Sejarah Jembatan Nasional Suramadu, Fungsi dan Fakta Menariknya
Jembatan Nasional Suramadu merupakan jembatan nasional Indonesia yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura. Dinamakan Suramadu karena titik penghubungnya adalah dari Surabaya (Sura) dan Bangkalan yang terdapat di Pulau Madura (Madu). Sebuah akronim yang unik ya untuk menamai jembatan.
Dalam artikel ini kita akan mengungkap bagaimana sejarah jembatan nasional suramadu dan fakta-fakta menarik didalamnya, yuk simak dibawah ini!
Sejarah Jembatan Nasional Suramadu
Adapun sejarah awal hingga jembatan nasional suramadu ini dapat bermanfaat untuk semua orang:
Awal Mula
Ide untuk menghubungkan Pulau Jawa dan Madura melalui jembatan telah ada sejak lama. Pada tahun 1976, Gubernur Jawa Timur, Mohammad Noer, mengusulkan rute lintasan darat yang dikenal sebagai Tri Nusa Bima Sakti, yang mencakup Bali, Madura, dan Surabaya. Namun, wujud konkret dari ide ini baru mulai terwujud setelah studi kelayakan dilakukan pada tahun 1990, yang menunjukkan bahwa pengembangan Madura adalah kunci untuk memperluas Surabaya.
Langkah Menuju Realisasi
Keputusan untuk membangun Jembatan Suramadu diambil secara resmi pada 20 Oktober 2003 dengan Keputusan Presiden No. 79 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Pembangunan jembatan ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak, termasuk Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), yang mulai mendesain pada tahun 1992, meskipun rencana tersebut sempat tertunda akibat krisis ekonomi 1997.
Pembangunan dan Rintangan
Pembangunan jembatan dimulai secara resmi pada 20 Agustus 2003 dan dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk keterlambatan anggaran. Jembatan ini awalnya dijadwalkan selesai pada tahun 2007, tetapi baru rampung pada 10 Juni 2009. Dalam perjalanan pembangunan, total biaya mencapai Rp 2,82 triliun, menjadikannya salah satu proyek infrastruktur terbesar di Indonesia.
Konstruksi yang Mengagumkan
Jembatan Suramadu, yang memiliki panjang 5.438 meter, terdiri dari tiga bagian: jalan layang, jembatan penghubung, dan jembatan utama. Desainnya yang menggunakan konstruksi cable stayed dan tiang penopang yang dalam menunjukkan keahlian teknik yang mumpuni. Jembatan ini tidak hanya berfungsi sebagai penghubung, tetapi juga dirancang tahan gempa dan korosi.
Dampak dan Fungsi Jembatan Nasional Suramadu
Jembatan Suramadu tidak hanya berfungsi sebagai jalur transportasi yang mempercepat akses antara Surabaya dan Madura, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ekonomi dan infrastruktur di Pulau Madura, yang sebelumnya tergolong tertinggal. Sejak akhir 2018, jembatan ini beroperasi sebagai jalan non-tol, menghilangkan tarif bagi pengguna. Jembatan ini juga menjadi lokasi berbagai festival dan acara budaya, menjadikannya sebagai salah satu ikon pariwisata di Jawa Timur
Sejak diresmikan sebelas tahun lalu, Jembatan Suramadu secara otomatis menjadi ikon untuk dua wilayah yang dihubungkannya, yaitu Surabaya dan Madura. Sejak saat itu pula banyak masyarakat yang mampir ke sana hanya untuk berswafoto lalu diunggah ke media sosial. Secara mendadak, jembatan penyeberangan menjadi lokasi wisata yang murah meriah. Namun, jangan sampai berfoto di wilayah jembatan dengan turun dari kendaraan ya, Sahabat, sebab akan dianggap sebagai pelanggar tata lalu lintas. Jadi, cari sudut foto yang aestetik saja yang bisa merekam sebagian atau keseluruhan jembatan dari jarak jauh. Dan, hati-hati dengan banyaknya kendaraan yang melintas, ya!
Tim Pakar Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu
Jembatan Suramadu bukan hanya sekadar infrastruktur, tetapi juga merupakan karya kolaborasi dari berbagai pakar Indonesia yang berkontribusi dalam pembangunan. Tim ini terdiri dari ahli-ahli terkemuka dari berbagai institusi, yang masing-masing membawa keahlian spesifik untuk memastikan keberhasilan proyek ini.
Daftar Pakar
-
Prof. Ir. Indrasurya B. Mochtar, MSc, PhD (ITS)
- Spesialisasi: Rekayasa Geologi Teknik
-
Dr. Ir. Heydi Rahadian, MSc (Litbang Trans)
- Spesialisasi: Geoteknik
-
Prof. Dr. Ir. Gusti Putu Raka (ITS)
- Spesialisasi: Teknologi Beton
-
Dr. Ir. Bambang Suhendro, MSc, PhD (UGM)
- Spesialisasi: Struktur Bangunan di Lingkungan Laut
-
Dr. Ir. Jodi Firmasyah (UI)
- Spesialisasi: Struktur Jembatan
-
Dr. Ir. Bambang Supriyadi, CES, DEA (UGM)
- Spesialisasi: Rekayasa Jembatan
-
Prof. Said Djenie, ScD (TIM Pakar BPPT)
- Spesialisasi: T.I.R.B.B (Teknik Infrastruktur dan Rekayasa Bangunan)
-
Dr. Ir. Johny Wahyudi Soedarsono, DEA (UI)
- Spesialisasi: Metalurgi
-
Dr. Ir. Isdiriayani M. Nurdin (ITB)
- Spesialisasi: Korosi
-
Prof. Dr. Yulinah Trihadiningrum, M App Sc (ITS)
- Spesialisasi: Lingkungan
-
Dr. Ir. Masyur Irsyam, MSE, PhD (ITB)
- Spesialisasi: Geologi Teknik
-
Dr. Ir. Suripin, M Eng (UNDIP)
- Spesialisasi: Abrasi Pantai & Konservasi Lingkungan
-
Dr. Dunat Indratmo, MT (ITS)
- Spesialisasi: Lingkungan
-
Drs. Musta'in Mas'ud, Msi (UNAIR)
- Spesialisasi: Budaya & Antropologi
-
Prof. Dr. Ir. M. Iksan Semacen, MSc (UNJOYO)
- Spesialisasi: Sosial Ekonomi Pertanian
-
KH. Abdullah Schaal
- Spesialisasi: Tokoh Sosial Budaya Madura
-
Drs. KH. Nurmuddin A. Achman SH
- Spesialisasi: Tokoh Sosial Budaya Madura
Setiap anggota tim membawa keahlian unik yang berkontribusi pada berbagai aspek pembangunan jembatan, mulai dari desain teknis hingga pertimbangan sosial dan budaya. Keberagaman latar belakang ini memastikan bahwa Jembatan Suramadu tidak hanya fungsional, tetapi juga berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat.
8 Fakta Menarik Jembatan Nasional Suramadu
Setelah mengetahui sejarah jembatan nasional suramadu dan fungsinya, kita ketahui juga yuk beberapa fakta menarik tentang jembatan nasional suramadu ini. Simak dibawah ini, ya!
1. Jembatan Terpanjang di Indonesia
Jembatan Suramadu merupakan jembatan terpanjang di Indonesia, membentang sejauh 5.438 meter. Dengan panjang yang mengesankan ini, jembatan ini tidak hanya menghubungkan Surabaya dan Madura, tetapi juga menjadi salah satu ikon infrastruktur yang membanggakan bagi bangsa Indonesia.
2. Cikal Bakal di Era Soeharto
Proyek Jembatan Suramadu pertama kali muncul di benak Presiden Soeharto. Pada 14 Desember 1990, ia menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 55 yang menandakan keseriusan pemerintah dalam merencanakan pembangunan jembatan ini. Sayangnya, rencana tersebut belum terwujud sebelum Soeharto mengundurkan diri.
3. Dimulainya Pembangunan di Era Megawati
Pembangunan Jembatan Suramadu baru benar-benar dimulai di bawah kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri. Pada 27 Oktober 2003, ia mengeluarkan Keppres Nomor 79, yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan ekonomi di Pulau Madura, yang saat itu tertinggal dibandingkan daerah lain di Jawa Timur.
4. Peresmian oleh SBY
Jembatan Suramadu akhirnya diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009, setelah memakan waktu sekitar enam tahun untuk dibangun dengan biaya sekitar Rp 4,5 triliun.
5. Konstruksi dari Tiga Sisi
Jembatan ini unik karena dibangun secara bertahap dari tiga sisi: jalan layang, jembatan penghubung, dan jembatan utama. Proses konstruksinya dilakukan sekaligus dari sisi Surabaya dan Bangkalan, termasuk bentang tengah yang menghubungkan kedua sisi.
6. Perubahan Tarif dan Status
Setelah pembukaannya, tarif tol untuk kendaraan golongan I ditetapkan sebesar Rp 30.000. Namun, pada 2016, tarif ini dipangkas menjadi Rp 15.000. Presiden Joko Widodo kemudian mengubah status Jembatan Suramadu menjadi jalan umum tanpa tol pada 26 Oktober 2018, untuk memudahkan akses.
7. Penutupan di Masa Pandemi
Pada Mei 2021, Jembatan Suramadu terpaksa ditutup selama 11 hari akibat lonjakan kasus COVID-19. Penutupan ini menimbulkan kemacetan yang signifikan, membuat banyak orang yang akan mudik terpaksa membatalkan perjalanan mereka hingga jembatan dibuka kembali.
Saat ini pandemi sudah berakhir dan Sahabat bisa melewati jembatan Suramadu ini, lho! Sahabat bisa melewati jembatan ini dengan aman, nyaman dan menyenangkan dengan mobil Daihatsu. Apalagi buat Sahabat yang hobi travelling bareng keluarga, mobil Daihatsu All New Terios sangat sempurna untuk keluarga, menawarkan ruang yang luas dan fitur keselamatan terbaik.
8. Jembatan Suramadu jadi Ikon Wisata
Nah, karena masyarakat banyak yang tertarik untuk mengabadikan momen di Jembatan Suramadu, per Mei 2017, dilaksanakan festival untuk pertama kalinya di sekitar wilayah Jembatan Suramadu loh, Sahabat. Acaranya beragam di festival tersebut, mulai dari acara olahraga seperti lari maraton, seni, budaya, hingga kuliner sehingga menarik banyak minat masyarakat dari sekitar jembatan hingga luar kota. Pengadaan festival di wilayah Jembatan Suramadu tersebut diharapkan oleh pemerintah akan menjadi penggerak ekonomi Madura di sektor pariwisata sehingga Surabaya dan Madura semakin dikenal oleh masyarakat lokal bahkan internasional.
Tahu bahwa sejarah pembangunan Jembatan Suramadu begitu rumit dan banyak kendala, diharapkan masyarakat bisa ikut andil dalam menjaga kondisi jembatan ya, Sahabat. Bersama-sama kita semua ikut menjaga sarana yang disediakan oleh pemerintah demi kemudahan berlalu lintas. Mungkin saja, ketika semua elemen masyarakat bersedia merawat, Jembatan Suramadu tidak hanya bertahan seratus tahun, tetapi lebih tanpa bongkar ulang.
Jadi, kalian yang luar kota penasaran dan ingin mengabadikan momen di sekitar Jembatan Suramadu? Mungkin, bisa coba ke sana ketika Festival Suramadu tahun depan ya, selain itu kalian juga wajib untuk mencoba makanan khas Madura yang sangat nikmat.
Jangan lupa, sebelum berangkat, pastikan kendaraan Sahabat dalam kondisi prima agar perjalanan melintasi jembatan terpanjang di Indonesia ini berjalan mulus tanpa hambatan. Tak perlu khawatir lagi! Kamu bisa mengunjungi dealer Daihatsu terdekat untuk mengecek kendaraan kamu apakah ada masalah atau tidak. Pastikan perjalanan Sahabat aman, nyaman, dan penuh kenangan indah bersama keluarga.
Penulis: Nisa Maulan Shofa