4 Teknik Sederhana Merawat Ban Mobil
Ban memiliki fungsi vital di mobil. Mulai dari menopang bobot mobil, menahan guncangan, pengendali arah, dan lainnya. Dari fungsinya yang banyak, Sahabat wajib hukumnya untuk selalu memperhatikan kondisi ban. Dalam hal ini melakukan perawatan rutin. Perawatan ban tidak harus dilakukan di bengkel resmi loh. Sahabat pun bisa merawat ban tanpa harus ke bengkel. Bagaimana cara yang benar untuk merawat ban?
Berikut empat cara sederhana yang bisa kamu lakukan sendiri:
1. Periksa Tekanan Angin
Sahabat harus mengisi tekanan angin secara tepat. Ini sangat penting karena dapat mempengaruhi usia pakai ban. Rekomendasi tekanan angin bisa Sahabat dapatkan di bawah pintu supir. Tiap mobil ukurannya berbeda karena disesuaikan dengan bobot dan jenis kendaraan. Bila tekanan ban tidak sesuai rekomendasi, bukan tidak mungkin masalah terjadi. Tekanan yang terlalu tinggi membuat area tengah tapak ban cepat aus, sedangkan kekurangan angin menimbulkan keausan di sisi pinggir tapak. Ada baiknya isi angin pakai nitrogen karena molekulnya lebih padat sehingga tekanan bisa terjaga di kondisi cuaca beragam.
2. Cek Permukaan Ban
Sebelum berkendara, ada baiknya Sahabat melihat ban terlebih dulu. Cek secara kasat mata permukaannya. Apakah bang Sahabat kurang angin, bocor, retak, benjol dan lain-lain. Bila tidak ada masalah maka Sahabat boleh melanjutkan perjalanan. Hanya saja jika ternyata ditemukan kejanggalan, sebaiknya segera tangani. Kalau kurang angin, berarti isi anginnya sesuai rekomendasi. Jika bocor boleh ditambal, tapi disarankan mengganti ban bila bocor berulang kali di area yang berdekatan. Kondisi karet retak dan benjol juga tidak bisa dibiarkan, harus ganti dengan ban baru.
3. Rotasi Ban
Keempat ban yang menempel di mobil harus dirotasi rutin agar usia keausannya merata. Hanya saja rotasi juga ada syaratnya, seperti ukuran roda harus sama. Kemudian soal waktu, kira-kira setiap 10.000 Km. Cara merotasinya, untuk mobil berpenggerak roda depan, ban depan dipindah silang ke belakang (depan kanan ke belakang kiri, depan kiri ke belakang kanan). Sementara ban belakang dipindah ke depan sesuai posisi sebelumnya (Belakang kanan ke depan kanan, belakang kiri ke depan kiri). Kalau mobil berpenggerak roda belakang lakukan kebalikannya. Ban belakang dipindah silang ke depan, namun roda depan pindah ke belakang sesuai posisi.
Kemudian khusus ban directional, posisi ban tidak boleh rotasi silang. Contoh, bila tadinya di kanan depan dapat dipindah ke belakang selama masih di kanan. Jika disilang, kemungkinan besar cengkeraman ban tidak maksimal terutama ketika melewati jalan basah.
4. Perhatikan Ban Serep
Di mobil sudah wajib punya lima ban, termasuk ban serep. Meski tidak dipakai tapi tetap harus diperhatikan. Gunanya sangat vital, terutama bila Sahabat membutuhkan ban pengganti di perjalanan. Sebelum berkendara, ban serep perlu diperlakukan sama seperti ban lain. Cek dulu tekanan angin dan permukaannya. Khusus tekanan angin, kasih 5 psi lebih banyak dibanding ban lain karena peruntukannya untuk disimpan sebagai cadangan. Supaya ketika dibutuhkan nanti, tekanan anginnya pas sesuai rekomendasi. Kalau pun berlebih, kamu bisa mengurangi tekanannya sedikit dengan menekan pentil ban.
Merawat ban tidak sulit kan Sahabat? Lakukan selalu ya tiap sebelum berkendara. Ban yang prima pasti menuntun pada keselamatan selama di perjalanan. Sebaliknya, ban yang tidak terawat bisa jadi mengarahkan kamu pada kecelakaan. Selalu hati-hati di jalan ya Sahabat!
Baca juga : Hal yang Harus Dipahami Mengenai Penentuan Tekanan Ban Mobil