Mendekati Tahun 2021, Apakah Jakarta Masih Menjadi Salah Satu Kota Termacet Di Dunia?
Kemacetan merupakan sebuah masalah yang ada di setiap Ibukota di penjuru dunia, termasuk di DKI Jakarta. Kemacetan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, sehingga Jakarta masuk dalam urutan ke 10 kota termacet di dunia.
Lalu, apa saja yang membuat kota ini mengalami polemik kemacetan? Berikut data yang berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber.
1. Tingginya Angka Kecelakaan
Dengan meroketnya jumlah kendaraan di Ibukota membuat tingginya jumlah kecelakaan lalu lintas. Badan Pusat Statistik mencatat setidaknya terdapat sekitar 600 kasus kecelakaan lalu lintas di Jakarta.
Rincian kasusnya 678 jiwa yang meninggal, 4.487 orang terkena luka ringan, dan sisanya 2250 orang mengalami luka berat.
2. Jumlah Kendaraan bermotor Meningkat Setiap Tahunnya
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Mencatat setidaknya dalam kurun 3 tahun akhir ini pertumbuhan jumlah sepeda motor naik hingga 5.30 %.
Kenaikan tersebut membuat DKI Jakarta menjadi kota termacet di dunia. Meningkatnya jumlah kendaraan roda dua ini disebabkan oleh beberapa hal.
Yang pertama sepeda motor merupakan kendaraan yang paling ekonomis dari pada kendaraan jenis lainnya dan yang kedua karena harganya yang terjangkau dan kemudahan proses kepemilikan mendongkrak keberadaan peningkatan kendaraan roda dua ini di berbagai kota.
Baca juga: Cara Menyetir Mobil Manual Saat Macet di Tanjakan
3. Lebih Memilih Kendaraan Pribadi Dibandingkan Transportasi Umum
Pengelolaan transportasi di Jakarta sudah bagus dan menjadi alternatif lainnya sebagai solusi cerdas menghadapi kemacetan.
Walaupun sudah disediakan fasilitas sedemikian rupa, namun masih ada beberapa orang yang memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan transportasi umum.
Hal ini membuat pengguna jalan raya akan semakin bertambah dan kemacetan juga tidak akan terhindari.
Baca juga: Aplikasi Waze Vs Google Maps, Mana yang Paling Diminati?
4. Berada di Urutan 10 Sebagai Kota yang Memiliki Kemacetan Tertinggi Di Dunia
Menurut salah satu lembaga pemantau kemacetan di Inggris yaitu TomTom Traffic Index, mencatat bahwa Jakarta masih termasuk salah satu kota yang paling macet di dunia di urutan nomor 10.
Dalam data tersebut menyebutkan bahwa Jakarta memiliki tingkat kemacetan yang cukup tinggi mencapai 53 persen.
Hal ini bisa dibuktikan pada hari kerja, puncak kemacetan pada pagi hari biasanya terjadi pada Senin antara jam 7 - 8 pagi yang mencapai 65%.
Sedangkan, puncak kepadatan jalan pada sore hari untuk weekdays terjadi hari Jumat sekitar jam 5 hingga 6 sore yang mencapai 98%.
Baca juga: Daftar Aplikasi GPS Penunjuk Jalan yang Canggih dan Recommended