9 Jenis Ujian Praktek SIM A yang Perlu Dilatih Hingga Lancar
Saat mengajukan pembuatan SIM A, tahap ujian yang paling sering gagal adalah saat ujian praktek. Pada tahap pengujian ini, calon pengemudi harus membuktikan kemampuan mengendarai kendaraan roda empat sesuai standar yang disyaratkan. Bahkan banyak orang yang sengaja mengambil kursus mobil untuk berlatih materi tes ujian praktek SIM A.
Ujian praktek SIM A merupakan salah satu tahap tes pada proses pembuatan SIM kendaraan roda empat. Nah, mungkin sahabat perlu mengetahui terlebih dahulu kemampuan yang akan diujikan pada saat ujian praktek SIM A. Yuk, simak 9 jenis ujian praktek SIM A yang perlu dilatih hingga lancar.
Ujian Praktek SIM A Perseorangan
Bagi yang ingin membuat SIM A perseorangan, siapkan diri untuk menggunakan mobil manual, ya. Jika ingin berhasil, mobil tidak boleh mati lebih dari tiga kali selama tes SIM A berlangsung. Nah, berikut ini materi ujian yang akan dinilai dari calon pengemudi.
Menyetir lurus
Bagian tes ini mungkin paling mudah untuk dilakukan. Namun, jangan terlalu senang dulu, tes menyetir lurus yang akan diujikan bukan hanya satu arah maju, tapi juga mundur. Ujian mengemudi tidak harus dilakukan dengan kecepatan tinggi, kok. Asalkan kemudi setir dan kecepatan bisa dikendalikan, tahap tes ini akan dapat terlewati.
Menyetir jalur zig-zag
Nah, calon pengemudi juga harus mampu mengendalikan manuver kendaraan. Manuver mobil akan lebih mudah saat memakai mobil dengan kendali ringan dan haluan pendek. Semakin sering berlatih, penguasaan manuver akan semakin baik, kok.
Memarkir mobil secara seri dengan posisi mundur
Parkir mobil seri mungkin relatif lebih mudah, mobil hanya perlu dikendalikan sesuai batas yang ditentukan. Namun, tes yang akan diujikan juga berlaku untuk posisi parkir seri dengan posisi mundur. Nah, pastikan kendali mobil tetap stabil dan mesin tidak mati, ya!
Memarkir mobil secara paralel
Tantangan selanjutnya yang akan diuji adalah parkir paralel. Biasanya akan ada garis-garis batas untuk dapat memarkirkan mobil secara paralel. Sebisa mungkin, hindari menyentuh batasan yang sudah ditentukan tersebut. Manfaatkan fungsi spion agar kendali sempurna.
Berhenti di tanjakan
Mobil juga tidak boleh mundur saat berada di tanjakan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan mobil di tanjakan. Biasanya mesin mobil mudah sekali padam jika kendali kopling dan rem tidak sinkron. Namun, hal ini juga bisa dilatih agar posisi mobil tetap seimbang dan mesin tetap menyala.
Ujian Praktek SIM A Umum
Bagi calon pengemudi kendaraan umum, ada tahap ujian praktek SIM A yang akan diberikan. Tahapan tes tersebut tidak dilakukan menggunakan mobil, melainkan simulator. Namun, yang membedakan hanya situasi jalan yang muncul melalui layar dengan materi uji berikut.
Ujian reaksi lampu lalu lintas
Pengemudi akan diperhatikan reaksinya saat melihat tanda lampu lalu lintas, pengendalian mobil akan diperhatikan mulai dari posisi lampu merah, kuning, dan hijau menyala.
Uji antisipasi rambu-rambu
Situasi yang akan diujikan pada simulasi ini adalah batas jalan raya, terutama untuk mengetahui kemampuan untuk menyalakan lampu dim dan sein saat melihat garis batas jalan raya.
Uji konsentrasi saat mengendalikan setir
Saat tes ini berlangsung, calon pengemudi harus mampu mengendalikan setir dengan posisi bagian kanan dan kiri jalan yang seimbang. Simulasi yang muncul akan berupa garis hitam yang tidak boleh bertabrakan dengan batas garis merah. Jika bertabrakan lebih dari empat kali, tes akan dinyatakan gagal.
Kombinasi uji reaksi, antisipasi, dan konsentrasi
Nah, ketiga ujian yang sudah dilakukan satu persatu juga akan diujikan secara bersamaan. Calon pengemudi harus mampu mengendalikan mobil untuk bereaksi saat mendahului kendaraan, melalui jalan dengan alur zig-zag, dan sebagainya.
Itulah beberapa jenis tes yang akan muncul dalam ujian praktek SIM A. Lakukan latihan di area yang aman dan lakukan berulang agar semakin mahir, ya. Semoga berhasil!
Penulis: Rizkita Darajat