Tips Sahabat

Wangsa Syailendra dan Isyana: Dua atau Satu Wangsa?

05 November 2020
wangsa syailendra dan isyana

Mempelajari Jawa, tentu saja mempelajari segala sejarahnya yang panjang dan tidak sedikit. Pulau yang memiliki keragaman budaya dan agama tersebut kehadirannya tidak terlepas dari kisah raja di setiap dinasti atau wangsanya yang memerintah sebelum adanya Indonesia. Namun, mengapa jika membicarakan wangsa, yang pertama kali terpikir adalah Syailendra?

Wangsa Syailendra: Wangsa Terbesar di Jawa

Sebagai wangsa terbesar di Jawa, Wangsa Syailendra memang memiliki pengaruh yang sangat hebat. Terlebih, wangsa tersebut meninggalkan situs peninggalan yang megah, yaitu Candi Borobudur. Candi monumental bergariskan ajaran Buddha terbesar di dunia. Siapa yang tidak bangga?

Wangsa yang berkuasa di Sriwijaya dan Mataram Kuno sejak tahun 752 M ini memiliki catatan gemilang di sejarah Indonesia. Ya, tidak hanya menguasai wilayah Jawa, Wangsa Syailendra juga berkuasa di Sumatera bahkan Kamboja setelah menyerang dan mengalahkan Chenla, pasukan Kamboja Selatan.

Berkuasanya Wangsa Syailendra di Sriwijaya tidak terlepas dari peran Raja Indra yang menikahkan putra bungsunya, yaitu Samaratungga dengan Dewi Tara, putri Raja Dharmasetu, maharaja Sriwijaya.

Meskipun Wangsa Syailendra terkenal sebagai penguasa Kerajaan Mataram Kuno atau yang juga disebut Kerajaan Medang, Wangsa Sanjaya juga diketahui sebagai penguasa kerajaan tersebut. Wangsa Sanjaya menganut kepercayaan berbeda dengan Wangsa Syailendra, yaitu Hindu Siswa. Namun, kekuatan kepercayaan tersebut sama besarnya di Mataram Kuno meskipun peninggalan terbesar adalah Borobudur yang bercorak Buddha dan diresmikan oleh Putri Pramodawardhani, putri dari Raja Samaratungga dan Dewi Tara.

Wangsa Isyana Disebut di Prasasti

Sudah dikatakan, wangsa di Jawa tentu tidak hanya Wangsa Syailendra. Ialah Wangsa Isyana, wangsa yang hadir setelah kekuasaan Wangsa Syailendra runtuh. Runtuhnya Wangsa Syailendra konon dikaitkan dengan tergesernya wangsa tersebut daripada Wangsa Sanjaya yang saat itu juga berkuasa di Mataram Kuno. Saat itu, keputusan Raja Samaratungga menikahkan Putri Pramodhawardhani dengan Rakai Pikatan, pangeran dari Wangsa Sanjaya, ternyata menjadi bumerang. Perbedaan agama justru membuat suasana antara kedua kerajaan tidak kondusif dan konon sang pangeran menyerang putra bungsu Raja Samaratungga, yaitu Balaputeradewa sehingga sang putra melarikan diri ke Sriwijaya, kerajaan asal sang ibu.

Setelah runtuhnya Wangsa Syailendra, Wangsa Isyana maju untuk menggantikannya. Isyana berasal dari nama Sri Isyana Wikramadharmotunggadewa, raja Mataram Kuno yang kemudian mendapat gelar Mpu Sindok.

Mpu Sindok diduga merupakan keturunan dari Wangsa Sanjaya jika dilihat dari agama yang dianut, yaitu Hindu Siwa. Terlebih ada beberapa arkeolog yang menyebutkan bahwa Mpu Sindok adalah cucu dari Mpu Daksa yang secara terang-terangan mengaku sebagai keturunan Sanjaya.

Kemunculan Wangsa Isyana diperkuat dengan ditemukannya Prasasti Pucangan pada pertengahan abad ke-11. Prasasti tersebut atas nama Airlangga, raja yang mengaku keturunan Maharaja Isyana.

Jika dirunut silsilah keluarga Raja Isyana, memang betul Airlangga adalah cicitnya. Orang tua Airlangga bernama Makutawangsawardhana yang merupakan anak dari Sri Isyanatunggawijaya dan Sri Lokapala, seorang pangeran yang berasal dari kerajaan Bali. Sri Isyanatunggawijaya adalah putri langsung dari Raja Isyana.

Akan tetapi, anehnya, meskipun terdapat bukti yang secara eksplisit menyebutkan tentang Raja Isyana, beberapa arkeolog tidak mengakui keberadaan Wangsa Isyana. Hal tersebut dikarenakan mereka hanya mengakui Wangsa Syailendra sebagai satu-satunya wangsa yang menguasai Kerajaan Mataram Kuno. Wangsa Syailendra terpecah karena ada dua agama yang dianut, Buddha dan Hindu Siwa. Isyana merupakan bagian dari Wangsa Syailendra yang beragama Hindu Siwa yang kemudian memerintah ketika Wangsa Syailendra penganut Buddha tidak lagi berkuasa.

Penulis: Nisa Maulan Shofa

Others Tips Sahabat
Daftar Tarif Tol Trans Jawa Terbaru untuk Kendaraan Golongan I
Daftar Tarif Tol Trans Jawa Terbaru untuk Kendaraan Golongan I

Liburan akhir tahun sudah di depan mata! Sahabat Daihatsu, pastikan Anda mempersiapkan anggaran untuk biaya tol saat melakukan perjalanan di jalan tol Trans Jawa. Jasa Marga telah merilis tarif t

Persiapan Perlengkapan Untuk Perjalanan Liburan Keluarga
Persiapan Perlengkapan Untuk Perjalanan Liburan Keluarga
JAKARTA, DESEMBER 2024, Perjalanan darat (overland)bisa jadi petualangan. Apalagi perjalanan liburan keluarga bersama Daihatsu Terios, Tidak masalah seberapa jauh Sahabat Daihatsu pergi. Namun, semua
Mencari Sumber Masalah Fan Belt Berdecit dan Perawatannya
Mencari Sumber Masalah Fan Belt Berdecit dan Perawatannya
JAKARTA, DESEMBER 2024, Bebunyian dari mesin, seperti suara mendecit memang menganggu. Bisa jadi sabuk kipas atau fan belt menjadi target utama masalah. Pastinya bikin tidak nyaman buat si pengemudi d
Tarif Jalan Tol Surabaya-Gempol Terbaru dan Rutenya
Tarif Jalan Tol Surabaya-Gempol Terbaru dan Rutenya
Jalan Tol Surabaya Gempol merupakan jalan tol pertama yang dibangun di Jawa Timur sebagai penghubung antara Kota Surabaya dengan Kabupaten Pasuruan. Jalan tol ini pertama kali beroperasi pada tahun 19
© Copyright 2024 PT Astra Daihatsu Motor. All rights reserved
Privacy Policy
Contact Us