7 Tips Mengembalikan Semangat Anak yang Sering Dimarahi dan Dipukul
Tabiat seseorang yang emosional mungkin mengakibatkan kesalahan sikap saat menghadapi anak-anak. Biasanya, perilaku anak-anak juga masih sulit dikendalikan sehingga ada kemungkinan membuat orang kesal hingga marah dan memukul. Meksipun tidak disengaja, anak-anak masih sangat mudah menyerap memori. Rasa trauma akan muncul dalam dirinya.
Tips mengembalikan semangat anak yg sering dimarahi dan dipukul adalah langkah penting yang perlu dilakukan agar anak kembali pulih dari traumanya. Bagaimana pun, anak yang membuat kesalahan perlu dididik dengan baik tanpa harus dimarahi apalagi dipukul. Nah, berikut inilah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengembalikan anak dari kondisi trauma.
1. Beri waktu adaptasi dan sosialisasi
Anak biasanya merasa kurang percaya diri saat mengalami kekerasan pada dirinya. Namun, anak harus tetap dibiasakan untuk bersosialisasi dengan orang lain. Jika anak sedang merasa takut, beri waktu pada anak untung menenangkan diri. Namun, tetap biasakan anak untuk berinteraksi lagi perlahan-lahan.
2. Minta maaf karena sudah menyakiti
Seseorang yang sudah melakukan kesalahan sudah sepatutnya meminta maaf. Begitu pula saat seseorang melakukan kesalahan saat memarahi atau memukul anaknya secara tidak sengaja. Saat sudah meminta maaf, anak-anak juga akan meniru sikap baik untuk selalu minta maaf saat sudah menyakiti orang lain.
3. Biarkan anak meluapkan emosi
Anak yang dimarahi atau dipukul pasti juga memiliki respons yang berbeda-beda. Mungkin ada saatnya anak menangis atau tidak ingin bicara. Jika hal ini terjadi, beri waktu agar anak bisa menyesuaikan emosinya kembali stabil. Ajak bicara pelan-pelan agar anak tenang dan merasa bahwa ada yang memahami luapan perasaannya. Jadi, perasaannya akan membaik.
4. Perhatikan reaksi anak
Reaksi pascatrauma yang ditunjukkan oleh anak-anak juga berbeda. Ada kalanya, karakter seorang anak bisa dilihat dari caranya merespons sesuatu. Saat diberikan barang, diajak bicara, hingga melakukan rutinitas sekolah atau tidur, perhatikan responsnya dengan baik. Pastikan anak tetap merasa nyaman saat sedang didekati dan diajak berinteraksi.
5. Biasakan saling bercerita
Interaksi dengan anak sangat penting untuk dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan dirinya. Mulailah dengan menceritakan beberapa hal sederhana yang bisa dipahami anak. Ceritakan pengalaman-pengalaman menyenangkan sehingga anak tidak merasa ketakutan. Hal ini akan membuat anak lebih nyaman mengenal orang lain dan kembali semangat untuk berinteraksi.
6. Jangan berbohong
Rasa bersalah pada anak mungkin membuat banyak orang cenderung memperlakukan anak dengan spesial. Namun, pastikan untuk tidak berbohong saat anak berbuat salah. Tetap perlakukan anak dengan memberitahukan apa yang salah dan benar. Saat anak kecewa jika tidak bisa mendapatkan sesuatu, beri pengertian agar anak tetap memahami situasi.
7. Tetap disiplin dalam mendidik
Anak juga tetap harus dibiasakan untuk mendapatkan pendidikan yang baik. Tidak hanya pendidikan formal di sekolah, tapi juga didikan bersikap di rumah dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, anak tetap harus diajarkan untuk bersikap baik, mulai dari membereskan barang, meminta maaf, dan mengakui kesalahan. Jangan perlakukan anak berbeda hanya karena pernah mengalami trauma.
Baca juga : Pentingnya Memiliki Keluarga Bahagia Dalam Kehidupan
Nah, itulah tadi beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk bersikap pada anak yang sering dimarahi atau dipukul. Secara umum, perlakuannya sama saja dengan perlakukan pada anak lainnya. Namun, anak-anak dengan trauma tersebut harus diperhatikan emosi dan reaksinya sehingga bisa kembali pulih dan percaya diri saat berkegiatan.
Penulis : Rizkita Darajat