Berkunjung ke suatu daerah dalam rangka liburan, tentu tidak lengkap rasanya bila tak sekaligus mencicipi makanan khasnya.
Sama halnya ketika Anda datang ke Aceh, kota yang terkenal dengan julukan serambi Mekkah ini memiliki makanan khas dengan cita rasa otentik. Berikut makanan khas Aceh yang wajib dicoba.
Kuliner yang wajib Anda coba satu ini merupakan makanan dengan bahan dasar ikan tuna, yang sudah direbus kemudian dikeringkan. Ikan tuna selanjutnya dibumbui dengan rempah rempah, sehingga rasanya begitu lezat.
Banyak ditemukan di daerah Matang, sate matang tentu tidak boleh dilewatkan. Bahan dari sate ini yaitu daging sapi atau kambing, yang sebelumnya diungkep terlebih dahulu dengan bumbu khas lalu dibakar.
Masih dengan bahan daging sapi atau kambing, Anda juga bisa menikmati kuah beulangong. Di sini daging dimasak dengan sayur nangka dan balungan, banyak yang menjadikannya sebagai hidangan di acara kenduri besar.
Kuliner tradisional satu ini memiliki cita rasa yang otentik, di mana sie reuboh terbuat dari bahan daging sapi rebus kemudian diberi bumbu khas Aceh. Empuknya daging sapi yang berpadu kuah gurih, siap menggoyang lidah.
Bila dendeng umumnya terbuat dari daging sapi, maka dendeng satu ini menawarkan daging rusa. Karena keunikannya, dendeng Aceh banyak dijadikan sebagai komoditi oleh oleh daerah setempat.
Ikon makanan khas Aceh ini, tentu sudah tersohor di seantero negeri. Biasanya mie ini disajikan dengan banyak topping seperti seafood, daging sapi, dan kepiting. Serta ditawarkan dalam dua varian yaitu goreng dan kuah.
Bagi Anda pecinta daging itik, tentu tidak boleh melewatkan kuah sie itek ini. Dengan bumbu bumbu khas Aceh, pengalaman mengonsumsi gulai itik akan menjadi hal yang baru.
Kuah pliek u merupakan masakan berkuah yang isinya sayur sayuran. Tidak sembarang masakan, kuliner ini mempunyai filosofi yang dalam yaitu lambang kekerabatan serta keberagaman masyarakat.
Ketika mengonsumsi nasi gurih, Anda akan teringat dengan nasi uduk. Keduanya bahkan mempunyai resep yang hampir serupa. Biasanya nasi gurih disajikan dengan lauk pauk seperti ikan lado, ikan goreng, maupun telur dadar.
Selain mie Aceh, mie jalak sabang menjadi kuliner mie lainnya yang wajib untuk Anda coba ketika bertAndang ke Aceh. Memiliki tekstur yang kenyal, kuliner ini umumnya disajikan dengan tambahan topping seperti telur rebus, daging, tauge, dan kuah gurih.
Memiliki bahan dasar daging bebek, tasak telu disuguhkan dengan berbagai rempah rempah khas sehingga menghasilkan rasa otentik yang begitu lezat.
Gulai mungkin bisa ditemukan dengan mudah di tempat lain. Namun makanan khas Aceh satu ini tentunya memiliki bumbu yang berbeda, uniknya lagi proses pengolahannya umumnya dibuat menggunakan kuali besar.
Sesuai dengan yang berarti asam pedas, kuliner berkuah ini mempunyai cita rasa asam menyegarkan dengan sedikit rasa pedas. Cocok disantap saat musim hujan tiba, Anda tidak boleh melewatkan kuah asam keu eung.
Berbeda dengan martabak pada umumnya, martabak khas Aceh ini menggunakan kulit dengan bahan dasar roti cane. Rasanya sendiri sedikit pedas dan gurih, cocok sebagai teman minum kopi.
Ayam tangkap merupakan kuliner ayam yang ditumis bersama dengan cabai hijau dan daun teumura, serta ditaburi bawang goreng. Tentu rasa otentiknya akan memberikan pengalaman menyantap ayam yang berbeda.
Baca juga: Ini Deretan Kuliner Malam Surabaya yang Patut Dicoba
Makanan khas Aceh berikutnya berasal dari Samalanga, sehingga diberi nama rujak samalanga. Kuliner ini menggunakan buah buahan, kemudian diberi bumbu sehingga menciptakan rasa manis, asam, dan pedas.
Juga memiliki rasa yang asam, manis, dan pedas, Anda tentu tidak boleh melewatkan rujak Aceh ini. Rujak satu ini terbuat dengan bahan dasar buah rumbia, yang banyak ditemukan di daerah Aceh.
Bubur kanji rumbi adalah bubur khas Aceh yang terbuat dari beras pulen. Beras ditumbuk dan direbus, kemudian ditambah dengan rempah khas daerah setempat, sehingga menghasilkan rasa yang unik.
Hanya dapat ditemukan saat lebaran Idul Fitri atau Idul Adha, panganan satu ini tidak boleh Anda lewatkan. Kue timphan dibungkus menggunakan daun pisang muda, dan memiliki tekstur yang kenyal.
Bentuk dari kembang loyang sangat khas, yaitu layaknya bunga. Rasanya sendiri manis dan renyah, sehingga makanan khas Aceh dengan bahan dasar tepung ini sangat cocok disantap bersama dengan kopi pahit.
Kue bhoi merupakan kue bolu yang sangat populer di Aceh. Biasanya kue satu ini dihadirkan dalam bentuk bentuk yang menarik, dan banyak dijadikan sebagai buah tangan maupun bingkisan seserahan.
Satu lagi kue yang cocok dijadikan sebagai oleh oleh setelah berkunjung ke Aceh, yaitu kue keukarah. Camilan ini juga sangat pas dikonsumsi ketika minum kopi di sore hari, karena rasanya yang manis dengan tekstur renyah.
Dengan tekstur yang lembut dan legit serta rasa manis, tentu kue adee juga tidak boleh Anda lewatkan. Jajanan yang banyak ditemukan di daerah Pidie Jaya ini juga kerap dijadikan sebagai oleh oleh.
Sesuai dengan namanya, pacri nanas memiliki bahan dasar nanas. Pacri nanas terdiri dari berbagai bumbu seperti kayu manis, cabai merah, bawang, kapulaga, bunga lawang, cengkeh, dan merica.
Menjadi salah satu kuliner tradisional, tentu Anda wajib mencicipi pisang sale khas Aceh ini. Panganan dengan bahan dasar pisang, yang kemudian diasap dan dibalur dengan gula tebu ini banyak digemari oleh masyarakat.
Jadah lemang memiliki bahan dasar yaitu beras ketan dan santan, yang dimasak dengan menggunakan bumbu.
Biasanya kuliner ini banyak dijumpai saat hari raya Idul Fitri atau Idul Adha, dan dipadukan bersama lauk seperti rendang.
Bohromrom atau yang kerap disapa sebagai kue boh duek beudeh ini bisa dibilang serupa dengan klepon. Baik cara penyajian maupun rasanya bahkan sangat mirip, yang menjadi pembeda adalah bohromrom biasanya memiliki warna sedikit kecoklatan.
Ketika berjumpa dengan meuseukat, Anda mungkin akan langsung teringat dengan dodol. Kuliner yang terbuat dari buah nanas dan tepung ini, memang mempunyai bentuk dan tekstur yang serupa dodol.
Manisan pala terbuat dari bahan buah pala dan sangat populer di daerah Aceh. Pala sendiri memang merupakan komoditi terbesar dari kabupaten Aceh Selatan.
Lepat bisa dengan mudah ditemukan ketika perayaan masyarakat Gayo. Makanan khas Aceh satu ini terbuat dari tepung ketan, yang kemudian dimasukan gula merah dan kelapa parut oseng lalu dibungkus menggunakan daun pisan.
Memang selain kaya akan budaya dan adat istiadat, daerah Aceh juga memiliki kuliner khas yang begitu melimpah. Tidak hanya unik, berbagai makanan khas dari daerah ini juga sangat lezat karena dibumbui sedemikian rupa dengan baik.
Tentunya Anda tidak boleh sampai melewatkan beberapa kuliner di atas, ketika berkunjung ke Aceh.
Baca juga: Ragam Kuliner Medan yang Halal dan Nikmat