7 Jembatan Terkenal di Indonesia, Jembatan Kebanggaanmu Termasuk?
Terbentang dari Aceh hingga Papua, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki begitu banyak pulau di dalamnya. Keadaan geografis yang demikian tentu saja membuat Indonesia memutar otak tentang fasilitas laju lalu lintasnya. Dari pulau satu ke pulau lain pasti terpisah selat hingga sungai luas. Di sini, peran jembatan sangat diperlukan.
Jembatan merupakan fasilitas yang didamba kehadirannya untuk menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain karena jarak yang sulit ditempuh dengan kendaraan darat. Selain sebagai bangunan penghubung dua wilayah, dibangunnya jembatan juga menjadi titik sejarah baru akan pembuktian peningkatan konstruksi suatu wilayah.
Indonesia memiliki daftar panjang jembatan yang telah dibangun dengan biaya tak sedikit. Ribuan jembatan telah dibangun di Indonesia dan memiliki rekor tersendiri di dalam maupun di kancah mancanegara.
Desain, kualitas bahan bangunan, hingga hiasan tentu saja telah dipikirkan oleh arsitek hingga pemerintah agar jembatan-jembatan di Indonesia terlihat cantik karena bisa menarik wisatawan. Dari ribuan jembatan, terdapat beberapa jembatan yang tergolong sebagai jembatan terkenal di Indonesia. Jembatan apa saja? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Jembatan Suramadu
Meskipun tergolong baru, Jembatan Suramadu menjadi jembatan yang begitu terkenal di Indonesia. Terletak di Jawa Timur, jembatan ini menghubungkan Surabaya dan Madura. Awal diprakarsai, Jembatan Suramadu diniatkan sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian wilayah Madura yang dinilai agak tertinggal dalam jumlah pendapatan per kapitanya dibanding daerah lain di Provinsi Jawa Timur.
Jembatan Suramadu diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009 setelah dibangun kurang lebih tujuh tahun. Memiliki panjang sekitar 5,4 kilometer, Suramadu didapuk sebagai jembatan terpanjang di Indonesia sekaligus tercatat oleh Guinness World Records sebagai jembatan terpanjang ketiga di Asia Tenggara setelah Jembatan Penang di Malaysia dan Jembatan Mawlamyaing di Myanmar.
Suramadu tidak dibangun asal-asalan. Ide pembangunan Suramadu bahkan telah dicetuskan oleh Prof. Dr. Sedyatmo, salah satu insinyur sipil paling berpengaruh di Indonesia. Uji coba desain dibuat dengan teliti di kampus ITB di tahun 1965 lalu semua konsep diserahkan ke BJ Habibie yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pembangunan setelah Prof. Dr. Sedyatmo mangkat. Suramadu bahkan diklaim bisa bertahan hingga 100 tahun karena kokohnya bangunan jembatan.
Suramadu menjadi tolak ukur popularitas jembatan di Indonesia. Tidak hanya sebagai fasilitas laju transportasi, jembatan ini juga memiliki pengaruh kuat dalam peningkatan ekonomi di Madura. Banyak wisatawan yang penasaran akan jembatan ini dan sejak 2017 lalu, pemerintah setempat memanfaatkan jembatan ini untuk mengadakan festival tahunan dengan berbagai macam acara, terutama yang berkaitan dengan seni dan budaya Madura.
Jembatan Pasupati
Jembatan Pasupati menjadi ikon istimewa bagi Bandung. Jembatan yang juga disebut sebagai Jalan Layang Pasupati ini menghubungkan kawasan utara dan timur Bandung, membentang dari Jalan Pasteur hingga Jalan Surapati.
Pasupati diresmikan bulan Juni 2005 dan menjadi jembatan terpanjang kedua di Indonesia dengan panjang sekitar 2,8 kilometer. Dibangun dengan kokoh dan kualitas bangunan yang tak perlu diragukan, Pasupati dinobatkan sebagai jembatan pertama yang tidak akan goyah ketika terjadi gempa. Hal tersebut dikarenakan Jembatan Pasupati dibangun menggunakan perangkat khusus antigempa yang dibuat oleh Perancis.
Jembatan Pasupati begitu cantik ketika malam hari karena tiang-tiang tinggi berwarna merah-putih yang menopang jembatan itu akan menyalakan lampu-lampu gemerlap yang indah. Spot foto terbaik supaya Jembatan Pasupati menjadi latar di dalam foto adalah dari Mal Balubur Town Square. Ingat, jangan dari jalan jembatannya langsung ya, Sahabat, karena akan mengganggu lalu lintas sehingga dilarang oleh petugas.
Jembatan Ampera
Jembatan Ampera terletak di Palembang, Sumatera Selatan. Jembatan ini begitu ikonik bagi kota tersebut. Sebagaimana pembangunan jembatan di Indonesia lain yang bertujuan meningkatkan perekonomian suatu daerah, adanya jembatan ini juga sukses meningkatkan perekonomian daerah Seberang Ilir dan Ulu.
Hal terunik dari Ampera adalah pembangunan jembatan ini menggunakan dana rampasan perang yang berasal dari Jepang, yaitu sebesar 2,5 miliar Yen. Tidak hanya itu, ahli konstruksi Jepang juga turut membantu dalam merancang bangunan Jembatan Ampera loh, Sahabat.
Tidak seperti jembatan nasional lainnya yang diresmikan oleh presiden saat itu, Jembatan Ampera diresmikan oleh Jenderal Ahmad Yani pada 30 September 1965 setelah dibangun selama tiga tahun. Satu fakta unik lagi tentang jembatan ini adalah nama Ampera tidak tercetus sejak awal karena nama pertama yang diberikan adalah Jembatan Bung Karno. Karena Ir. Soekarno tidak berkenan, akhirnya diganti menjadi Ampera yang memiliki kepanjangan Amanat Penderitaan Rakyat.
Jembatan Merah Putih
Jembatan yang membentang di sepanjang Teluk Ambon ini memiliki panjang sekitar 1.140 meter. Menjadi ikon wisata baru Kota Ambon, Jembatan Merah Putih diresmikan pada April 2016 oleh Presiden Joko Widodo.
Seperti Jembatan Ampera, Merah Putih tidak dicetuskan sejak awal dibangunnya jembatan ini. Konon, awalnya terjadi perselisihan antardesa lalu supaya kembali tenang. Nama awalnya adalah Galala-Poka. Namun, ternyata Desa Poka tidak terlewati jembatan ini dan desa yang terlewati, yaitu Desa Rumah Tiga, tidak terima hal tersebut. Akhirnya, untuk mengurangi konflik karena hal yang seharusnya tidak menimbulkan konflik, akhirnya nama tersebut batal dipakai dan digantikan dengan Merah Putih sebagai simbol bahwa Maluku merupakan salah satu wilayah yang pertama mengakui kedaulatan Indonesia.
Jembatan Kutai Kertanegara
Jika mendengar nama Jembatan Kutai Kertanegara pasti yang muncul di ingatan adalah momen runtuhnya jembatan ini dan menimbulkan banyak korban. Momen runtuhnya jembatan tersebut terjadi pada 26 November 2011 lalu. Namun, jembatan ini sudah diperbaiki kok, Sahabat, dan kembali berdiri dengan gagah.
Jembatan Kutai Kertanegara juga disebut sebagai Jembatan Mahakam II dan menjadi salah satu ikon berharga Kalimantan Timur. Desain jembatan ini mirip dengan jembatan Golden Gate di San Francisco loh. Panjang Jembatan Kutai Kertanegara adalah 710 meter dengan lebar 9 meter. Dibangun sejak 1995 dan selesai tahun 2001, Jembatan Kutai Kertanegara membentang di atas Sungai Mahakam.
Jembatan Semanggi
Tak dapat dimungkiri, Jembatan Semanggi memiliki desain arsitek yang begitu cantik. Sebagaimana namanya, jembatan ini melengkung-lengkung membentuk daun semanggi. Pemilihan nama semanggi memiliki filosofi yang hebat loh, Sahabat.
Semanggi, tanaman yang dikelompokkan ke dalam paku air ini biasanya hidup di perairan sawah dan rawa. Direkomendasikan oleh Ir. Soekarno, daun semanggi yang terdiri dari empat bagian diibaratkan seperti suku-suku di Indonesia yang dijadikan satu, saling berangkulan.
Jembatan ini dibangun karena Indonesia terpilih menjadi tuan rumah perhelatan olahraga se-Asia, yaitu Asian Games yang ke-4 tahun 1962 silam. Sempat mengalami penolakan ketika awal dibangun karena Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi, kini Jembatan Semanggi berdiri dengan kokoh dan membantu mengurangi kemacetan Jakarta.
Jembatan Barito
Jembatan Barito memiliki panjang 1.082 meter dan melintangi Sungai Barito dan termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala. Jembatan ini pertama kali diresmikan pada 24 April 1997 oleh Presiden Soeharto.
Tercatat sebagai jembatan gantung terpanjang di Indonesia oleh Museum Rekor Indonesia, Jembatan Barito menghubungkan jalan trans Kalimantan. Sebelum jembatan ini dibangun, masyarakat akan menyeberangi sungai menggunakan boat atau kapal bermotor untuk menuju Banjarmasin dari Kalimantan Tengah, atau sebaliknya.
Penulis: Nisa Maulan Shofa