Cara Agar Kutu Air Awet dan Tidak Mudah Mati

Keberadaan kutu air sangat penting bagi Sahabat yang memelihara ikan hias. Kutu air bisa memberi nutrisi penting bagi perkembangan ikan hias. Sebisa mungkin untuk menjaga kutu air awet dan tidak mudah mati, bila Sahabat ingin mendapatkan manfaat dari pakan ikan hias tersebut.
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh, agar kutu air awet dan tidak mudah mati. Beberapa cara itu adalah:
Gunakan Kolam Tanah Sebagai Tempat Budidaya Kutu Air
Budidaya kutu air sebetulnya bisa dilakukan dengan wadah berupa ember atau bak. Namun, kalau Sahabat mau kutu airnya lebih awet, Sahabat bisa memakai kolam tanah sebagai wadah.
Selain bikin kutu air awet, wadah kolam tanah juga bisa dipakai untuk meningkatkan kuantitas kutu air. Agar lebih optimal, pastikan kolam tanahnya berada di tempat yang mudah terkena sinar matahari.
Pastikan pula agar Sahabat menutup kolamnya saat hujan tiba. Air hujan bisa menyebabkan volume air bertambah, serta membuat kutu air hanyut.
Masukan Pupuk ke Dalam Kolam Tanah
Selama kutu air berada dalam kolam tanah, Sahabat bisa memasukan pupuk ke dalam kolam tersebut. Adapun pupuk yang recommended untuk dipakai adalah pupuk kandang.
Pupuk kandang sendiri bisa memunculkan plankton yang nantinya akan menjadi makanan pokok kutu air. Pastikan takaran pupuk kandang yang dipakai tidak berlebihan. Sebagai rekomendasi, Sahabat bisa memakai pupuk kandang dengan takaran 2 kg/meter persegi. Kalau kolam sudah diberi pupuk kandang, Sahabat mesti mendiamkan kolam tersebut selama 3 hari.
Masukkan Kapur ke Kolam Tanah Terlebih Dahulu
Sebelum memasukkan pupuk ke kolam tanah, Sahabat mesti memasukkan kapur terlebih dahulu. Caranya, keringkan kolam tanah terlebih dahulu, lalu masukkan kapur sebanyak 1 sampai 2 kg/meter persegi. Kapur sendiri bisa menetralkan pH pada kolam tanah, serta bisa menekan organisme patogen yang bisa mengganggu kutu air.
Tambahkan Air ke Dalam Kolam Tanah
Setelah pupuk didiamkan selama tiga hari, Sahabat bisa langsung menambahkan air setinggi 30 cm ke kolam tanah. Habis itu, diamkan selama 3 sampai 5 hari hingga kolam berwarna kecoklatan.
Jangan panik bila kolamnya berwarna kecoklatan. Pasalnya, warna coklat pada air kolam tanah justru pertanda bahwa pupuk kandang yang telah dimasukkan telah mengeluarkan plankton. Kalau sudah berwarna kecoklatan, Sahabat bisa menambahkan air kembali setinggi 50 cm.
Sahabat bisa langsung memasukkan bibit kutu air ke dalam kolam tanah. Ada dua jenis kutu air yang bisa dipilih. Monia dan magna adalah keduanya. Sahabat bisa memilih salah satu atau keduanya untuk dimasukkan ke dalam kolam.
Ambil Kutu Air Secukupnya Saat Panen Tiba
Kalau kutu air sudah layak panen, kami sarankan untuk tidak mengambil semua kutu airnya. Ambil saja kutu air secukupnya. Hal itu dilakukan agar kutu air bisa terus berkembang biak. Dengan begitu, kutu air pun bisa tetap awet dan tidak mudah mati.
Salah satu ciri kutu air layak panen adalah munculnya kutu air dalam bentuk koloni berwarna merah. Ciri tersebut akan muncul seminggu setelah bibit kutu air dimasukan ke dalam kolam.
Pastikan kutu air yang telah dipanen dicuci dulu dengan air bersih sebelum diberikan ke ikan hias.
Itulah sejumlah cara yang bisa dilakukan, agar kutu air awet dan tidak mudah mati. Semoga bermanfaat dan bisa Sahabat praktekan sendiri. Selamat melakukan budidaya kutu air!
Penulis : Anggie Warsito