Keuntungan, Tips, dan Cara Budidaya Kelinci untuk Pebisnis Pemula
Secara umum, ada berbagai jenis bisnis yang bisa dilakukan di Indonesia. Jika berencana ingin memanfaatkan waktu untuk berbisnis, usaha peternakan atau perkebunan adalah pilihan yang menarik. Biasanya, jenis bisnis ini bisa dimulai sejak masih bekerja kantoran hingga nantinya menjadi pengisi waktu di masa pensiun.
Budidaya kelinci merupakan salah satu bisnis peternakan untuk mengembangbiakkan kelinci pedaging untuk dijual kembali. Bukan hanya dagingnya, kelinci juga bisa dijual bagian kulitnya. Kotoran kelinci juga bisa diolah menjadi pupuk organik yang berkualitas sehingga bisa dimanfaatkan atau bahkan dijual.
Keuntungan Budidaya Kelinci
Meskipun belum terlalu populer, budidaya kelinci bisa jadi salah satu aktivitas bisnis yang mudah. Perputaran hasil usaha dalam setahun juga bisa didapatkan dengan beberapa kali panen. Jika ingin mempertimbangkan budidaya kelinci, berikut ini beberapa keuntungannya.
Belum banyak pesaing
Ada banyak hewan ternak yang bisa dibudidayakan mulai dari skala kecil. Beberapa hewan yang populer dibudidayakan adalah lele, ayam, bebek, kambing, dan lain-lain. Namun, budidaya kelinci masih jarang ditemukan sehingga potensi persaingannya belum terlalu besar. Nah, sahabat bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk memulai bisnis ternak kelinci.
Tidak butuh waktu lama
Dari merawat indukan, mengawinkan, proses kelahiran, dan merawat anak kelinci tidak butuh waktu lama. Dalam masa perawatan empat bulan saja kelinci sudah siap potong. Saat sudah mencapai usia 6 – 8 bulan, indukan sudah bisa dikawinkan lagi untuk menghasilkan 3 7 ekor anak kelinci. Perkembangannya cepat ‘kan?
Hasil panen banyak
Selain bisa melahirkan anak kelinci dengan jumlah banyak, kelinci juga bisa beranak 3 – 7 kali dalam setahun. Kelinci memang termasuk hewan yang produktif sehingga hasil pengembangbiakkan bisa didapatkan dengan jumlah panen banyak.
Kotorannya bisa untuk pupuk
Sambil menunggu masa panen kelinci di usia yang ideal, sahabat bisa memanfaatkan kotoran kelinci untuk diolah sebagai pupuk. Dengan begitu, ada pemasukan tambahan yang tetap bisa didapatkan dan diputar sebagai modal bisnis. Tak heran jika ternak kelinci tidak perlu modal yang terlalu besar, ‘kan?
Tips Budidaya Kelinci
Pilih jenis indukan kelinci unggulan
Perlu diperhatikan bahwa tidak semua jenis kelinci bisa dibudidayakan untuk dipanen dagingnya. Jenis kelinci pedaging yang populer adalah Flemish Giant dan New Zealand, sedangkan jenis kelinci ternak berdasarkan kualitas bulunya adalah Anggora, Rex, atau American Chinchilla. Pastikan pilih jenis kelinci sesuai kebutuhan panen, ya!
Simpan kandang dengan baik
Selain ukuran kandang yang perlu disiapkan cukup luas untuk bergerak, kelinci sebaiknya tidak disimpan di tempat ramai. Pastikan juga untuk menyimpan kandang di suhu 21 derajat Celcius dengan sirkukasi segar dan pencahayaan ideal selama 12 jam.
Beri pakan bernutrisi
Jangan lupa untuk memberikan nutrisi tambahan untuk kelinci yang dibudidayakan. Hal ini akan mempercepat proses perawatan kelinci dengan tubuh yang sehat. Pakan kelinci bisa berupa rumput, sayuran, biji-bijian dan tambahan viterna, poc nasa, hormonik yang merupakan pakan konsentrat untuk diberikan bersama air minum.
Perhatikan proses perkawinan
Sahabat juga perlu memperhatikan proses perkawinan induk kelinci. Saat kelinci sudah berusia 5 – 8 bulan, kelinci bisa dikawinkan hingga dua kali proses perkawinan. Biasanya, kelinci bisa dikawinkan pada pagi hari atau sore hari, setelah itu pisahkan dengan lawan jenisnya.
Panen di waktu yang tepat
Jumlah kelinci yang bisa dipanen dari empat pasang kelinci saja sudah bisa menghasilkan 80 ekor anak dalam setahun. Namun, sebaiknya anak kelinci yang sudah dirawat dan akan dipanen tidak dijual dengan terburu-buru. Pastikan usianya sudah mencapai waktu yang ideal untuk dipanen yaitu di usia 3 – 4 bulan.
Cara Budidaya Kelinci
Jika sahabat sudah memantapkan pilihan untuk membudidayakan kelinci, pastikan untuk mengetahui tahap-tahapnya. Perhatikan setiap tahap untuk menemukan cara terbaik dalam membudidayakan kelinci ternak. Yuk, simak cara budidaya kelinci yang bisa sahabat lakukan.
Pilih bibit unggul untuk calon induk
Sahabat bisa memilih jenis indukan pedaging ataupun indukan ternak bulu kelinci. Namun, pastikan untuk memilih indukan yang sehat dengan berat 4 – 5 kg untuk indukan betina dan 3 – 5 kg untuk indukan jantan. Pastikan juga bibit-bibit indukan kelinci tidak cacat, lincah, matanya bersih, berbulu cerah, dan memiliki fertilitas tinggi.
Lakukan perawatan bibit kelinci
Proses untuk merawat indukan kelinci juga membutuhkan waktu, terutama untuk pemeliharaan kandang kelinci. Pastikan kelinci berada di tempat yang kering agar tidak mudah terkena penyakit akibat tempat lembap. Jika sudah mencapai usia dan berat yang ideal, sahabat bisa memulai proses perkawinan kelinci.
Lakukan pemuliabiakan
Nah, sebelum mengawinkan kelinci, sahabat juga perlu tahu bahwa ada beberapa jenis pemuliabiakan yang bisa dilakukan. Jika ingin mempertahankan sifat spesifik dari daging dan bulu kelinci, cukup lakukan persilangan dalam (in-breeding).
Untuk mendapatkan sifat-sifat unggul yang lebih baik, sahabat bisa mencoba persilangan luar (cross breeding). Untuk perpaduan dua bibit unggul, ada pula sistem pemuliabiakan silang antara bibit murai (pure line breeding) untuk mendapatkan ras kelinci baru.
Kawinkan kelinci
Usia ideal kelinci betina yang bisa dikawinkan adalah 5 bulan karena anak kelinci bisa mati atau terkena gangguan kesehatan jika indukan terlalu muda. Jika memasangkan kelinci jantan yang belum pernah kawin, sebaiknya pilih indukan yang sudah pernah beranak.
Perhatikan proses kelahiran
Hal paling menguntungkan dari proses perkawinan kelinci adalah proses kehamilan indukan yang cepat. Hanya 30 – 32 hari, kelinci betina akan menyiapkan diri untuk melahirkan dengan merontokkan bulunya. Menjelang kelahiran, induk kelinci sebaiknya dipisahkan ke kandang beranak. Kelinci betina melahirkan di malam hari dengan jumlah 6 – 10 ekor anak.
Pelihara kelinci anakan
Saat baru lahir, kondisi anak kelinci masih lemah, tidak berbulu, dan matanya tertutup. Ini kondisi umum yang terjadi pada anak kelinci. Saat sudah berusia 7 – 8 minggu, anak kelinci harus disapih dari induknya dengan dipisahkan di kandang lain berisi 2 – 3 ekor anak kelinci.
Pemisahan ini sebaiknya juga dilakukan berdasarkan jenis kelamin untuk mencegah terjadinya perkawinan dini. Kelinci juga sangat mudah terserang penyakit kulit di tempat yang lembap sehingga harus sangat diperhatikan sanitasi dan pencegahan penyakitnya.
Panen di usia yang tepat
Hasil utama ternak kelinci adalah daging dan bulu. Kelinci sudah bisa dipanen saat bobotnya sudah mencapai 2 – 3 kg dengan usia rata-rata 3,5 bulan. Di usia tersebut daging sudah bisa dimakan dengan kondisi kelinci sehat. Namun, bibit indukan yang akan dijual kembali sebaiknya sudah berusia 10 – 12 bulan, ya.
Singkatnya, budidaya kelinci bisa menjadi rutinitas bisnis yang cukup aktif untuk dilakukan dalam periode setahun. Rutinitas pengembangbiakkannya tidak monoton sehingga proses budidayanya tidak membosankan. Sahabat juga bisa memanfaatkan modal yang tidak terlalu besar dengan skala bisnis yang bisa dilakukan perlahan-lahan. Selamat mencoba!
Penulis : Rizkita Darajat