Cara Membaca Avometer dengan Benar
Avometer termasuk salah satu perangkat yang membantu Anda mengetahui besaran listrik yang ada pada rangkaian baik arus, tegangan, maupun nilai hambatan.
Bagi mereka yang bergelut di bidang kelistrikan sepertinya membaca label multimeter sudah menjadi asupan sehari hari, namun tidak dengan orang awam.
Untuk memudahkan, berikut cara membaca avometer yang benar.
Cara Memasang Multimeter yang Benar
Sebelum memahami cara membaca label multimeter, akan lebih baik jika Anda mengetahui cara memasangnya terlebih dahulu. Sebab pemasangan multimeter yang kurang tepat, berdampak pada hasil pembacaan dari alat ukurnya.
Jika hasil pembacaan mesinnya saja tidak valid, maka pengukurannya menjadi kurang tepat. Lalu bagaimana caranya? Pertama tama, Anda harus memastikan bahwa alat ukurnya telah terpasang paralel terhadap rangkaiannya.
Paralel yang dimaksudkan, yaitu kedua terminal pengukuran yang berwarna merah (+) dan warna hitam (-) harus membentuk titip percabangan dan tidak dalam posisi berjejer (seri) terhadap beban.
Langkah selanjutnya sebelum mengukur arus tegangan yaitu memperhatikan posisi terminal harus berdekatan dengan beban.
Hal ini dilakukan agar pengukuran arus rangkaian harus dibuka, diputus, open circuit, serta menghubungkan terminal alat ukurnya pada titik yang terputus.
Jika posisi terminal sudah pas, maka Anda bisa mulai berlatih cara membaca avometer dengan benar.
Baca juga: Penyebab Kelistrikan Mobil Mati Total Beserta Solusinya
Cara Membaca Nilai Tegangan Menggunakan Avometer
Setelah persiapan telah dilakukan, kini saatnya belajar membaca besaran nilai tegangan pada suatu komponen.
Contoh ketika nilai tegangan yang diukur yaitu 15 Volt DC, maka Anda harus memposisikan saklarnya pada posisi DCV serta memilih skala terbesar yang berada di angka 1000.
Perlu diperhatikan bahwa nilai 1000 ini, memiliki arti sebagai nilai tegangan mencapai 1000 Volt.
Namun ketika memperhatikan layar penunjuk jarum avometer, Anda tidak menemukan skala 1000. Sebab yang tertulis hanya berada di angka 0-10, 0-50, serta 0-025 saja.
Demi memudahkan cara membaca avometer tersebut, silahkan fokus pada skala 0-10. Apabila jarum penunjuknya berada tepat di angka 10, maka nilai tegangannya yaitu 1000 Volt.
Sedangkan jarum yang menunjukkan angka 5, maka komponen tersebut memiliki nilai tegangan sekitar 500 Volt dan berlaku untuk seterusnya. Sayangnya Anda dihadapkan dengan angka 150 Volt dan menempatkan saklarnya pada tegangan 1000 Volt.
Ketika mengukurnya, jarum hanya bergeser sedikit sehingga cukup sulit memperkirakan nilai tegangannya.
Untuk mengetahui berapa besar nilai tegangannya, Anda harus memindahkan saklarnya ke nilai skala yang tepat agar jarum kecil tersebut bergerak dan menghasilkan nilai pengukuran jauh lebih akurat.
Jika Anda kesulitan, cobalah untuk mengubah saklar pemilih pada posisi 10 di skala DVC. Secara otomatis, jarum tersebut akan bergerak cukup cepat ke arah seberang. Kondisi ini terjadi, karena nilai tegangannya jauh lebih besar dari nilai skala yang dipilih.
Ketika hal tersebut terjadi, silahkan pindahkan skala 50 dengan tegangan DC untuk mendapatkan nilai pengukuran 15 Volt. Bukankah cara membaca avometer cukup mudah diterapkan?
Membaca label pada multimeter akan terasa sulit bagi orang awam, karena keterbatasan ilmu terkait kelistrikan. Namun kesulitan tersebut akan sirna ketika sudah memahami dasarnya maka pekerjaan tersebut sudah bukan menjadi masalah.
Baca juga: Arti Warna Kabel Kelistrikan Mobil Berdasarkan Kodenya