Aplikasi Penunjuk Jalan, Pilih Waze atau Google Maps?
Macet sudah jadi makanan sehari-hari bagi Sahabat yang tinggal di Jakarta. Sebagai negara dengan tingkat populasi yang tinggi, kemacetan merupakan hal yang lumrah.
Kondisi jalan yang macet, membuat aplikasi penunjuk jalan menjadi sangat berguna. Melalui aplikasi penunjuk jalan, Sahabat bisa lebih cepat sampai ke tujuan. Dari sekian banyak aplikasi gratis di dunia maya, ada dua yang paling populer: Google Maps dan Waze. Sekilas keduanya mirip. Tapi, bila diperhatikan dari segi fitur dan fungsinya, masing-masing punya kelebihan serta kekurangan.
Ingin tahu lebih dalam soal Waze dan Google Maps? Aplikasi mana yang paling baik digunakan di Jakarta? Yuk, simak bahasan berikut:
Google Maps yang Sederhana
Aplikasi Google Maps merupakan peta digital pertama. Kemunculannya jauh lebih dulu dibanding Apple Maps, apalagi Waze. Tampilan yang sederhana memudahkan untuk digunakan. Cukup masukkan kata kunci untuk tempat tujuan, maka pilihan rute perjalanan akan muncul.
Kamu bisa pilih kendaraan yang sedang digunakan untuk meningkatkan akurasi jalur. Tidak hanya pengendara mobil dan motor, tapi Google Maps juga bisa dimanfaatkan bagi pengguna transportasi umum.
Google Maps diunggulkan dalam mencari lokasi di daerah yang baru bagi Sahabat. Kamu hanya perlu menulis kata kunci umum seperti; restoran, sekolah, cukur rambut, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan lain-lain.
Sahabat hanya perlu mengetik ?restoran? dan aplikasi ini langsung menunjukkan berbagai tempat makan terdekat dari lokasi kamu. Plus ada tambahan review, waktu operasional, dan peringkat menurut Google sehingga tidak salah pilih.
Waze Lebih Kompleks
Waze dirancang sangat dinamis. Rute bisa berubah seketika dalam perjalanan ke tujuan. Ini dikarenakan ada fitur laporan lalu lintas dan update rute secara real time dari para penggunanya.
Sahabat juga bisa mengirimkan laporan langsung tentang kecelakaan, perbaikan jalan, razia polisi, lokasi CCTV dan lain-lain.Berdasar informasi tersebut, Waze secara otomatis memperbarui rute agar Sahabat bisa menghindarinya.
Terkadang, jalur yang disarankan Waze melewati jalan-jalan sempit perkampungan. Selain itu, ada pula fitur pengingat bila kecepatan mobil kamu sudah melampaui batas.
Layaknya media sosial, Waze memungkinkan penggunanya menyapa satu sama lain di dalam fitur chatting. Kamu dapat menambah teman, berbagi lokasi, termasuk perkiraan waktu kedatangan di tujuan yang sama. Menarik bukan?
Melalui fitur yang lebih banyak dan kompleks, Waze memang tidak dirancang untuk digunakan semua orang. Aplikasi ini hanya khusus bagi pengendara mobil yang senang berbagi informasi, sekaligus bersosialisasi di dunia maya.
Jadi, peta digital mana yang akan Sahabat pilih? Waze atau Google Maps? Tidak ada salahnya juga untuk mengunduh keduanya di smartphone. Fungsi yang universal dari Google Maps bisa diaplikasikan ketika mencari referensi tempat makan, hotel dan lain-lain saat kamu di tempat baru.
Sementara Waze sangat bermanfaat ketika ingin berinteraksi langsung dengan para pengguna jalan lain, sekaligus mencari rute tercepat melewati jalur alternatif melalui kondisi jalan ter-update.
Baca juga : Penting! Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Beli Mobil untuk Taksi Online