Menelisik Sejarah Singkat Lampu Lalu Lintas
Lampu lalu lintas merupakan lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di simpang jalan, zebra cross dan beberapa tempat strategis lainnya. Lampu ini yang memberi tanda kapan kendaraan diperbolehkan melintas secara bergantian.
Semua negara di dunia telah lama mengadopsi sistem lampu lintas untuk mengatur laju kendaraan. Misalnya lampu merah menyala jadi pertanda kalau kendaraan dilarang berjalan. Kemudian lampu kuning menunjukkan kendaraan boleh melaju namun harus hati-hati. Sedangkan lampu hijau menjadi tanda kalau kendaraan boleh melaju.
Begitulah kiranya aturan umum pada lampu lalu lintas yang sudah dipahami di seluruh dunia. Bicara soal lampu lalu lintas, pernahkah terbesit di benak Sahabat siapa penemu lampu yang paling penting ada di jalan ini? Yuk simak ulasan berikut terkait sejarah singkat lampu lalu lintas.
Penemu lampu lalu lintas
Awal mula lampu lalu lintas muncul di London, Inggris pada 1860-an. Kota London, merupakan kota pertama yang menginisiasi penggunaan lampu perintah jalan pertama di dunia.
Saat itu, London menjadi kota paling macet nomor 4 di Eropa bahkan ada di urutan 25 di dunia. Sejak pertengahan abad ke 19, pada buku yang berjudul Victorian London: The Life of a City 1840-1870 yang ditulis oleh Liza Picard, sudah ada 13 ribu kendaraan termasuk kereta kuda dan pejalan kaki yang memadati London setiap harinya.
Lalu lintas yang padat jelas menyulitkan para pejalan kaki, terutama jika berhadapan dengan persimpangan jalan. Jika kondisi itu dibiarkan maka akan menimbulkan kemacetan dan kecelakaan.
Pada 1968, lampu lalu lintas pertama di pasang di dekat gedung parlemen Inggris di Westminster. Bentuk lampu lalu lintas saat itu tentu berbeda jauh dibandingkan dengan lampu-lampu lalu lintas saat ini.
Tanda perintah jalan itu mengadopsi marka semaphore yang bertugas memberi aba-aba perintah jalan. Terdapat palang besi 90 derajat yang digerakkan oleh tenaga mekanik dan dibekali lampu merah yang bermakna berhenti. Kemudian palang besi 45 derajat yang berarti kendaraan boleh melaju. Saat itu belum ada tanda lampu kuning.
Lampu lalu lintas pertama ini diciptakan oleh John Peake Knight, seorang insinyur dan juga manajer kereta api. Dialah yang juga merancang sistem lalu lintas kereta api di London mengatur laju kereta api dan mencegah terjadinya kecelakaan.
Lampu lalu lintas modern disinyalir baru muncul 46 tahun kemudian. Lampu lalu lintas ini ada di persimpangan jalan antara Euclid Avenue dan East 105th Street di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, pada 1914. Ini adalah lampu lalu lintas modern pertama hadir di dunia dan diciptakan oleh Garret Morgan yang merupakan seorang teknisi dari Ohio.
Tanda lampu merah dan hijau saja rupanya belum cukup. Kemudian hadir melengkapi lampu lalu lalu lintas saat itu menjadi apa yang sudah kita kenal saat ini, yaitu lampu kuning sebagai tanda hati-hati. Lampu kuning itu dibuat setelah jalan raya semakin dipadati kendaraan bermotor, sehingga tanda hati-hati dalam melaju pun diterapkan untuk mencegah kemacetan dan mengurangi angka kecelakaan di jalan.
Fungsi dan makna warna lampu lalu lintas
Seperti kita tahu, lampu lalu lintas hadir untuk mengatur laju kendaraan di jalan. Fungsinya sudah jelas, membuat situasi jalan lebih kondusif, mencegah terjadinya kemacetan, kecelakaan dan memfasilitasi pengguna jalan lain termasuk para pejalan kaki.
Namun pernahkah Sahabat mengira apa pertimbangannya pemilihan warna lampu berupa merah, kuning dan hijau? Kenapa tidak menggunakan warna lain? Seperti biru, pink atau ungu?
Perlu Sahabat ketahui, pemilihan warna ini memiliki pertimbangan tersendiri. Seperti warna merah mengandung corak oranye dan hijau memiliki corak biru. Pemilihan warna ini bisa membantu penderita buta warna dalam mengenali lampu lalu lintas.
Sedangkan lampu kuning adalah warna yang cukup mudah dikenali pada siang atau malam hari. Warna kuning juga dianggap jadi pembeda dari dua warna lain yaitu merah dan hijau.
Demikian ulasan terkait sejarah singkat lampu lalu lintas. Saat ini, keberadaan lampu lalu lintas ini dinilai penting dalam menjaga keselamatan setiap pengguna jalan.
Penulis : Dinno Baskoro