Cara Membuat Minyak Zaitun Melalui Tahap Pengolahan
Nutrisi minyak zaitun yang sehat membuat banyak orang selalu menyimpan stok untuk disimpan di rumah. Minyak nabati yang berasal dari bahan alami ini memiliki banyak nutrisi yang diekstrak langsung melalui proses pengolahan yang baik. Cara membuat minyak zaitun adalah proses mengekstrak minyak dan memisahkannya dari bagian sari buah.
Buah zaitun bukan buah yang lazim bisa didapatkan di Indonesia. Karena itulah, biasanya proses pengolahan dilakukan dalam jumlah besar untuk memenuhi produksi minyak zaitun. Untuk mengetahui proses pembuatan minyak yang bernutrisi ini, mari simak tahapan proses pengolahannya.
Pemilihan buah zaitun segar
Pengolahan minyak zaitun bisa didapatkan dari buah yang mentah maupun matang. Buah zaitun yang mentah menghasilkan minyak berwarna kehijauan, sedangkan warna minyak dari yang matang cenderung keemasan. Meski begitu, cita rasa dan titik didih minyak yang dihasilkan tidak jauh berbeda. Namun, nutrisi dari buah yang matang lebih baik dari pengolahan buah zaitun mentah.
Sejak dipetik, buah zaitun sebaiknya diolah dalam 2 – 3 hari agar tidak mengurangi kualitas nutrisinya. Buah zaitun mentah akan dicuci bersih dan diseleksi untuk mendapatkan hasil terbaik. Buah yang busuk, menciut, atau terlalu lembek sebaiknya tidak ikut diolah.
Penggilingan buah zaitun
Buah zaitun memiliki tekstur biji yang keras sehingga biasanya dipisahkan dulu antara daging dan bijinya. Jika ingin menggiling dan menghaluskan buah zaitun dalam jumlah sedikit, langkah ini juga menjaga alat yang dipakai jadi lebih awet.
Buah zaitun bisa dihancurkan atau diblender hingga menjadi pasta lalu ditambahkan dengan air panas dengan perbandingan 1:5 untuk air dan pasta. Air panas tidak harus mendidih, tapi sebaiknya berupa air yang sudah dimurnikan dari sumber air keran.
Penyaringan dan ekstraksi minyak
Adonan pasta yang sudah dicampur air bisa terus digiling menjadi adonan halus. Jika sudah dicampurkan, pasta zaitun bisa diaduk-aduk cepat dengan gerakan memutar. Lama-kelamaan, akan muncul minyak dari bulir buah yang sudah hancur. Proses ini juga dikenal sebagai proses malaxing.
Untuk dapat menghasilkan ekstrak minyak zaitun yang jernih, gunakan kain mesh untuk menyaring pasta zaitun. Jika tidak ada, bisa dipilih alternatif penggunaan kain katun atau kain lainnya yang tipis, asalkan bersih dan belum pernah digunakan. Tutupi pasta dengan balutan kain secara sempurna, lalu letakkan pemberat untuk menekan pasta tersebut.
Biarkan proses ini hingga 30 menit dan tekan-tekan menggunakan tangan setiap 5 – 10 menit sekali. Hal ini akan membuat ekstrak minyak keluar dari pasta zaitun lebih cepat.
Pisahkan minyak dari sari buah
Pasta zaitun yang didapatkan dari rangkaian proses pembuatan minyak zaitun ini akan terdiri dari minyak, cairan buah, dan air. Namun, perbedaan massa jenis akan membuat minyak terpisah dari bagian pasta. Minyak yang sudah terpisah bisa langsung disedot. Jika dibuat dalam skala rumah tangga, bisa gunakan pipet atau suntikan kecil untuk pemisahnya.
Penyimpanan minyak zaitun
Agar minyak zaitun lebih awet, sebaiknya siapkan botol yang sudah dicuci bersih dan dikeringkan untuk menyimpannya. Jika memungkinkan, lakukan sterilisasi agar kandungan minyak zaitun tidak terkontaminasi dengan bakteri. Gunakan botol kaca buram untuk mengurangi paparan sinar matahari yang bisa merusak nutrisi minyak zaitun, lalu tutup rapat.
Nah, itulah cara membuat minyak zaitun yang dilakukan dari proses pengolahan buah hingga ekstraksi minyak. Jika sudah mendapatkan sari minyak yang berkualitas, sahabat bisa memanfaatkannya untuk berbagai kebutuhan sehari-hari di rumah, deh.
Penulis : Rizkita Darajat