Apa Itu Pajak Karbon dan Efeknya pada Harga Jual Mobil?
Sudahkah Anda mengetahui tentang pajak karbon? Banyak yang berpendapat bahwa pajak ini akan mempengaruhi perekonomian negara, khususnya Indonesia.
Bukan hanya pada perekonomian, tetapi juga berdampak pada harga jual mobil. Mengingat mobil termasuk kendaraan yang menghabiskan bahan bakar yang cukup banyak.
Penjelasan Lengkap Tentang Pajak Karbon
Jika Anda baru mengetahui tentang pajak ini, sebaiknya ketahui lebih dalam informasinya. Pajak ini memang belum rilis di Indonesia, tetapi sudah mulai ditetapkan pada tahun mendatang.
Oleh karena itu, mengapa Anda harus memahami mengenai hal ini. Jadi, nantinya tidak akan bingung dan terkejut setelah resmi diberlakukan. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Pengertian
Meningkatnya populasi di dunia serta berkembangnya industri bisa menyebabkan masalah bagi lingkungan. Maka dari itu, banyak dari negara di dunia mencari solusi atas permasalahan ini.
Dari sekian ide yang dikemukakan, pajak ini diklaim bisa menjadi solusi yang tepat. Jadi, bisa menjadi salah satu cara menanggulangi masalah iklim. Mulai dari skala lokal hingga global.
Nama lain pajak karbon adalah pajak emisi karbon atau carbon tax. Sedangkan, definisinya ialah pajak yang dikenakan pada penggunaan bahan bakar dilihat dari kadar karbonnya.
Bahan bakar yang mengandung unsur karbon adalah jenis hidrokarbon, seperti gas alam, minyak bumi, dan batubara. Kemudian, jika dibakar akan berubah menjadi CO2 (karbondioksida) atau senyawa lainnya.
Sedangkan, menurut pengertian dari IBFD International Tax Glossary, carbon tax merupakan pajak untuk bahan bakar fosil. Selain itu pajak ini termasuk pigouvian tax.
Artinya pajak terhadap kegiatan ekonomi yang menimbulkan eksternalitas negatif. Maka dari itu, barang yang terbuat dari produksi karbon akan terkena biaya tambahan.
Beberapa negara telah menerapkan pajak ini, bahkan Finlandia sudah sejak tahun 1990. Setelah itu, di tahun 1991 negara Swedia dan Norwegia menyusul. Kemudian, India tahun 2010.
Jepang dan Australia tahun 2012, lalu Inggris menyusul di tahun 2013. Selanjutnya, Tiongkok tahun 2017. Kemudian, yang terbaru ada Afrika Selatan dan Singapura pada tahun 2019.
Penggunaan carbon tax di negara-negara tersebut sudah terbukti bisa menurunkan emisi. Selain itu, juga dapat menambah pendapatan negara. Biasanya, tarif pajak akan dikenakan per ton karbondioksida.
Efek Pajak Karbon pada Harga Jual Mobil
Setelah mengetahui hal ini, kemungkinan Anda akan bertanya-tanya, kapan Indonesia akan menerapkannya. Jika mengutip dari situs Kementerian Keuangan Republik Indonesia, penerapannya akan dimulai 1 April 2022.
Penerapan tersebut pada sektor PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Batubara. Sistem mekanismenya akan dihitung berdasarkan cap and tax atau batas emisi.
Sedangkan, untuk tarifnya sekitar 30 rupiah per kilogram CO2e (karbon dioksida ekuivalen). Penerapan tarif ini untuk jumlah kelebihan emisi dari cap yang sudah menjadi ketentuan.
Ramah Pajak Karbon, Gunakan Daihatsu!
Jika carbon tax resmi diterapkan, maka harga jual mobil akan mengalami kenaikan. Jadi, jika produsen tidak ingin terkena pajak yang tinggi, maka emisinya juga harus rendah.
Misalnya mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbaru atau menggunakan listrik. Dengan begitu, tentu saja bisa mempersulit produsen kendaraan, termasuk mobil.
Apalagi akhir-akhir ini industri otomotif di Indonesia sudah mulai bangkit. Jika penerapan carbon tax sudah terjadi, maka mau tidak mau harus bisa mempertahankan industrinya.
Salah satu caranya dengan mengganti komponen yang bersifat karbon. Jadi, secara tidak langsung seperti mematikan sebagian besar industri komponen mesin BBM.
Anda sebagai pemilik mobil juga bisa meminimalisir biaya pajak karbon. Salah satu caranya dengan beralih ke mobil yang lebih irit bahan bakar seperti Daihatsu Sigra.