Indonesia adalah negara yang merdeka berkat perjuangan para rakyat. Mengalami masa sulit hingga beratus-ratus tahun karena dijajah oleh beberapa negara, seperti Belanda dan Jepang, membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki satu hari khusus untuk dirayakan sebagai Hari Pahlawan Nasional Indonesia, yaitu 10 November.

Membicarakan pahlawan, tentu saja Sahabat pasti tahu nama-nama pahlawan nasional Indonesia karena ketika sekolah pasti banyak dibahas di mata pelajaran Sejarah, bukan? Nah, Sahabat bisa nih menyimak lagi 11 pahlawan nasional Indonesia yang telah berjasa dalam memerdekakan Indonesia.

1. Ir. Soekarno, Bapak Indonesia yang Dihormati Banyak Negara

Ir. Soekarno, presiden pertama Indonesia yang dikenal sebagai sosok yang selalu berapi-api dalam menyalurkan gagasannya. Beliau selalu memiliki tutur kata yang lugas ketika berpidato sehingga kerap kali menjadi ketua untuk kongres atau organisasi penting semasa perjuangan.

Tidak hanya di dalam negeri, Bapak Proklamator Kemerdekaan ini juga dikenal dan dihormati dengan sangat baik oleh tokoh-tokoh dunia loh. Ir. Soekarno bahkan menjadi sosok yang dekat dengan J.F. Kennedy, mantan Presiden Amerika Serikat.

2. Moh Hatta, Pahlawan Nasional Indonesia yang Beragam Suku dan Agama

Mendampingi Ir. Soekarno, Moh Hatta menjadi wakil presiden pertama Indonesia. Beliau juga lugas dalam berkata-kata dan kerap menjadi sosok yang sangat paling dicari untuk berdiskusi mengenai keutuhan Indonesia yang memang memiliki ragam suku, budaya, hingga agama.

Satu hal yang paling berkesan dari Moh Hatta adalah ketika beliau mengusulkan untuk mengganti sila pertama di Pancasila yang awalnya masih mengunggulkan agama Islam. Hingga kemudian rakyat Indonesia bagian timur yang memang memeluk agama Kristen protes sehingga Moh Hatta memutuskan untuk mengganti sila tersebut menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”. Hanya satu Tuhan, tunggal, dan itu berlaku untuk semua pemeluk.

3. Bung Tomo, Cikal Bakal Hari Pahlawan

Siapa yang tidak tahu insiden paling heroik rakyat Surabaya yang merobek bendera Belanda di atas hotel sehingga hanya tersisa bendera Indonesia, merah-putih? Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal diperingatinya Hari Pahlawan di Indonesia.

Ya, 10 November adalah tanggal di mana Bung Tomo dan para arek Suroboyo berjuang melawan Belanda yang tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia sehingga mencoba untuk menguasai Indonesia kembali di bawah kekuasaan mereka.

Satu semboyan yang selalu Bung Tomo gaungkan untuk membakar semangat para rakyat Surabaya, yaitu “Merdeka atau Mati”. Bagi mereka, berada dalam jajahan negara lain berarti membiarkan diri mereka mati karena tidak memiliki jati diri.

4. Sutan Syahrir, Tak Mau Bekerja Sama dengan Jepang

Menurut kisah dalam buku Sejarah, dituturkan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh Jepang lebih parah ketika Indonesia berada dalam kekuasaan Belanda. Hal tersebut membuat Ir. Soekarno melakukan siasat untuk tetap menghormati Jepang sementara merencanakan untuk memerdekakan bangsa.

Akan tetapi, siasat tersebut tidak berlaku untuk diri Sutan Syahrir. Mantan Perdana Menteri Indonesia ini terkenal sebagai sosok yang selalu mengorganisasi kemerdekaan Indonesia dan sama sekali tidak ingin terlibat untuk bekerja sama dengan Jepang.

5. Jenderal Soedirman, Tetap Berjuang meskipun Terluka

Jenderal muda ini merupakan pahlawan nasional Indonesia yang memiliki kegigihan tak terelakkan. Semangatnya selalu berkobar untuk memerangi penjajah. Beliau menjadi panglima tentara dan jenderal pertama di Indonesia.

Ia yang memang berada di garda terdepan setiap kali berperang tak pelak mendapatkan luka parah. Akan tetapi, luka-luka tersebut sama sekali tidak menyurutkan semangatnya sehingga terus berjuang hingga titik napas terakhirnya pada 1950.

6. Muhammad Natsir, Aktivis dan Pemikir Islam

Pahlawan nasional Indonesia berikutnya adalah seorang aktivis yang memiliki pemikiran religius tinggi. Beliau adalah Muhammad Natsir, seorang ketua Masyumi.

Pemikiran-pemikiran mengenai islam digunakan olehnya untuk menjaring kekuatan dari masyarakat sehingga perjuangan melawan penjajah menjadi lebih ringan karena seluruh penduduk bersemangat untuk merdeka.

Muhammad Natsir mengenyam pendidikan di sekolah menengah pertama yang disebut MULO atau Meer Uitgebreid Lager Onderwijs. Sejak duduk di bangku SMP tersebut, Muhammad Natsir sudah aktif dalam organisasi yang menginisiasi perjuangan untuk memerdekakan Indonesia loh, Sahabat.

7. Mohammad Yamin, Sosok di Balik Rumusan Sumpah Pemuda

Perjuangan melawan penjajah tidak selalu didominasi oleh para sesepuh. Sosok-sosok muda juga bergabung untuk berkomitmen dalam melawan penjajah, salah satunya adalah Mohammad Yamin.

Pahlawan nasional Indonesia satu ini bahkan dikenal sebagai sosok yang merumuskan naskah Sumpah Pemuda pada 1928. Momen tersebut bahkan diperingati secara khusus setiap tanggal 28 Oktober sebagai titik di mana para pemuda Indonesia memiliki peran sangat penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Selain rumusan Sumpah Pemuda, Mohammad Yamin juga terlibat dalam merumuskan butir Pancasila. Beliau tergabung dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

8. Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan yang Terkenang di Taman Siswa

Yogyakarta, Taman Siswa, dan pendidikan seolah menjadi tiga titik penting di Indonesia. Hal tersebut bukan tanpa alasan karena salah satu pahlawan nasional Indonesia berasal dari kota istimewa tersebut. Beliau adalah Ki Hadjar Dewantara.

Mendapat julukan sebagai Bapak Pendidikan tentu saja bukan tanpa alasan. Hal tersebut dikarenakan Ki Hadjar Dewantara selalu berjuang untuk kemerdekaan pendidikan bangsa Indonesia. Salah satu peninggalannya adalah perguruan Taman Siswa yang berada di Yogyakarta.

9. Adam Malik, Salah Satu Sosok Pending Pendiri ASEAN

Pahlawan nasional Indonesia selanjutnya adalah menteri luar negeri pertama yang dimiliki oleh nusantara. Beliau adalah Adam Malik Batubara, sosok yang begitu aktif dalam mengkritik pemerintahan Belanda karena pernah bekerja sebagai wartawan.

Adam Malik menjadi satu di antara lima perwakilan negara-negara di Asia Tenggara yang hadir dalam pembentukan ASEAN. Selain pernah menjadi Menteri Luar Negeri, beliau juga pernah menjadi Wakil Presiden Indonesia yang ke-3 loh, Sahabat. Beliau diangkat menjadi pahlawan nasional pada 1998.

10. Pangeran Diponegoro, Pemimpin Perang Terbesar di Jawa

Jika Sahabat pernah ke wilayah Tembalang, Semarang, di sana akan terlihat jelas patung seorang pahlawan nasional Indonesia di atas kuda. Patung tersebut persis terletak di gerbang awal Universitas Diponegoro. Dan, sesuai dengan nama perguruan tinggi itu, sosok pahlawan tersebut adalah Pangeran Diponegoro.

Pangeran Diponegoro terkenal sekali sebagai sosok pahlawan yang sangat aktif dalam melawan penjajah melalui peperangan. Salam satu perang yang begitu terkenal yang beliau pimpin adalah Perang Jawa yang terjadi pada 1825 hingga 1830. Berlangsung hingga 5 tahun lamanya, perang tersebut memang menjadi perang terbesar di Indonesia.

11. AH Nasution, Pengusung Perang Gerilya di Indonesia

Abdul Harris Nasution, sosok pahlawan nasional Indonesia yang aktif sebagai tentara selalu memiliki ide-ide brilian dalam memerangi penjajah. Salah satu ide paling dikenang darinya adalah mengusung perang gerilya dalam melawan Belanda.

Seluruh ide dan strategi yang dicanangkan oleh AH Nasution tertuang dalam buku berjudul Strategy of Guerrilla Warfare dan telah terjual hingga ke luar negeri. Atas jasa briliannya tersebut, AH Nasution ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia pada 5 Oktober 1975, tepat saat ABRI berulang tahun.

Itulah 11 pahlawan nasional Indonesia yang bisa Sahabat kenang kembali. Perjuangan mereka yang sangat berjasa dengan semangat yang selalu berkobar sangat patut untuk selalu dikucuri penghargaan dan pujian.

Penulis: Nisa Maulan Shofa