Cara Belajar Membaca Anak TK yang Bisa Diterapkan Oleh Orang Tua
Membaca adalah satu dari kemampuan dasar yang seharusnya dikuasai oleh anak. Maka dari itu, orang tua akan harus memikirkan strategi apa yang bisa dilakukan agar hasilnya juga maksimal. Sebenarnya cara yang bisa diterapkan untuk belajar membaca anak TK bisa sangat mudah jika orang tua memahami karakter si anak dengan baik.
Penting untuk mengingat bahwa agar anak dapat membaca dengan lancar, orang tua harus berpartisipasi sejak anak masih dalam kandungan. Jadi ada yang namanya tahapan pra membaca, di mana ibu yang sedang mengandung disarankan untuk rutin membaca buku dengan suara nyaring agar dapat memengaruhi anak meski masih dalam kandungan. Cara ini mungkin terdengar sepele, namun hasilnya akan luar biasa bila dilakukan.
Tahapan Belajar Membaca untuk Anak TK
Tahapan pertama tadi sering dilupakan oleh banyak orang tua. Mereka hanya fokus untuk mengajarkan anak membaca ketika sudah dilahirkan, bahkan ada yang mengajarkan anaknya membaca ketika si anak sudah mulai TK. Tahapan selanjutnya adalah tahapan teknis membaca. Di sini anak mulai dilatih untuk membaca secara langsung.
Mungkin masih banyak pertanyaan yang ada dibenak banyak orang tua baru, seperti; sejak kapan seharusnya anak dilatih membaca? Jawabannya tentu saja secepat mungkin. Anak yang masih berusia dini akan sangat mudah menangkap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakannya. Maka sangat disarankan untuk mengajarkan anak membaca bahkan sebelum dia mulai bersekolah.
Ketika kedua tahapan ini sudah jelas, mari kita langsung masuk pada tahapan belajar membaca anak TK yang bisa bapak dan ibu coba di rumah. Jangan lupa dibaca hingga selesai ya, agar pemahaman para orang tua bisa lebih terbuka setelah membaca artikel ini.
1. Mulailah Mengajarkan Anak Membaca Setelah Anak Makan Dengan Tangannya Sendiri
Mengapa seperti itu? Riset membuktikan bahwa anak yang mampu menyuapkan makanan dengan tangannya sendiri akan memiliki peluang yang besar untuk cepat memahami sesuatu. Para orang tua tidak perlu takut membiarkan anak mengerahkan kemampuannya untuk makan sendiri, sebab dengan begitu koordinasi mata dan tangannya akan maksimal.
Dengan menyuapkan makanannya sendiri, anak menjadi paham bagaimana cara memasukkan makanan ke mulut, bagaimana mengambil makanan dari piring dan sebagainya. Anda sebagai orang tua juga bisa mengajarkan anak untuk menuangkan minum sendiri agar anak mampu fokus dan pergerakannya dapat menjadi lebih baik.
2. Melakukan Pemanasan Sebelum Proses Belajar Membaca Anak Sangatlah Penting
Pemanasan yang dimaksudkan di sini bukan pemanasan ala olahraga berat ya. Tetapi pemanasan ringan seperti berlari kecil, melompat, atau merayap. Ini adalah bagian yang penting untuk mengawali proses belajar membaca si kecil. Orang tua bisa mengajak anak untuk berlari-lari kecil di dalam rumah. Bisa juga bermain kejar-kejaran, tetapi jangan sampai anak terlampau kelelahan setelah bermain ya.
Anak juga bisa diajak melompat atau bermain perang-perangan dengan mengajarkannya untuk merayap mendatangi musuh. Dengan melompat, berlari kecil, hingga merayap, otot-otot besar anak menjadi “kenyang” karena mendapatkan stimulus. Stimulus ini berguna agar ketika anak duduk dan mendengarkan kita mengajarkannya membaca, mereka akan cenderung tenang dan bisa berkonsentrasi penuh.
3. Memperkenalkan Anak dengan Huruf A Hingga Z
Sebagai orang tua, Sahabat perlu mengingat bahwa anak tidak bisa diajarkan langsung untuk membaca, apalagi yang belum atau masih duduk di bangku TK. Pertama kali yang harus dilakukan adalah memperkenalkan anak pada huruf-huruf dari A hingga Z. Anda bisa membeli papan huruf dan mengurutkannya sesuai abjad. Setiap kali Anda memberi tahu pada anak bahwa misalnya, ini adalah huruf A, pandu juga anak untuk mengucapkannya bersama-sama secara lantang.
Jadi anak akan mengingat yang bentuknya segitiga dan memiliki dua kaki itu adalah abjad A. Lakukan seterusnya hingga huruf Z. Ini dapat memudahkan bapak dan ibu untuk mengajarkan anak membaca di rumah, sebab anak sudah bisa mengenal huruf-huruf tersebut dengan baik. Bisa juga diselingi dengan mengajarkannya untuk menyebut huruf tersebut dalam bahasa inggris.
4. Melafalkan dan Menghafalkan Suku Kata
Ketika kita masih kecil, guru di sekolah selalu mengajarkan muridnya untuk melafalkan bersama suku kata INI BUDI, I-NI BU-DI. Cara yang sama tentu bisa Sahabat terapkan dalam rangka mengajarkan buah hati membaca. Ajari anak untuk melafalkan suku kata seperti DA-DI-DU-DE-DO, BA-BI-BU-BE-BO, dan berikan anak pemahaman tentang huruf konsonan dan huruf vokal.
Setelah pandai melafalkan, ajak anak Sahabat untuk menghafalkannya secara bersama-sama. Proses ini dapat membuat anak lebih mudah mengingat apa yang baru saja dikatakannya. Sahabat bisa membantunya dengan tidak terlalu kaku dalam proses pelafalan. Gunakan benda di sekitar sebagai alat jika peraga jika perlu.
5. Variasikan Suku Kata Anak Sahabat
Setelah mengajarkan yang dasar, Sahabat bisa melatih anak dengan memvariasikan suku katanya. Jika tadi hanya DA-DI-DU-DE-DO, perkenalkan anak dengan suku kata seperti DA-PUR-BA-PAK. Ini akan melatih anak untuk lebih mengenal lagi beragam variasi dalam dunia kata. Di tahapan ini memang sudah mulai susah, tapi jangan berpindah dulu ke tahapan selanjutnya jika belum lancar di bagian ini.
Sahabat juga bisa memperkenalkan suku kata tadi dengan gambar agar lebih mudah diingat. Kita tahu bersama jika visualisasi anak sangatlah kuat, mereka dapat mengingat sesuatu hanya dari gambar yang dilihatnya sewaktu kecil. Manfaatkanlah ini semaksimal mungkin.
6. Latih Anak Membaca Secara Keseluruhan
Jika anak sudah mampu melewati tahapan di atas, maka Sahabat bisa masuk pada tahapan ini. Di mana Sahabat bersama buah hati akan membaca bersama. Ingatlah ajaibnya read aloud untuk memperkuat daya ingat anak akan sesuatu. Baca dengan suara yang lantang dan jelaskan maksud dari apa yang sudah Sahabat baca tadi.
Mintalah buah hati Sahabat melakukan hal yang sama, yaitu membaca dengan lantang apa yang baru saja Sahabat baca. Jika diulang-ulang seperti itu maka pasti akan tersimpan dalam memori anak. Lakukan seterusnya hingga lancar.
7. Buatlah Suasana Belajar yang Menyenangkan
Sahabat wajib mengingat jika semua tahapan di atas harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Jangan memaksa anak Sahabat untuk belajar terlalu cepat seperti pola belajar orang dewasa. Sebab mereka masih sangat dini untuk bisa seperti itu. Sebagai orang tua Sahabat bisa memotivasi anak jika dia merasa sedih karena tidak mampu melakukannya dengan baik.
Latih membaca anak Sahabat dengan menyiapkan gambar-gambar yang berwarna dan menarik sebagai alat peraga yang bisa semakin mengoptimalkan kemampuan sensoriknya. Terakhir, kegiatan ini bukanlah kegiatan yang mudah. Maka dari itu, tidak hanya peran seorang ibu yang dibutuhkan dalam hal ini, tetapi juga peran seorang ayah. Sebab anak adalah tanggung jawab bersama, tanggung jawab kedua orang tuanya, bukan hanya ibu atau bapak saja.
Itulah tadi berbagai ulasan soal cara belajar membaca anak TK yang amat bisa diterapkan oleh bapak dan ibu di rumah. Memang membutuhkan kesabaran untuk mengajarkan si kecil. Lambatnya anak dalam merespon cara membaca di atas bukan halangan bagi orang tua untuk memberikan pengajaran yang terbaik, bukan?
Selamat mencoba dan semoga berhasil!
Baca juga : Permainan Anak Perempuan yang Edukatif