Apakah Anda pernah mendengar tentang kerajaan Sriwijaya? Kerajaan dengan corak hindu tersebut, ternyata bermula dari eksistensi kerajaan Kota Kapur. Sejarah dari kerajaan ini sendiri diperkirakan berawal dari abad 5-6 M yang dianggap sebagai cikal bakal Sriwijaya. Bagaimana sejarah kerajaan Kota Kapur ini? Berikut ulasan singkat ceritanya. 

Awal Mula Kerajaan Kota Kapur 

Penemuan arca wisnu yang menjadi dasar dari informasi tentang kerajaan kota kapur menjadi bukti kehadirannya di abad 5-6 masehi. 

Disebut sebut bahwa asal muasal dari kerajaan ini berawal dari perkembangan peradaban lokasi yang berada di daerah jalur perdagangan internasional. Selain itu, daerahnya pun menjadi sentra penghasil kayu kapur. 

Tingginya arus transaksi di masa tersebut, menjadi pencetus alasan pendirian kerajaan Kota Kapur. Pusat pemerintahannya pun berada di daerah aliran Sungai menduk, atau mendo di kota Kapur Bangka. 

Moda transportasi kapal dan aktivitas dagang di selat Malaka pun menjadi alasan eksistensi kerajaan ini.  Meski sayangnya belum ditemukan fakta akan pendiri kerajaan, namun beberapa penemuan bukti sejarah membantu konstruksi kehidupan di masa lampau. 

Pada tahun 1994, petunjuk ditemukan mengenai kekuasaan sebelum munculnya kerajaan sriwijaya. Temuan temuan berupa sisa bangunan, arca dan bebatuan tersebut menjadi ide sejarah kerajaan kota kapur. 

Jika dilihat secara terperinci, arca tersebut adalah arca Wisnu yang tersebar di semenanjung Malaka dan Cibuaya, jawa barat. Menurut pakar sejarah, Arca Wisnu sendiri berasal dari masa sekitar abad 5 – 7 masehi. Karena itulah dinyatakan bahwa Kerajaan kota Kapur telah berdiri sejak abad tersebut. 

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Hindu Terakhir di Jawa

Bukti Sejarah 

Beberapa bukti sejarah lain juga memberi gambaran yang tidak kalah penting akan kehadiran kerajaan kota kapur. Inskripsi batu dari era kerajaan Sriwijaya dengan angka 608 saka atau 686 masehi pun merupakan arca Durga Mahisasuramardhini dan wisnu. Jika diambil garis merah, bukti tersebut menjadi indikasi corak kekuasaan Hindu-waisnawa. 

Sebuah benteng kokoh dengan bentuk dua buah tanggul pun menjadi bukti sejarah tambahan. tanggul dengan panjang mencapai 1200 meter tersebut kerap dikaitkan dengan aktivitas ekspansi kerajaan ke pulau bangka di akhir abad ke 7. 

Dikatakan bahwa penemuan tersebut menjadi bukti terpenting dalam rekonstruksi sejarah kerajaan kota kapur. 

Ada pula beberapa penemuan berupa candi. Tiga candi yang disebut sebut sebagai bukti dari eksistensi kerajaan kota kapur itu, umumnya terbuat dari batu kapur Tufaan berwarna putih. 

Reruntuhan candi pertama memiliki ukuran 4,5 x 4,5 meter berbentuk bujur. Candi kedua berbentuk lingga ini diperkirakan merujuk pada abad ke 6 masehi. 

Berbeda lagi dengan sisa candi ketiga, yang ditemukan di kebun karet warga lokal. Candi dengan bentuk layaknya denah bujur sangkar tersebut juga dilengkapi dengan temuan pecahan barang keramik, tembikar, dan perhiasan emas. Temuan tersebut kemudian menjadi bantuan dalam merekonstruksi kegiatan ekonomi masyarakat maritim. 

Letak kerajaan 

Seperti namanya, kemungkinan besar kerajaan kota kapur memiliki daerah kekuasaan di sekitar kota kapur itu sendiri. Tepatnya di kecamatan Mendo Barat provinsi bangka belitung. 

Secara geografis, lokasi ini adalah daerah strategis yang menjadi pusat jalur perdagangan internasional. Tidak heran jika peradaban akan berkembang di daerah sekitarnya. 

Tidak hanya itu, letak geografisnya mencakup dataran pesisir menghadap selat Bangka, dataran sedang, perbukitan, dan juga dataran tinggi. 

Meski memiliki kontur tanah yang bergelombang dan lemah, daerah ini juga menjadi pusat pertumbuhan kayu kapur. Yang mana menjadi asal muasal dari sejarah kerajaan kota kapur dan nama daerah itu sendiri. 

Kota kapur sendiri berada di sisi barat Pulau bangka, sehingga membuatnya berada di daerah strategis untuk perdagangan. Daerah tersebut berada tepat di antara laut cina utara dan laut jawa selatan. 

Bisa dikatakan daerahnya pun berdekatan dengan selat Malaka, yang membuatnya memiliki potensi dagang yang sangat tinggi. 

Baca Juga: Menguak Sejarah Kejayaan Kerajaan Banten dan Peninggalannya

Hasil rekonstruksi 

Beberapa peninggalan berupa emas, tembikar, keramik, arca wisnu, papan  perahu kuno, dan dermaga sendiri memberi gambaran singkat akan kehidupan di kerajaan ini. 

Dituliskan, bahwa hubungan sosial dunia luar masyarakat sangat tinggi. Terutama dengan pedangan dari kamboja dan india selatan. Hal ini ditemukan dari akulturasi yang muncul dalam bentuk arca wisnu. 

Tembikar Arikmedu dan manik manik pun mengindikasi pengaruh budaya india selatan. Sejarah kerajaan kota kapur juga tampak dari kehidupan ekonomi dan politik masyarakat. 

Hasil bumi lada, timah, dan hasil alamnya ditukar dengan barang barang dari pedagang negara lain. Contohnya adalah besi tuangan, kain sutra, barang pecah belah dan lain sebagainya.  

Dianggap menjadi cikal bakal kerajaan Sriwijaya, jejak dari kerajaan kota kapur sendiri masih cukup misterius. Terutama dengan terbatasnya bukti sejarah yang ditemukan. 

Arca dan benteng merupakan contoh yang masih solid, yang sayangnya masih belum cukup untuk memberi detail konstruksi sejarah. Meski demikian kehadiran Kerajaan ini mungkin saja benar adanya.