Fungsi Release Fork Pada Sistem Kopling Mobil & Cara Kerjanya
Kopling mobil berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran dari transmisi dan mesin mobil. Agar kopling dapat berfungsi dengan baik, Anda perlu memperhatikan komponen-komponen sistem kopling termasuk release fork. Lantas apa fungsi release fork tersebut pada sistem kopling mobil? Bagaimana mekanisme kerja komponen tersebut? Agar Anda tidak bingung, perhatikan ulasan berikut ini.
Fungsi Release Fork pada Sistem Kopling Mobil
Release fork sering disebut dengan garpu pembebas karena bentuknya menyerupai garpu. Komponen ini mudah Anda temui pada bagian kopling mobil.
Komponen sistem kopling ini memiliki peran yang cukup vital terhadap operasionalisasi kopling mobil. Berikut fungsi release fork, antara lain :
1. Menekan serta melepaskan release bearing
Release fork berfungsi menekan komponen lain pada sistem kopling yaitu release bearing. Penekanan tersebut berfungsi untuk melepaskan hubungan antara mesin dengan transmisi mobil.
Release fork tersebut akan menggerakkan release bearing dan menekan elemen clutch sehingga saat pedal kopling ditekan akan timbul dorongan pada transmisi dan memutus perputaran mesin.
2. Meneruskan tenaga mekanis
Release fork juga berfungsi sebagai penerus tenaga mekanis dari actuator cylinder ke release bearing. Kemudian tenaga dari release bearing akan diteruskan pada bagian diafragma spring untuk mengaktifkan fungsi kopling sebenarnya.
Baca Juga : Mengetahui Pengertian dan Fungsi Shift Fork pada Mobil
Cara Kerja Release Fork pada Sistem Kopling Mobil
Mekanisme kerja release fork terbilang cukup sederhana. Pada umumnya, komponen release fork digerakkan dengan dua sistem penggerak yaitu sistem mekanik dan hidrolik.
Pada sistem penggerak mekanik, release fork didorong oleh kabel pembebas yang mendapatkan dorongan dari pedal kopling. Kondisi tersebut akan membuat release fork bekerja sebagaimana fungsinya.
Sedangkan pada sistem penggerak hidrolik, minyak oli akan dikeluarkan sehingga bisa melumasi release fork dengan baik. Selanjutnya, release fork akan menggerakkan komponen sistem kopling lainnya agar kopling bisa berfungsi dengan baik.
Komponen Lainnya Selain Release Fork
Di dalam sistem kopling mobil, terdapat komponen lain selain release fork yang perlu Anda perhatikan dan rawat. Berikut beberapa komponen sistem kopling mobil selain release fork.
1. Pedal
Komponen paling luar pada sistem kopling mobil automatic atau manual. Fungsinya untuk menghubungkan master silinder kopling.
2. Master silinder kopling
Berfungsi sebagai alat pengubah tenaga mekanis pedal kopling menjadi hidrolik.
3. Master silinder kopling (bagian atas dan bawah)
Master silinder kopling bagian atas berfungsi menerima respons tekanan dari pedal kopling. Komponen sering disebut master clutch.
Sedangkan pada bagian bawah (power clutch) fungsinya menerima tekanan dari master clutch untuk disalurkan ke release fork.
4. Actuator cylinder
Komponen ini berfungsi meninggikan kopling, Anda bisa menemukan komponen ini di dalam master silinder kopling.
5. Hydraulic Clutch Pipe
Komponen ini berfungsi mengatur tekanan hidrolik pada sistem kopling mobil.
6. Clutch Cover
Berfungsi sebagai penutup kopling selama fly wheel mobil bergerak serta melindungi berbagai komponen kopling agar terhindar dari risiko kerusakan.
7. Release bearing
Berfungsi meneruskan energi dari auto cylinder dan release fork ke clutch cover.
8. Pressure plate
Berfungsi menekan clutch cover dan memproduksi energi mekanis yang akan diteruskan ke plat kopling dalam jumlah besar.
Baca Juga : Fungsi Cushion Plate pada Plat Kopling Mobil & Komponennya
9. Plat kopling
Berfungsi menerima energi dari putaran mesin lalu diteruskan ke transmisi untuk otomatisasi kopling.
Demikian ulasan mengenai fungsi release fork, beserta cara kerjanya. Pastikan Anda selalu rutin merawat komponen tersebut beserta komponen lainnya agar kopling berfungsi dengan baik.