Mengenal Asteroid

Langit memiliki keindahan yang memukau bagi banyak insan. Apalagi jika malam hari, di tempat yang jauh dari perkotaan, Sahabat akan melihat keindahan langit yang benar-benar tiada tara. Gelapnya malam dan kelap-kelip sinar bintang disertai cahaya benda-benda langit lainnya memberikan ketenangan tersendiri.
Langit kita sangat luas dan banyak sekali benda-benda langit yang bertebaran dengan berbagai macam jenis dan ukurannya. Mulai dari bintang, planet, satelit, asteroid, meteor, meteoroid, dan sebagainya. Asteroid adalah benda langit yang ukurannya lebih kecil dari planet dan lebih besar dari meteoroid. Asteroid disebut dengan planet minor atau planetoid karena memang menyerupai planet dan memiliki satelit juga.
Mengapa Asteroid Tidak Disebut Sebagai Planet?
Jika Sahabat sudah berumur 30 tahun ke atas, Sahabat pasti dulu pernah diajarkan bahwa Pluto adalah planet kesembilan dari sistem tata surya kita. Sayangnya, dengan berkembangnya peralatan astronomi yang semakin canggih, ternyata Pluto diketahui berada di sabuk Kuiper beredar bersama dengan asteroid lainnya.
Kriteria sebuah planet tentu saja lintasannya tidak berada di sabuk asteroid. Selain Pluto, ada asteroid yang bernama Ceres yang berada di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Selain itu juga ada Eris, Makemake, Haumea, Ixion, Varuna, Gonggong, dan sebagainya.
Jumlah asteroid yang beredar di sabuk asteroid juga sangat banyak sekali jumlahnya. Hingga saat tahun 2006 saja sudah ada 300 ribu asteroid yang terdaftar yang belum dinamai secara khusus, hanya dinomori saja.
Ada Asteroid yang Punya Satelit
Secara sifatnya, asteroid cukup membingungkan pengamat. Ada asteroid yang punya satelit. Seperti halnya bumi kita, yang punya satelit yang biasa kita sebut dengan bulan.
Salah satu asteroid yang memiliki satelit adalah 243 Ida. Satelitnya bernama Dactyl. Hampir mirip dengan planet, kan? Itulah mengapa kadang astronom awalnya menggolongkan benda langit sebagai planet karena punya satelit, lalu berubah keputusan menjadi asteroid karena keberadaan orbitnya yang berada di sabuk asteroid.
Daftar Asteroid yang Awal-awal Ditemukan oleh Astronom
Karena jumlah asteroid makin hari makin banyak, Sahabat pasti penasaran kan, kira-kira asteroid apa sajakah yang ditemukan di awal-awal pengamatan. Angka di depan nama menunjukkan urutan dia ditemukan kali keberapa.
1 Ceres, ditemukan tahun 1801
2 Pallas, ditemukan tahun 1801
3 Juno, ditemukan tahun 1804
4 Vesta, ditemukan tahun 1807
5 Astraea, ditemukan tahun 1845
6 Hebe, ditemukan tahun 1847
7 Iris, ditemukan tahun 1847
8 Flora, ditemukan tahun 1847
9 Metis, ditemukan tahun 1848
10 Hygiea, ditemukan tahun 1849
11 Parthenope, ditemukan 1850
12 Victoria, ditemukan tahun 1850
13 Egeria, ditemukan tahun 1850
14 Irene, ditemukan tahun 1851
15 Eunomia, ditemukan tahun 1851
16 Psyche, ditemukan tahun 1852
17 Thetis, ditemukan tahun 1852
18 Melpomene, ditemukan tahun 1852
19 Fortune, ditemukan tahun 1852
(loncat urutan ke asteroid yang populer)
20000 Varuna, ditemukan tahun 2001
28978 Ixion, ditemukan tahun 2001
134340 Pluto, ditemukan tahun 1930
136108 Haumea, ditemukan tahun 2004
136199 Eris, ditemukan tahun 2005
136472 Makemake, ditemukan tahun 2005
Sahabat pasti merasa ada yang aneh pada daftar di atas kan? Ya, nomor asteroid Pluto lebih besar dari Ixion, padahal lebih dulu ditemukan. Hal ini sangat wajar karena Pluto baru ditetapkan oleh ilmuwan sebagai asteroid di tahun 2000-an setelah lama disangka sebagai planet.
Baca juga : Mengenal Sistem Tata Surya dan Nama-nama Planet di Dalamnya
Penulis: Iskael