Apakah Oli Mobil Bisa untuk Motor? Ini Penjelasannya!
Apakah oli mobil bisa untuk motor, merupakan pertanyaan yang kerap kali menghiasi sosial media khususnya penggemar otomotif. Pertanyaan ini kerap kali menimbulkan beberapa pandangan dari beberapa pihak sehingga tidak sedikit membuat bingung para masyarakat awam. Lantas bagaimana pernyataan yang tepat? Untuk mengetahuinya, Anda perlu memperhatikan ulasan berikut ini.
Apakah Oli Mobil Bisa untuk Motor?
Di kalangan masyarakat penggemar otomotif yang masih awam, banyak sekali pemahaman yang keliru. Salah satunya mengenai penggunaan oli mobil pada motor yang dianggap lebih baik, padahal pemahaman tersebut keliru. Namun apakah bisa oli mobil digunakan sebagai oli motor?
Bicara mengenai persoalan, sebenarnya bisa tetapi tidak dianjurkan. Sebab apabila hal tersebut dilakukan dapat menyebabkan beberapa risiko kerusakan seperti kopling mudah selip ataupun merusak komponen. Meskipun oli mobil dan oli motor sama-sama berfungsi sebagai pelumas. Namun tidak dapat disamakan penggunaannya, karena oli mobil dan motor memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan Oli Mobil dengan Oli Motor
Berikut beberapa perbedaan antara oli mobil dan oli motor yang perlu Anda ketahui. Berikut perbedaan selengkapnya.
1. Segi komposisi
Perbedaan pertama dapat Anda bedakan dari komposisinya. Oli mobil diciptakan dari bahan yang mengandung zat aditif dengan jumlah total base number (TBN) yang cukup tinggi. Zat tersebut berfungsi sebagai friction modifier (pelumas yang dapat meredam atau mengecilkan gesekan yang terjadi antar komponen mesin). Apabila oli mobil digunakan pada motor, khususnya motor dengan sistem kopling basah, maka menimbulkan risiko terjadi selip kopling.
2. Segi standarisasi
Perbedaan kedua, dapat dibedakan dari standarisasinya. Produksi oli mobil telah distandarisasi oleh lembaga standarisasi mesin mobil seperti Association of Consulting Engineers Australia (ACEA), API service hingga Internasional Legal Service Advisory (ILSAC). Sedangkan oli motor di standar oleh lembaga atau organisasi yang menstandarisasi kepentingan mesin motor seperti Japan Automotive Standard Organization (JASO).
Baca Juga : Perbedaan Oli Sintetik dan Mineral Pada Mobil, Bagus yang Mana?
3. Segi keterangan pada kemasan
Perbedaan ketiga, ada pada keterangan dalam kemasan oli. Untuk oli mobil biasanya ada keterangan seperti for gasoline car, dan API service 10-40W sebagai penanda oli tersebut memang untuk keperluan mesin mobil. Sedangkan untuk motor biasanya terdapat keterangan seperti 4T (4Tak), two wheels, hingga excellent wet clutch untuk keperluan mesin motor. Dari keterangan tersebut bisa disimpulkan oli mobil memang tidak disarankan digunakan untuk keperluan motor.
Seperti diketahui mobil memiliki jenis kopling kering sehingga oli mobil dibuat dengan bahan pelumas yang sangat licin. Dengan begitu komponen-komponen di dalam mesin dapat bekerja tanpa menimbulkan gaya gesek yang terlalu besar sehingga komponen tidak mudah rusak. Sedangkan pada motor sendiri, kopling yang digunakan merupakan jenis kopling basah yang hanya membutuhkan pelumas sewajarnya saja.
Apabila oli mobil diaplikasikan pada motor, justru bagian kopling motor menjadi jauh lebih basah dan licin. Kondisi ini justru memicu risiko kopling mobil menjadi selip saat digunakan. Hal tersebut tentunya dapat memicu kecelakaan yang merugikan pengendara motor.
Demikian ulasan mengenai apakah oli mobil bisa digunakan untuk oli motor yang perlu Anda ketahui. Setelah Anda membaca ulasan di atas tentunya Anda menjadi lebih paham. Sebaiknya, Anda gunakan oli sesuai dengan kendaraan yang Anda gunakan.
Bila Anda menggunakan mobil, pastikan Anda membeli oli mobil di bengkel Daihatsu terdekat atau bengkel resmi otomotif. Sebab pemilihan oli yang salah dapat mempersingkat usia pemakaian komponen mesin mobil. Jangan lupa Anda ganti oli mobil Anda ketika jarak tempuh mobil Anda mencapai 10.000 kilometer atau 6-12 bulan pemakaian.