Cara Membentuk Karakter Baik pada Anak

Cara membentuk karakter pada anak adalah cara yang cukup sulit dilakukan oleh orang tua. Terutama orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya. Namun bagi Sahabat yang melek dengan pendidikan anak, meskipun sesibuk apapun pekerjaannya, Sahabat akan tetap peduli dengan pendidikan karakter anak.
Karakter tidak bisa terbentuk dengan begitu saja. Banyak proses yang harus dilalui. Karakter baik atau buruk anak, tergantung bagaimana Sahabat mengajarkan dan mencontohkannya pada anak. Berikut ini adalah beberapa cara membentuk karakter baik pada anak yang bisa Sahabat terapkan.
Ajari Tentang Siapa Dia
Seringkali Sahabat menjumpai anak Sahabat bertanya mengenai mengapa dia ada dan dilahirkan. Sahabat harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar dari anak.
Sahabat bisa memberitahukan bahwa dia dilahirkan melalui proses yang panjang. Sahabat juga harus menjelaskan bahwa dia lahir hasil dari pernikahan yang Sahabat lakukan dengan pasangan. Jelaskan apapun yang berkaitan dengan dia dengan bahasa yang paling mudah.
Semakin dini anak mengenal dirinya, semakin mudah juga dia akan menjalani hidup ini.
Ajari Tentang Tujuan Hidupnya
Ketika dia sudah tahu tentang dirinya, Sahabat juga harus menjelaskan tujuan hidupnya itu apa. Dia akan bertanya banyak hal. Sahabat harus punya jawabannya yah.
Misal seperti dalam Islam, tujuan manusia diciptakan dan hidup di dunia adalah beribadah pada Alloh. Jelaskan pula mengapa harus beribadah. Jika beribadah dapat apa, dan jika tidak dapat apa. Jelaskan pula Surga dan Neraka. Jelaskan pula dengan ibadah-ibadah yang seharusnya dilakukan untuk menggapai Surga.
Semakin dini anak memahami tujuan hidupnya, maka dia akan semakin tahu harus melangkah. Dia juga tahu apa saja yang harus dilakukan.
Jangan sampai, anak tidak tahu tujuan hidupnya dan masih harus mencari jati diri, padahal dia sudah remaja. Kenakalan remaja adalah akibat orang tua yang tidak mengajarkan pada anaknya mengenai tujuan hidupnya yang sebenarnya. Mereka jadi salah arah dan kebablasan.
Baca juga : Arti Parenting Anak, Prinsip, dan Materinya
Buat Goal Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Ketika anak sudah tahu tujuan hidupnya apa, Sahabat bisa memulai membuat goal jangka pendek dan jangka panjangnya. Sebisa mungkin Sahabat menjelaskan ke anak mengenai goal tersebut dan apa saja manfaatnya.
Anak kecil akan mudah dan bersemangat menjalankan sesuatu jika dia tahu tujuannya apa. Jangan lupa untuk memberikan reward setiap kali goal yang dibuat tercapai. Dengan begitu anak akan lebih mudah menyelesaikan goal tersebut.
Tunjukkan Bahwa Dia Mampu
Beberapa orang tua terlalu memanjakan anaknya. Bahkan kadang dalam urusan makan saja masih disuapin. Ini adalah kebiasaan yang buruk dan salah.
Sahabat harus bisa menunjukkan dan memberi kesempatan pada anak untuk mencoba. Sangat wajar jika dalam percobaan pertama sang anak gagal. Namun, berilah kesempatan untuk mencoba hingga berhasil.
Dengan memberikan kesempatan dia untuk mencoba menyelesaikan tugas yang Sahabat berikan, maka akan timbul percaya diri pada sang anak.
Arahkan tanpa Memaksa
Dalam beberapa hal, Sahabat juga bisa memberikan pilihan saat ada dua pilihan yang dihadapi oleh anak. Sahabat hanya perlu mengarahkan dan memberi tahu konsekuensi setiap pilihan yang dia pilih. Biarkan dia memilih tanpa ada paksaan dari Sahabat.
Jika pilihannya salah, maka biarkan dia tahu akibat dari pilihannya. Ketika dia merasa gagal karena salah pilih, maka tugas Sahabat memberikan dia semangat. Sahabat bisa mengatakan, dia bisa mencoba lagi di lain kesempatan dengan lebih teliti dalam menimbang konsekuensi dari setiap pilihan yang ada.
Apresiasi Hasil dari Usaha Anak
Watak dasar manusia adalah senang jika diapresiasi. Sahabat tidak perlu sampai memberikan hadiah setiap dia berhasil. Ada hadiah yang murah, yaitu ucapan selamat dan pujian saat dia berhasil melakukan tugas dengan baik.
Anak yang sering mendapat apresiasi akan lebih mudah untuk melakukan banyak kebaikan lagi setelahnya. Sangat berbeda dengan anak yang tidak diapresiasi, dia akan berhenti di sana dan tidak akan melakukan apa-apa lagi setelahnya. Karena menurutnya, dia melakukan apapun tidak memberikan dampak apapun.
Penulis: Iskael