5 Rekomendasi Wisata Mandalika yang Tak Kalah Seru dari Gili Trawangan
Ada satu destinasi yang bagus dan patut di kunjungi, namanya Mandalika. Mandalika adalah kawasan wisata seluas 1.035 hektare yang berada di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Namanya kian melambung setelah ramai diperbincangkan kalau Sirkuit Mandalika untuk MotoGP 2021 dijadwalkan rampung Juli tahun depan! Walaupun kelihatannya masih gersang, tapi proses pembangunan terus digenjot karena Lombok, Nusa Tenggara Barat, masuk ke dalam salah destinasi super prioritas.
Kalau di lihat dari peta Indonesia, letak Mandalika berada di Pulau Lombok, pulau yang ada di antara Pulau Bali dan Sumbawa. Dilihat jaraknya dari Jakarta, Mandalika terhitung sekitar 1.300 kilometer. Naik pesawat pun waktu tempuhnya cuma 2-3 jam.
Potensi wisata Mandalika bisa dibilang cukup menjanjikan. Keasrian budaya, penduduk lokal, hamparan bukit dan pantai, serta keindahan bawah laut jadi daya tariknya. Berikut ini 5 rekomendasi tujuan wisata di Mandalika.
Pantai Kuta Mandalika
Pantai Kuta, berada di Kawasan Ekonomi Khusus, di Pajut, Lombok Tengah. Pantai ini sangat populer karena menyuguhkan pesona yang katanya lebih keren dari Pantai Kuta, Bali.
Pesona laut biru kehijauan sekaligus pasir putih nan lembut dan hamparan pemandangan bukit jadi daya tarik utamanya. Tak cuma main air, foto-foto dan selfie di Pantai Kuta, Mandalika juga bisa mendongkrak tingkat ketampanan dan kecantikanmu Sahabat!
Serunya lagi, sebagai destinasi wisata prioritas, beragam fasilitas menarik sudah bisa dinikmati. Mulai dari arena bermain, area belanja souvenir hingga berburu kuliner yang sedap!
Pantai Tanjung Aan
Bagi Sahabat yang ingin menenangkan diri dari hiruk-pikuk rutinitas perkotaan. Pantai Tanjung Aan bisa jadi pilihan. Pantai ini cenderung sepi, pantai berasa punya sendiri!
Pantai Tanjung Aan letaknya ada di Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Kalau dari Bandara Internasional Lombok, waktu tempuhnya hanya satu jam. Pantai ini menyuguhkan pesona alam yang istimewa. Pasirnya putih lembut, deru ombak juga cukup ideal untuk berselancar serta gugusan perbukitan terlihat indah dari kejauhan.
Berjemur, berselancar, sampai menyelam, semua bisa dilakukan di Pantai Tanjung Aan. Memang, pantai ini tidak terlalu ramai wisatawan seperti di Pantai Kuta, tapi pantai Tanjung Aan sudah dilengkapi fasilitas umum. Tersedia beberapa spot Instagrammable yang disediakan untuk selfie dan foto-foto, toko souvenir dan beragam makanan enak.
Bukit Merese
Bukit Merese harus jadi tujuan selanjutnya jika ke Mandalika. Lokasinya ada di Jalan Kuta Lombok, Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Lanksap bukit yang cantik bisa jadi daya tarik untuk menikmati keindahan panorama laut Mandalika.
Momen terbaik ketika berada di sini adalah saat sunset. Sahabat bisa melihat matahari yang perlahan tenggelam di ufuk barat dari atas bukit dan ditemani pemandangan laut keren serta hembusan angin sejuk. Benar-benar tiada banding!
Desa Adat Sade
Letaknya ada di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Desa Sade menyuguhkan kearifan budaya lokal yang menarik. Warganya memilih untuk tetap mempertahankan pola kehidupan yang sudah diturunkan dari leluhur.
Hal itu terlihat dari aktivitas mereka yang masih homogen. Contohnya kaum pria sebagian besar bekerja menjadi petani, sementara para perempuan bekerja membuat kain Sasak, tenun asli Lombok.
Jangan lupa untuk menengok kegiatan rutin yang dilakukan ibu-ibu di sana saat membuat kain Sasak. Kalau ada waktu, kamu bisa lho coba bikin kain Sasak mulai dari memintal benang, pewarnaan hingga paham caranya merawat kain Sasak.
Selain kain, masyarakat Desa Sade juga memproduksi hasil kerajinan tangan lain seperti gelang, kalung dan pernak-pernik. Eits, jangan lupa dibeli ya hasil kerajinan warga Desa Sade, hitung-hitung Sahabat support usaha lokal.
Desa Ende
Rumah yang dibangun dari tanah liat dicampur kotoran kerbau menjadi pemandangan spesial di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Kawasan ini disebut Desa Ende yang merupakan tempat tinggal Suku Sasak, suku asli warga Lombok.
Desa Ende masih terbilang sangat asri dan tradisional. Kamu bisa melihat aktivitas sehari-hari yang masih berpegang teguh pada tradisi dari leluhur.
Kalau dari Kota Mataram, jarak tempuh ke Desa Ende sekitar 40 kilometer. Tidak sulit menemukan desa yang letaknya di sebelah kanan jalan ini. Jika Sahabat kebetulan sedang menuju Pantai Kuta dari Mataram, terlihat papan informasi yang bertuliskan “Welcome to Sasak Village”.
Kalau beruntung, kamu bisa menyaksikan tradisi unik yang dimiliki Suku Sasak, yaitu kawin lari. Dalam tradisi ini, pihak pria membawa lari wanita yang disukainya. Hal itu dilakukan tanpa diketahui oleh orangtua si perempuan.
Kawin lari biasa dilakukan selama 3 hari. Setelah itu, orangtua perempuan akan menebus untuk membicarakan kelanjutan hubungan ke jenjang yang lebih serius.
Uniknya lagi, Agama Islam menjadi mayoritas warga Desa Ende. Perpaduan budaya, tradisi dan agama yang membaur di desa ini tak membuat adat istiadat menjadi longgar. Desa Ende bisa jadi salah satu destinasi yang wajib disambangi.
Penulis: Dinno Baskoro