Apa itu CVT? Ketahui Pengertian dan Komponennya
Continuous variable transmission (CVT) adalah jenis teknologi transmisi otomatis yang dapat mengubah rasio gigi secara otomatis tanpa adanya perpindahan gigi seperti pada transmisi manual atau transmisi otomatis konvensional.
Jenis transmisi otomatis yang banyak digandrungi pengendara. Hal ini tentu saja karena CVT lebih praktis karena perpindahan gigi tidak perlu menggerakan tuas persneling seperti pada mobil manual. Kemudahan ini tentu saja didukung karena komponen transmisi CVT mobil yang termasuk rumit sehingga kerjanya sangat baik.
Nah, apa saja sih komponen transmisi CVT mobil sehingga bisa memberikan kinerja yang ringan bahkan sangat halus? Secara garis besar sih komponennya terdiri dari torque converter, oil pump, metal belt, hingga different gear. Sahabat bisa langsung simak penjelasan berikut untuk tahu lebih jelas, ya!
1. Torque Converter
Biasanya, istilah transmisi dalam mobil dengan penggerak roda depan seperti jenis CVT disebut dengan transaxle. Nah, transaxle jenis CVT ini dilengkapi dengan torque converter untuk meneruskan putaran dari mesin ke input shaft transaxle-nya.
Torque converter juga memiliki fungsi untuk meningkatkan momen mesin pada saat terjadi perbedaan putaran antara mesin dan input shaft transaxle. Nah, mekanisme ini kemudian dilengkapi dengan lock up clutch supaya kinerja torque converter lebih efisien.
2. Metal Belt
Inilah ciri khas dari komponen transmisi CVT mobil, yaitu sabuk baja atau metal belt. Metal belt inilah yang menghubungkan puli primer (input) dan puli sekunder (output). Dua puli ini bisa berubah bentuknya, melebar dan menyempit serta bergerak ke kanan dan ke kiri sehingga metal belt juga akan memiliki diameter yang berubah.
Perubahan diameter inilah yang membuatnya bisa menyalurkan energi ke mesin sehingga bisa mengatur rasio gear. Rasio gear akan membesar ketika puli primer lebih kecil dibanding puli sekunder, lalu sebaliknya. Inilah yang kemudian membuat mesin bergerak dengan halus.
3. Forward and Reverse Drive Mechanism
Komponen transmisi CVT mobil selanjutnya adalah forward and reserve drive mechanism yang bisa menggerakan transmisi CVT maju dan mundur. Ketika forward clutch dalam keadaan hidup, input shaft dan puli primer akan terhubung sehingga bisa berjalan maju.
Saat mobil berjalan mundur, reverse brake akan hidup sehingga planetary gear unit akan membuat mesin berputar diteruskan ke CVT sehingga arah akan bergerak ke sebaliknya.
4. Oil Pump dan Reduction Gear
Oil pump adalah komponen transmisi CVT mobil yang berfungsi untuk menghasilkan tekanan fluida sehingga bisa mengatur diameter puli. Tekanan fluida kemudian dikontrol secara maksimal untuk mengatur puli primer dan sekunder tergantung sensor yang dijalankan dalam CVT.
Mekanisme reduction gear membuat CVT menyalurkan tenaga ke roda meningkat. Jadi, kendaraan menjadi bergerak dengan baik meskipun dalam jalur yang tidak mulus.
5. Parking Lock Mechanism
Komponen transmisi CVT mobil selanjutnya adalah parking lock mechanism yang bisa membuat mobil bisa diparkir meskipun permukaan tempat tidak rata. Hal ini dikarenakan ketika tuas transmisi otomatis diposisikan ke P, maka parking lock pawl akan menahan parking lock gear yang membuatnya menyatu dengan puli sekunder.
Hal itu kemudian membuat puli sekunder diam dan menahan roda depan tidak berputar lagi sehingga mobil terparkir dengan baik.
6. CVT Fluid Warmer
Transmisi CVT mobil memang sudah terbukti membuat BBM lebih irit. Hal ini dikarenakan terdapat komponen transmisi CVT mobil yang disebut CVT fluid warmer. Komponen ini membuat temperatur fluida terjaga sehingga membuat penyerapan bahan bakar lebih efisien.
Apa kelebihan dari CVT?
Sangat nyaman dalam penggunaannya, mobil otomatis terkenal dengan sistem transmisi otomatisnya yang dianggap sebagai salah satu keunggulannya. Sistem ini memungkinkan pengemudi untuk tidak perlu menggunakan pedal kopling, karena hanya perlu menekan pedal gas untuk bergerak dan pedal rem untuk berhenti.
Apa kelemahan CVT?
Salah satu kelemahan utama dari mobil yang menggunakan transmisi CVT adalah harganya yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan mobil bertransmisi manual atau otomatis konvensional. Tidak hanya itu, biaya perawatan berkala juga seringkali lebih mahal, terutama jika terjadi kerusakan yang memerlukan perbaikan.
Kapan bagian CVT harus di service?
Menjaga kondisi CVT pada motor matic Anda sangatlah penting. Disarankan untuk secara rutin melakukan servis CVT setiap 10.000 km. Pada layanan ini, pemeriksaan dan pembersihan komponen CVT dilakukan secara teliti. Selain itu, penggunaan pelumas juga menjadi bagian integral dari servis ini, dimana tujuannya adalah untuk mengurangi gesekan yang terjadi selama operasi CVT, menghindari potensi efek panas yang dapat merugikan kendaraan Anda.
Itulah beberapa komponen transmisi CVT mobil dengan fungsi-fungsinya. Wah, ternyata memang rumit ya. Pantas saja jika CVT rusak bisa memakan biaya yang tidak sedikit. Yang pasti, jangan kendarai mobil dengan transmisi CVT dengan akselerasi tinggi ya, Sahabat, karena akan membuat mesin lekas rusak.
Penulis: Nisa Maulan Shofa