Kebiasaan Orang Sunda

Setiap suku pasti punya kebiasaan yang susah sekali dihilangkan. Hal itu melekat pada setiap orang yang dilahirkan dari suku tersebut dan diajarkan secara tidak langsung dari kebiasaan orang sekitar. Begitu juga dengan orang Sunda, punya kebiasaan yang darinya Sahabat bisa mengenali bahwa dia adalah orang Sunda.
Kebiasaan orang Sunda merupakan kebiasaan yang terbentuk akibat hal-hal yang berulang dan terjadi di masyarakat Sunda sejak leluhur mereka. Berikut ini adalah beberapa kebiasaan orang Sunda yang seringkali muncul di khalayak.
Suka Lalapan dan Sambal
Hampir semua orang Jawa suka dengan lalapan dan sambal. Begitu juga dengan orang Sunda, mereka juga suka dengan lalapan dan sambal. Biasanya mereka makan lalapan dan sambal ini dengan tempe dan tahu goreng. Terkadang juga digunakan untuk makan bersama ayam goreng.
Jika Sahabat bertamu ke rumah orang Sunda dan disuguhi lalapan serta sambal, dan Sahabat belum terbiasa, tak ada salahnya jika Sahabat mencoba menikmatinya. Seringkali beberapa orang ketagihan ketika pertama kali merasakan lalapan dibarengi dengan sambal.
Pakai Imbuhan Mah, Da, Atuh, Euy, dan Teh Saat Berbicara
Orang Sunda sebagaimana suku lainnya juga berpetualang ke berbagai daerah di negeri ini. Cara mudah mengenal apakah orang tersebut orang Sunda atau bukan adalah dari logat bicara dan akhiran di belakang kalimatnya.
Sahabat akan menemukan beberapa imbuhan seperti: mah, da, atuh, euy, dan teh saat mereka berbicara. Sampai ada lelucon “ini teh susu” saking imbuhan “teh” ini seringkali dipakai dan multitafsir.
Suka Makanan Olahan Tepung Tapioka (Aci)
Jika Sahabat sering melihat orang Sunda yang merantau di daerah Sahabat, coba perhatikan apa kira-kira yang mereka jual. Rata-rata orang Sunda yang merantau menjual makanan olahan tepung tapioka (aci). Makanan tersebut seperti: cilok, cimol, cilor, cireng, batagor, dan seblak. Orang asli Sunda suka sekali dengan makanan tersebut.
Meskipun berbagai macam olahan aci yang dijual, ternyata tidak hanya orang Sunda saja yang suka, orang selain Sunda juga suka dengan olahan aci yang dibuat oleh orang asli Sunda. Sahabat bisa membedakan batagor, cilok, dan cireng yang dijual oleh orang asli Sunda atau lainnya. Rata-rata yang dijual oleh orang asli Sunda, cita rasanya lebih enak.
Jarang Menikah dengan Orang Jawa
Kejadian yang terjadi di masa lalu ternyata mempengaruhi kehidupan orang Sunda hingga saat ini. Sejarah menceritakan bahwa dulu Gajah Mada pernah mencegat dan menyerang putri kerajaan Sunda yang akan dinikahi oleh Hayam Wuruk (raja Majapahit). Hal inilah yang membuat banyak orang Sunda melarang anak-anaknya menikah dengan orang Jawa.
Sahabat pasti berpikir, hal itu kan sudah kejadian yang sangat lampau. Namun, jika Sahabat adalah orang Jawa dan ingin menikahi orang Sunda, Sahabat akan sedikit terhambat gara-gara sejarah pahit di masa lalu. Namun, beberapa orang Sunda sudah tidak mengindahkan pamali ini.
Baca juga : Tahapan dalam Pernikahan Adat Sunda
Tidak Bisa Membedakan Huruf F dan P
Orang Jawa zaman dulu juga tidak bisa membedakan pengucapan huruf F dan P. Namun, seiring dengan perjalanan waktu, orang Jawa sudah bisa membedakan pelafalan F dan P. Hal ini karena memang bahasa Jawa tidak ditemui huruf F. Sahabat bisa mengeceknya pada aksara Jawa yang tidak memiliki aksara F.
Berbeda dengan orang Sunda yang hingga saat ini masih banyak yang tidak bisa membedakan pengucapan F dan P. Hal ini seringkali menjadi bahan candaan. Jika Sahabat orang Sunda, apakah Sahabat sudah bisa membedakan pengucapan F dan P? Semoga saja sudah bisa yah.
Penulis: Iskael