KEK Mandalika dapat Menyerap Tenaga Kerja hingga 587.000

KEK merupakan akronim dari Kawasan Ekonomi Khusus. Mandalika ditetapkan menjadi KEK melalui peraturan pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 untuk menjadi KEK Pariwisata.
Terletak di Lombok Tengah, KEK Mandalika memiliki luas lebih dari seribu hektar dengan bentangan pantai yang luat dan ekonomi laut yang unik sehingga banyak diburu wisatawan. Dengan keadaan alam tersebut, sebenarnya Mandalika memiliki laju ekonomi yang baik meskipun tanpa menjadi KEK. Namun, dengan adanya dukungan pemerintah, Mandalika semakin maju tingkat ekonominya karena fasilitas yang lebih lengkap.
Dasar Pendirian KEK Mandalika
Selain PP Nomor 52 Tahun 2014, KEK Mandalika juga didukung oleh SK Gubernur NTB Nomor 912-825 Tahun 2014 tentang Pendirian Sekretariat Dewan Kawasan dan SK Bupati Lombok Tengah Nomor 512a Tahun 2014 mengenai Administrator KEK Mandalika. Badan usaha pembangunan dan pengelola KEK Mandalika juga dilindungi oleh SK Bupati Lombok Tengah Nomor 513a Tahun 2014.
Struktur tim pusat KEK Mandalika terdiri dari Dewan Nasional KEK yang diketuai oleh Kemenko Perekonomian dan Sekretariat Dewan Nasional KEK. Untuk wilayah provinsi memiliki Sekretariat Dewan Kawasan KEK. Wilayah kabupaten dikuasai oleh Administrator KEK dan Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola (BUPP).
Konsep KEK Mandalika
KEK Mandalika banyak menarik minat investor untuk menyuntik dana pembangunan fasilitas wilayah. Hal tersebut dikarenakan konsep matang yang ditawarkan KEK Mandalika. Konsep tersebut adalah mengembangkan wilayah menjadi kawasan pariwisata berwawasan lingkungan yang memiliki pembangunan objek wisata, tetapi masih tetap mempertahankan orientasinya demi kelestarian nilai dan kualitas lingkungan hidup demi kesejahteraan masyarakat. Konsep tersebut menarik karena terdapat pembaruan peningkatan kawasan, tetapi tetap memperhatikan bagaimana kehidupan masyarakat dan keasrian wilayah.
Wilayahnya yang berpantai-pantai indah, Mandalika dianggap sebagai saudara kembar Bali dan memiliki banyak wisatawan yang mengunjunginya. Tidak hanya wisatawan lokal, tetapi wisatawan mancanegara karena Mandalika sudah didapuk sebagai wilayah yang didorong untuk maju menjadi kawasan wisata dunia.
Menjadi Primadona untuk Investor
Tidak hanya menawarkan wisata alam, kebudayaan di Mandalika juga menjadi daya tarik tersendiri untuk kesuksesan KEK Mandalika ini. Kain songket, Suku Sasak yang terkenal, atraksi budaya lokal, hingga arsitektur bangunan lokal menjadi daya tarik khusus untuk para wisatawan.
Pemandangan wilayah yang cantik dan budaya yang menarik juga didukung dengan letak wilayah Mandalika yang strategis. Bisa dijangkau dengan perjalanan hanya 30 menit dari Bandara Internasional Lombok, banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang menargetkan Mandalika sebagai tempat berlibur. Dengan fakta ini, tercatat sudah ada delapan investor yang berinvestasi dengan total dana sebanyak Rp13 triliun dikantongi untuk mengangun KEK Mandalika lebih menakjubkan lagi.
Wilayah yang pertama kali diusulkan menjadi KEK oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia yang telah mengembangkan Nusa Dua, Bali, ini sukses dengan peningkatan kunjungan wisatawan hingga dua juga wisatawan mancanegara di tahun 2019. Sebuah angka kunjung yang fantastis sehingga banyak investor yang tertarik berinvestasi sehingga pemerintah memproyeksikan KEK Mandalika bisa menyerap investasi hingga Rp40 triliun dan direncanakan pada 2025 bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 587.000 orang.
KEK Mandalika seakan menjadi cahaya baru sebagai kawasan KEK pertama sehingga bisa dicontoh untuk pembangunan KEK di daerah lain. KEK Mandalika semakin cemerlang terlebih dengan diperpanjangnya kontrak kerja sama dengan pihak MotoGP sehingga Indonesia bisa menjadi tuan rumah perhelatan tersebut setiap sepuluh tahun sekali. Tahun 2021 mendatang, Mandalika akan menjadi wilayah tempat MotoGP 2021 diselenggarakan. Sirkuitnya sedang dibangun dan direncanakan selesai Januari 2021.
Penulis: Nisa Maulan Shofa