Tahu Kisah Sejarah Dinasti Kerajaan Goryeo? Yuk Simak Disini
Dewasa ini, berbagai film atau drama yang dihadirkan bernuansa korea banyak digandrungi oleh masyarakat. Dalam membahas tentang sejarah, film atau drama korea ini banyak mengisahkan tentang sejarah Kerajaan Goryeo yang telah berkembang mulai tahun 918 Masehi. Anda penasaran? Yuk simak beberapa ulasan berikut.
Berdirinya Kerajaan Goryeo
Kerajaan Goryeo didirikan oleh Wang Geong di Songdo pada tahun 918 Masehi. Pasalnya, pendirian kerajaan ini dimulai ketika Silla dan Balhae mengalami kekacauan pada akhir abad ke-9.
Kekacauan yang terjadi di Silla berasal dari konflik internal atas suksesi tahta. Sedangkan Balhae harus menghadapi tekanan dari Dinasti Liao dan krisis pangan.
Kondisi ini bahkan menyebabkan lahirnya gerakan kebangkitan berupa Gerakan Baekje Baru dan Goguryeo baru pada awal abad ke-10. Kondisi tersebut bahkan memunculkan tokoh Wang Geong yang menjadi pencetus utama kerajaan ini.
Wang Geong bahkan mengikutsertakan para jenderal untuk berpartisipasi dalam politik pemerintahan. Hal ini bahkan menyebabkan Kerajaan Goryeo melancarkan ekspansi teritori ke utara untuk menyebarkan kekuasaannya.
Kerajaan yang didirikan oleh Wang Geong ini bahkan menggabungkan tiga kerajaan akhir yang ada di Korea dengan menguasai Silla dan menumbangkan Kerajaan Baekje pada tahun 935 Masehi. Kerajaan ini bahkan memulai unifikasi dengan memperluas teritori.
Kerajaan Goryeo menerapkan politik luar negeri yang lebih terbuka. Meski demikian, sejarah Kerajaan Goryeo mengungkapkan adanya berbagai kebijakan yang dianut dari Dinasti sebelumnya, yaitu Dinasti Joseon. Inovasi yang dihadirkan oleh kerajaan menyebabkan kisahnya banyak dikenal oleh berbagai dunia.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Banjar, Kerajaan Islam Pertama di Kalimantan
Raja Yang Memimpin Kerajaan Goryeo
1. Raja Taejo Wang Geong
Wang Geong sebagai pendiri dari kerajaan ini memiliki pengaruh yang kuat karena sempat menjadi perdana menteri di Kerajaan Tae Bong. Pengangkatan Wang Geong sebagai raja dengan gelar Taejo yang dilakukan oleh jenderal senior Tae Bong menjadikan kerajaan tersebut diubah dengan nama Goryeo.
Banyaknya pendukung yang diperoleh oleh Wang Geong dari pihak pribadi dan musuh menghadirkan perdamaian. Ia bahkan berhasil menikahi putri bangsawan untuk menghadirkan perdamaian sehingga memiliki jumlah istri terbanyak.
Pasalnya Raja Taejo Wang Geong ini memiliki 29 istri yang berasal dari hampir keseluruhan penjuru wilayah kekuasaan kerajaan ini. Setahun setelah menggunakan nama Kerajaan Goryeo, Wang Geon bahkan telah berhasil memindahkan ibukota pemerintahan ke kampung halamannya, Songak.
Perdamaian yang dihadirkan pada masa pemerintahan ini meningkatkan stabilitas politik dan keamanan dalam negeri. Sejarah Kerajaan goryeo bahkan menyebutkan bahwa Wang Geong sempat berhasil menyebarkan budha secara nasional.
Meski demikian, kematian Wang Geong pada tahun 943 menghadirkan permusuhan akibat perebutan tahta. Putra dari Raja Taejo Wang Geong bahkan menghadirkan perlawanan yang sengit sehingga ketiga putra dari Wang Geong memimpin tahta secara bergantian dengan cara saling menjatuhkan.
2. Raja Hyejong
Raja Hyejong merupakan anak pertama dari Wang Geong yang berhasil menggantikan tahta setelah ayahnya meninggal. Namun, perseteruan antar saudara ini menyebabkan Raja Hyejong tidak bisa memerintah dalam waktu yang lama.
Terlebih lagi Hyejong kekurangan dukungan politik akibat ibunya tidak memiliki kekuatan politik apapun sehingga ia terbunuh oleh saudaranya.
3. Raja Jeongjong
Raja Jeongjong memiliki nama Wang Yo sebagai putra ketiga dari Raja Taejo. Sejarah Kerajaan Goryeo mengungkapkan bahwa Raja Jeongjong berusaha mengurangi kekuasaan atas keluarga iparnya.
Namun, dukungan elit politik yang sangat lemah menyebabkan Wang Yo tidak bisa memperkuat tahta dan terbunuh oleh Wang So.
4. Raja Gwangjong
Seperti halnya Wang Yo, Raja Gwangjong memiliki nama Wang So sebagai kakak nomor 2. Raja Gwangjong bahkan berhasil melahirkan masa kejayaan karena mampu menguatkan kekuasaan dengan baik. Wang So bahkan belajar mengkonsolidasikan dengan mencari dukungan dari Buddhisme dan menyisihkan klan yang berkuasa dari istana Goryeo.
5. Raja Gyeongjong
Sepeninggal Raja Gwangjong, wilayah kekuasaan diserahkan pada putranya yang berusia 20 tahun. Raja Gyeongjong ini mampu menghadirkan masa pemerintahan yang baik dengan menjalin hubungan melalui rakyat jelata. Meski demikian, Raja Gyeongjong pada dasarnya lebih memilih untuk menghindari politik dan kerajaan.
6. Raja Mokjong
Masa pemerintahan berjalan sesuai pertikaian keluarga. Namun, pemberontakan yang terjadi pada masa Raja Mokjong menjadi cikal bakal kehancuran kerajaan ini. Pertempuran terus terjadi meskipun Mokjong telah digantikan oleh Hyonjong hingga Raja Deokjong. Sayangnya, pasuran Wurawari yang mendapat bantuan dari Kerajaan Sriwijaya berhasil menghancurkan kerajaan ini.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Bali, Awal Berdiri, Kehidupan Sosial dan Masa Jaya
Peninggalan Kerajaan Goryeo
Corak kerajaan hindu yang dihadirkan oleh sejarah Kerajaan Goryeo menghadirkan berbagai benda peninggalan yang bisa dilihat hingga saat ini.
Anda bahkan bisa menemukan berbagai bangunan bersejarah hingga benda-benda antik di tempat ini. Terdapat Bulguksa, Dabotap, Seokguram, anapji dan cheonmado.
Kerajaan Goryeo bahkan memiliki istana bersejarah yang dikenal hingga saat ini dengan nama dongdaemun. Pasalnya, tempat ini dimanfaatkan sebagai museum nasional di Korea.
Anda bahkan juga bisa menemukan goryeo celadon yang sangat terkenal di dunia internasional dengan corak dan warna yang sangat unik.
Itulah beberapa hal yang perlu anda ketahui terkait kerajaan Goryeo. Menurut sejarah yang tercatat, kerajaan ini dimulai dari penggabungan 2 kerajaan dengan menghadirkan persaudaraan dari pihak pribadi dengan musuh. Meski demikian, kerajaan ini pernah menuai masa kejayaan setelah perang saudara berakhir. Sayangnya, serangan dari pihak asing menyebabkan runtuhnya Goryeo.
Baca Juga: 5 Perkembangan Sejarah Kerajaan Hindu Budha di Indonesia