7 Tips LDR Biar Langgeng dan Harmonis dengan Pasangan

Mulai khawatir karena akan terpisahkan oleh jarak dengan pasangan? Tenang, hubungan jarak jauh atau lebih populer disebut dengan long distance relationship (LDR) bukan hal yang harus ditakutkan, kok. Banyak pasangan yang langgeng meskipun melakukan LDR. Memang banyak tantangannya, tapi bisa jadi malah membuat hubungan semakin harmonis.

Jika sahabat mulai merasa khawatir atau overthinking dengan hal-hal yang akan terjadi pada hubungan kalian, buang dulu pikiran buruk itu. Tips LDR adalah kesungguhan yang bisa dilakukan oleh pasangan untuk tetap dapat melakukan komunikasi dengan baik.

Meskipun terasa klise, kunci dari hubungan yang langgeng adalah komunikasi. Bukan hanya bagi pasangan yang melakukan LDR, tapi juga untuk semua pasangan. Jika terjadi kesalahan berkomunikasi, pasti akan ada konflik yang muncul. Nah, jarak memang bisa menjadi salah satu pemicu konflik, karena itulah sahabat bisa memperhatikan hal-hal berikut ini.

Atur ekspektasi

“Kalau LDR, pasti kita enggak bisa begini lagi…”

Wajar kalau sudah mulai muncul pemikiran seperti itu saat akan melakukan hubungan jarak jauh. Namun, hal ini merupakan hal yang bisa dikomunikasikan terlebih dahulu solusinya. Ya, misalnya sahabat ingin tetap bisa menghabiskan waktu bersama di akhir pekan bersama pasangan, tapi hubungan kalian akan terpisah lintas pulau. Boros dong, kalau pulang terus.

Karena itulah, sahabat bisa mulai mengkomunikasikan perihal ini pada pasangan. Turunkan ekspektasi untuk bertemu setiap akhir pekan. Sesuaikan dengan situasi dengan menurunkan ekspektasi. Meskipun jadi hanya bisa bertemu satu bulan sekali, sahabat bisa benar-benar memanfaatkan waktu tersebut untuk didedikasikan bersama pasangan tersayang, kan?

Sepakati waktu komunikasi

Perbedaan jarak yang terpisah jauh juga akan berdampak pada intensitas komunikasi. Ya, kalau sama-sama bekerja atau sedang menempuh studi, fokus perhatian pasti akan terbagi. Ingat juga kalau pasangan tetap harus bersosialisasi di tempatnya tinggal. Jadi, memang tidak mungkin kalau harus terus-menerus memberi kabar, terlebih dalam keadaan sibuk.

Karena itulah sahabat harus menyepakati waktu komunikasi yang paling ideal untuk kalian berdua. Sebisa mungkin, sempatkan untuk tetap konsisten meluangkan waktu. Tidak harus selalu di hari yang sama, sahabat juga bisa mengatur intensitas, misalnya dua kali seminggu untuk mengobrol melalui telepon.

Bukan hanya waktu untuk berkomunikasi, sahabat juga bisa mengatur waktu untuk tidak berkomunikasi, misalnya saat sedang ujian. Biasanya, komunikasi yang dilakukan pada waktu yang tidak tepat sering kali malah memicu konflik. Karena itulah, lebih baik sahabat melakukan komunikasi dengan pasangan di waktu yang nyaman bagi kedua belah pihak.

Lakukan hobi bersama

Sahabat mungkin memiliki hobi yang sama dengan pasangan, misalnya menonton drama Korea. Hal ini bisa jadi awal yang baik untuk melakukan kegiatan bersama pasangan. Ya, sahabat bisa ‘menonton bersama’ serial drama yang sahabat sukai. Tidak harus pakai aplikasi streaming bareng, loh. Bisa saja nonton di waktu berbeda, ‘kan tontonannya sama.

Biasanya, melakukan hobi bersama bisa jadi salah satu hal yang menyenangkan untuk dibahas saat mengobrol. Sahabat tidak akan kehabisan topik pembicaraan menyenangkan sehingga hubungan dengan pasangan tetap akan terasa hangat.

Tidak punya hobi yang sama? Tidak masalah, sahabat tetap bisa bercerita dengan pasangan tentang perkembangan hobi yang sedang dilakukan. Misalnya saat pasangan suka bermain game, ceritakan tentang keberhasilan setiap berhasil naik level. Kalau pasangannya saling mendukung, pencapaian kecil seperti naik level di game bisa jadi kesenangan bersama.

Contoh lain adalah hobi memasak, kalau ada resep baru yang berhasil dibuat oleh pasangan, pasti tidak sabar untuk mencobanya bersama ‘kan? Sahabat juga bisa memberikan saran jika resep yang dicoba masih gagal sehingga keberhasilannya bisa tercapai bersama.

Saling mengandalkan

Kepercayaan juga menjadi hal yang tidak kalah penting saat sahabat melakukan sebuah hubungan. Biasanya, rasa percaya membuat pasangan saling bergantung satu sama lain. Hal ini tentu mengarah ke konteks positif, ya. Misalnya, sahabat akan meminta pendapat dengan selalu mengajak pasangan berdiskusi saat sedang kesulitan.

Sebagai orang terdekat yang saling mengetahui kondisi satu sama lain, pasangan bisa jadi teman diskusi yang hebat, loh. Saat sahabat melakukan penelitian, project, atau mungkin presentasi ke klien, pasangan bisa jadi salah satu kritikus pertama yang dimintai pendapat.

Setelah menyampaikan kritik, jangan lupa disertai dengan saran dan penyemangat. Hal ini bisa membuat pasangan jadi semakin percaya untuk meneruskan hubungan. Berbekal rasa saling percaya, sahabat bisa terus mengandalkan pasangan untuk setiap keputusan. Jika hal ini dilakukan secara terus-menerus, hubungan kalian malah akan semakin harmonis, deh.

Beri kejutan kecil

Siapa, sih, yang tidak suka kejutan? Di zaman yang serbamudah seperti sekarang, sepertinya hal ini tidak menjadi tips yang sulit, ya. Paling mudahnya, sahabat bisa membelikan makanan kesukaan saat pasangan sedang sibuk dengan kegiatannya.

Selain itu, sahabat juga bisa membelikan kado kecil agar pasangan bisa beraktivitas lebih nyaman. Beberapa contoh sederhana adalah memberikan barang seperti jas hujan, bag cover, atau vitamin. Beberapa hal kecil yang biasanya terlupakan oleh pasangan bisa jadi wujud perhatian jika sahabat tetap membantu melakukan kegiatan yang lebih nyaman.

Tetap prioritaskan diri

Komunikasi dan perhatian bagi pasangan memang penting, tapi jangan sampai lupa dengan diri sendiri. Biasanya, pasangan yang terlalu fokus untuk tetap bisa berinteraksi dengan pasangan malah tidak memperhatikan diri sendiri. Sering kali timbul pemikiran bahwa, “Aku berusaha lebih keras dari kamu buat hubungan kita.”

Nah, ini pemicu masalah yang bisa disebabkan oleh tekanan dari diri sendiri. Jangan sampai merasa tertekan untuk memprioritaskan hubungan dengan pasangan. Tetaplah jalin hubungan yang menyenangkan agar tidak terjadi salah paham. Lakukan hal-hal yang disukai dan tularkan energi positif itu pada pasangan untuk mencapai cita-cita atau tujuan bersama.

Saling kompromi

Hubungan jarak jauh yang akan atau sedang sahabat jalani memang akan berlangsung dengan cukup sulit. Selain komunikasi dan rasa saling percaya, sahabat juga harus saling berkompromi dengan pasangan. Sahabat perlu mengatur emosi dan perasaan untuk memaklumi keadaan. Hal ini bisa meredam pemicu konflik yang tidak menyenangkan.

Tidak sedikit orang yang kesulitan berkompromi dengan pasangan saat menjalani LDR. Saat terjadi masalah dan tidak ada yang mau bersepakat, hubungan dengan pasangan akan menjadi kurang menyenangkan. Dalam kondisi ini, tak jarang pula salah satu pihak perlu mengalah. Namun, hal terpenting adalah mau bersepakat dengan saling berkomunikasi.

Menjaga LDR tetap menyenangkan adalah kunci utama yang bisa sahabat utamakan agar hubungan tetap harmonis. Hal ini akan membuat aura menyenangkan setiap berkomunikasi sehingga sahabat tidak berprasangka buruk terhadap pasangan. Selain itu, sahabat juga bisa saling memahami satu sama lain sehingga hubungan tetap langgeng, harmonis, dan tanpa tekanan. Semoga tips ini bisa sahabat komunikasikan bersama si dia, ya!

Penulis : Rizkita Darajat