Logo Daihatsu
EN | ID

Tips Sahabat

Tari Kecak - Sejarah, Makna Gerakan, Pola Lantai dan Keunikannya

15 February 2021
tari kecak

Budaya nusantara memang sangat beragam, bahkan keragamannya tersebut telah tersohor hingga mancanegara. Salah satu warisan budaya paling berharga yang dimiliki Bumi Pertiwi yakni Tari Kecak. 

Budaya yang berasal dari Pulau Bali ini sudah tidak dapat diragukan lagi. Berkat keunikannya, tidak sedikit warga asing tertarik untuk mempelajarinya. 

Sejarah Tari Kecak

Konon ceritanya, tarian tradisional satu ini diciptakan oleh salah seorang seniman Bali yang bernama Wayan Limbak pada tahun 1930-an. Dulu beliau mengenalkan tarian ini bukan hanya seorang diri, melainkan dibantu oleh pelukis ternama asal Jerman bernama Walter Spies. 

Tarian unik ini sendiri tercipta lantaran Walter Spies sangat tertarik dengan ritual tradisional selama tinggal di Bali.

Yang mana diangkat dari tradisi Sanghyang dan beberapa bagian dari kisah Ramayana. Sementara asal usul nama tarian ini berasal dari ucapan penari yang berteriak “cak cak cak” saat menari. 

Seperti yang telah disebutkan, Tari Kecak berasal dari provinsi Bali yang namanya dipengaruhi oleh suara gemerincing ornamen yang dikenakan oleh para penari di pergelangan kakinya.

Alunan musik yang mengiringi tarian ini berasal dari suara krincingan tersebut. Suara khas tersebutlah yang menjadi daya tarik tersendiri. 

Wayan dan Walter berdiskusi menciptakan tarian semenarik dan secantik mungkin, lalu mempopulerkannya hingga kancah internasional. Bahkan tak jarang masyarakat setempat menampilkan Tari Kecak dikala menyambut tamu besar.

Awalnya, tarian ini hanya dipentaskan di beberapa desa saja salah satunya ialah Desa Bona, Gianyar. 

Seiring berjalannya waktu, pertunjukannya semakin berkembang hingga seantero Bali dan selalu dijadikan tampilan andalan ketika ada kegiatan besar, seperti festival yang kerap dilaksanakan oleh pihak pemerintah maupun swasta.

Makna dan Filosofi dari Tarian Kecak

Tarian asal Pulau Bali ini bukan hanya sekedar gerakan badan semata, melainkan ada kisah dibaliknya yang cukup bermakna. Ketika penari yang memerankan Rama dan Shinta memasuki panggung, maka awal mula kisah telah dimulai. 

Kemudian dilanjutkan dengan diculiknya Shinta oleh Rahwana. Hingga akhirnya Rahwana bertarung dengan Jatayu dan Hanoman menyelamatkan Shinta. Dalam proses penyelamatan tersebut, Hanoman memporakporandakan tempat penyekapan Shinta dengan cara membakarnya. 

Akan tetap, Hanoman justru terkepung oleh prajurit Rahwana dan hampir saja terbakar. Awalnya, Rama memang alami kekalahan. Namun hal tersebut tidak menyurutkan kesungguhannya untuk menyelamatkan permaisurinya, Shinta.

Raja Rama pun berdoa dengan sungguh dan kembali lagi berusaha membawa kembali sang permaisuri. Akhirnya, Rama berhasil mendapatkan Shinta dalam kondisi yang selamat. 

Dari kisah tersebut, terdapat makna Tari Kecak yang cukup mendalam. Yakni adanya kepercayaan terhadap kekuatan Tuhan yang mana hal ini dicerminkan pada tindakan Rama ketika meminta pertolongan pada Dewata.

Hal semacam ini memberikan pelajaran jika tarian ini dipercaya sebagai ritual mendatangkan dewi yang sanggup mengusir segala marabahaya, baik itu penyakit atau bencana yang menimpa warga. 

Sedangkan pesan moralnya, Tari Kecak mencerminkan perilaku Rama terhadap permaisuri kesayangannya yakni Shinta. Serta Burung Garuda yang rela mengorbankan sayapnya demi Shinta.

Meskipun Tari Kecak tidak diiringi oleh musik ataupun gamelan, namun gerakannya tetap terlihat sangat kompak dan enerjik. Di mana setiap gerakan yang dilakukan sesama penari sangat seirama dan memiliki nilai seni tinggi. 

Tarian ini pun tak hanya ditujukan bagi penganut agama Hindu semata, pasalnya non-Hindu masih bisa menikmatinya dengan baik.

Baca juga: 4 Ciri-Ciri Tari Bali yang Harus Diketahui

Tujuan Tarian Kecak

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, jikalau tarian ini berasal dari tradisi Sanghyang. Lantas apa itu tradisi Sanghyang? Tradisi ini dikenal sebagai upacara religi yang kerap dilakukan oleh warga Hindu Bali untuk memuja sang Hyang Widhi yang dilakukan di Pura. 

Tradisi ini dijadikan sebagai penolak bala atau untuk mengusir suatu penyakit yang akan menyerang. Tarian satu ini bukan hanya dijadikan sebagai media upacara semata, melainkan digunakan sebagai ciri khas dari Bali. 

Hebatnya lagi, Tari Kecak asal Bali ini telah menarik perhatian banyak orang termasuk dari warga asing. Jadi tak heran jika keberadaan tarian ini kerap dipentaskan sebagai kesenian khas Bali yang bisa dinikmati oleh masyarakat umum. 

Tarian ini pun menjadi sarana hiburan bagi para warga sekitar serta wisatawan domestik ataupun asing ketika bertandang ke Pulau Bali. Bukan hanya itu saja, karena tarian ini menjadi warisan sehingga gerakannya merupakan representasi dari melestarikan budaya.

Keunikan Tari Kecak

Tarian ini sebenarnya diperagakan oleh puluhan penari laki laki yang tidak mengenakan baju, atau bertelanjang dada dan hanya mengenakan kain kotak kotak layaknya papan catur yang melingkar di pinggang hingga lututnya. 

Penari yang ikut berkontribusi pada tarian satu ini memerankan tokoh Ramayana yakni Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan lainnya.

Gerakan Tari Kecak disini dibagi menjadi empat bagian adegan. Pertama yakni gerakan yang menceritakan tatkala Shinta diculik oleh Rahwana tanpa sepengetahuan Rama karena sedang berburu di hutan. 

Selanjutnya adegan kedua yang mengisahkan tentang burung garuda yang berusaha menolong Shinta tapi gagal lantaran sayapnya putus ditembak oleh Rahwana.

Tari Kecak pada adegan ketiga yakni bercerita mengenai Rama dan Laksamana yang tersesat di dalam hutan sehingga meminta pertolongan kepada Hanoman untuk menyelamatkan Shinta dari Rahwana. 

Kemudian adegan yang terakhir ialah ketika Hanoman membakar kerajaan Alengka Pura dan mengabarkan kepada Shinta untuk tetap tenang serta menunggu pertolongan dari Rama.

Bila semua adegan tersebut digabungkan menjadi satu, maka akan menghasilkan alur cerita Ramayana yang sangat menarik. Keunikan Tari Kecak berikutnya terletak pada iringannya. 

Yang mana tidak diiringi oleh alunan musik apapun. Selama tarian berlangsung, setiap gerakannya diiringi oleh teriakan “cak-cak-cak” dari penarinya secara bersamaan dan kompak.

Biasanya Tari Kecak dilakukan secara berkelompok, yakni sekitar 50 hingga 70 orang. Jadi tak ayal jika suara yang dihasilkan sangatlah keras dan lantang. Selain itu, adanya ornamen yang digunakan oleh para penarinya di kakinya juga mampu menghasilkan suara yang cukup unik. 

Suara kerincingan tersebutlah yang membuat tarian ini layaknya diiringi oleh musik secara alami.

Terlebih lagi, pola lantai Tari Kecak cukup sederhana yakni garis lengkung yang membentuk lingkaran. Kemudian para penari akan duduk melingkar, mengelilingi api unggun yang berada di tengah tengah. 

Pola lantai ini ternyata memiliki makna unik dibaliknya, yaitu mencerminkan kekompakan, kebersamaan, dan kerukunan masyarakat setempat. Serta mengandung ritual agama.

Selama pertunjukan dimulai, ada salah seorang yang memiliki tugas sebagai seorang pemimpin. Pemimpin disini memiliki tugas untuk memberikan nada awal. 

Lalu, terdapat pula seorang yang bertugas untuk menekankan nada rendah dan tinggi. Terakhir ada orang yang berperan sebagai dalang untuk mengantarkan alur cerita selama Tari Kecak berlangsung.

Sudah menjadi kabar umum memang, tarian tradisional asal Pulau Bali ini telah mendunia lantaran keunikan yang dimilikinya. 

Bukan hanya dipentaskan di dalam pulau saja, pernah sesekali tarian ini dipertunjukan di mancanegara. Bahkan hebatnya lagi, tarian ini pernah memecahkan rekor MURI yang mana dibawakan oleh ratusan orang.

Baca juga: Makna Dibalik Tari Pendet, Budaya Tradisional Bali yang Mendunia

Others Tips Sahabat
Doa Bepergian Agar Selalu Dilindungi Allah SWT
Doa Bepergian Agar Selalu Dilindungi Allah SWT
Saat bepergian, biasakan untuk selalu mengawalinya dengan doa. Doa untuk memulai perjalanan adalah cara yang baik dan penting untuk memulainya dengan doa bepergian. Hal ini dikarenakan, tidak akan ada
Awali Dengan Membaca Doa Perjalanan, Ini Manfaat dan Sunnah Bepergian
Awali Dengan Membaca Doa Perjalanan, Ini Manfaat dan Sunnah Bepergian
Seberapa sering Sahabat bepergian dalam setahun? Apakah kamu tergolong individu yang sering melakukan perjalanan atau yang paling sering diam di rumah? Tahukah kamu, melakukan perjalanan atau
Keuntungan dan Kerugian Mesin Diesel
Keuntungan dan Kerugian Mesin Diesel
Di dunia otomotif, kita mengenal dua jenis mesin. Yang pertama adalah mesin diesel dan yang kedua adalah mesin bensin. Di Indonesia sendiri kebanyakan mobil pribadi menggunakan mesin bensin. Sangat be
Adab Bepergian, Membaca Doa Naik Kendaraan Darat
Adab Bepergian, Membaca Doa Naik Kendaraan Darat
Apa yang Sahabat lakukan ketika hendak bepergian? Banyak orang yang akan menjawabnya dengan jawaban membaca doa. Namun tahukah kamu, selain membaca doa perjalanan atau doa naik kendaraan darat, m

Book Service Via the DaihatsuKu Application

Get attractive offers for regular maintenance services on your vehicle

Logo PlaystoreLogo Appstore
Mockup Aplikasi DaihatsuKu
© Copyright 2024 PT Astra Daihatsu Motor. All rights reserved