan emas maupun bendera kuning keemasan. Selain itu, tempat ini juga menyimpan senjata dan benda kerajaan yang pernah digunakan pada masanya. 

Terdapat tombak, keris, alat nobat, cermin mustika, meriam, lampu kristal, barang keramik, patung perunggu hingga berbagai benda yang digunakan untuk upacara. Tempat ini bahkan menyimpan payung kerajaan yang berlambang naga serta kalimat Allah dan Muhammad.

Itulah beberapa kisah yang tertuang dalam Kerajaan Siak. Pasalnya kerajaan ini dimulai setelah terjadi perang saudara dalam rangka memperebutkan Kerajaan Johor. Meski demikian, kekalahan kedua belah pihak membuat Raja Kecil membangun kerajaan ini yang berlokasi di Pulau Sumatera untuk menghadirkan sistem pemerintahan yang sejahtera.

Baca Juga: Kesultanan Islam Pertama, Ini Sejarah Kerajaan Perlak

cc image: idejailani

Others Tips Sahabat
Release Bearing: Fungsi, Cara Kerja, dan Tanda Kerusakannya
Release Bearing: Fungsi, Cara Kerja, dan Tanda Kerusakannya
Release bearing merupakan salah satu komponen penting dari kopling mobil bertransmisi manual. Oleh karena itu, sebagai pemilik mobil harusnya mengetahui fungsi, cara kerja serta tanda kerusakan dari k
Fungsi Reservoir Tank & Cara Kerjanya pada Sistem Pendinginan Mobil
Fungsi Reservoir Tank & Cara Kerjanya pada Sistem Pendinginan Mobil
Reservoir tank merupakan komponen pada sistem pendingin mobil yang memiliki fungsi vital di dalam sistem tersebut. Komponen ini kerap kali disebut sebagai tabung cadangan air radiator. Bagi Anda yang
Mengenal Trade In dan Cara Kerja Tukar Tambah Mobil
Mengenal Trade In dan Cara Kerja Tukar Tambah Mobil
Trade in adalah istilah lain yang digunakan untuk proses tukar tambah kendaraan. Istilah tersebut biasanya digunakan dalam mekanisme jual beli. Lantas bagaimana cara kerja trade in dalam proses jual b
Jakarta ke Solo Berapa Jam Naik Mobil? Ini Rute Terbaiknya
Jakarta ke Solo Berapa Jam Naik Mobil? Ini Rute Terbaiknya
Jakarta Solo berapa jam jika naik mobil? Apakah Anda sudah mengetahuinya? Jika belum, mari perhatikan ulasan di bawah ini agar Anda bisa memilih rute terbaik sehingga estimasi waktu perjalanan lebih c
Logo Daihatsu
Daihatsu Access
1500898
hotline@daihatsu.astra.co.id
© Copyright 2024 PT Astra Daihatsu Motor. All rights reserved
Privacy Policy
Contact Us