Mungkin masih banyak dari Sahabat yang berpikiran kalau rem mobil berguna hanya untuk menghentikan kendaraan. Padahal lebih dari itu, fungsi rem sebenarnya dirancang untuk mengurangi kecepatan mobil dan merupakan sistem keselamatan utama dalam berkendara. 

Oleh karena itu, rem mobil menjadi satu komponen penting yang harus diperhatikan secara berkala. Kalau tidak berfungsi dengan baik, dampak yang ditimbulkan sangat fatal. Demi alasan keselamatan, setiap pemilik kendaraan harus mengenal baik soal rem mobil agar lebih membantu dalam merawat dan memperbaiki rem yang bermasalah. 

Bagaimana sih cara kerja rem pada mobil? 

Pada dasarnya, mesin mobil mengubah energi panas menjadi energi kinetik (gerak) agar kendaraan bisa berjalan. Nah kalau rem sebaliknya, cara kerja rem adalah mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk memperlambat laju kendaraan sampai berhenti. 

Rem dapat bekerja jika ada sistem gabungan dari penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman itu diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan dua objek. 

Jenis-jenis rem mobil 

Sampai saat ini, setidaknya ada tiga jenis rem mobil yang cukup populer dan digunakan pada kendaraan konvensional, yaitu rem cakram, tromol, rem darurat dan anti-lock braking system atau dikenal dengan ABS. 

1. Rem cakram  

Rem cakram terdiri dari piringan cakram baja dan dilengkapi unit kampas untuk menjepit cakram. Sistem pengeremannya menggunakan sistem hidrolik atau dorongan minyak rem. Tekanan hidrolik dari master silinder menyebabkan kaliper (bantalan kampas rem) menekan cakram. Gesekan inilah yang membuat laju mobil melambat dan berhenti. 

2. Rem tromol 

Rem tromol adalah sistem pengereman pada kendaraan yang menggunakan metode gesekan antara kampas dengan sebuah komponen berbentuk mangkuk. Jika pada rem cakram arah gesekan cenderung menjepit, lain hal dengan tromol yang justru saling menjauh. 

Saat rem ditekan maka dua buah kampas rem akan bergerak ke arah luar (saling menjauhi). Gerakan tersebut dapat membuat kampas rem menekan permukaan dalam tromol, sehingga efeknya terjadi gesekan yang bisa memperlambat putaran tromol dan roda. 

3. Rem darurat atau rem tangan

Rem darurat atau rem tangan ini sering disebut juga dengan rem parkir, karena memang fungsinya sering digunakan agar mobil tidak bergerak bebas saat parkir. Rem satu ini bisa juga digunakan dalam keadaan darurat jika rem lainnya gagal alias blong. 

Ada banyak tipe rem darurat pada mobil, seperti berupa tuas yang ada di antara pengemudi dan penumpang, tombol hingga rem pedal. Namun hampir semua rem darurat didukung oleh kabel yang secara mekanis memberikan tekanan ke roda untuk memperlambat dan menghentikan laju kendaraan. 

4. Anti-lock Braking System (ABS) 

Rem ABS merupakan fitur keselamatan pada kendaraan modern untuk mencegah ban selip atau tergelincir saat pengemudi melakukan pengereman. Fungsi utamanya adalah mencegah roda kendaraan terkunci dan menghindari laju kendaraan yang tak terkendali. 

Rem ABS ini dibutuhkan dalam kondisi pengereman mendadak, hujan yang membuat jalan licin hingga pengereman ketika mobil melaju dengan kecepatan tinggi. 

Perawatan rem mobil 

Sebagai pemilik kendaraan, merawat mobil jangan cuma rajin dicuci atau ganti oli doang. Cek juga rem mobilnya masih berfungsi dengan baik atau tidak. 

Banyak pemilik mobil yang kurang memperhatikan bagian rem, apalagi sampai membawa malapetaka. Amit-amit jangan sampai kejadian yah! 

Oleh karena itu, Sahabat harus paham gimana caranya merawat rem mobil. Perlu diketahui, rem mobil sendiri terdiri dari berbagai macam komponen, yakni cakram, bantalan rem atau kampas, sistem anti-lock serta master silinder.

Komponen-komponen itulah yang menunjang kekuatan, tekanan hingga daya gesek rem pada roda mobil dan harus dirawat secara berkala. Kalau nggak bisa merawat rem mobil sendiri, mending serahkan pada ahlinya alias tukang service mobil langganan. 

1. Pembersihan cakram dan kampas rem

Bagian cakram pada ban mobil memiliki bentuk yang terbuka bahkan menghadap ke jalanan. Tentunya partisi ini rentan terpapar dan diendapi kerak debu. Bagian ini harus rutin dibersihkan dan dicek rutin, apalagi kalau sering melewati jalanan berdebu, genangan air, lumpur, bahkan saat musim hujan. Kalau cakram mulai berkarat, Sahabat bisa membersihkannya dengan cairan pembersih karat agar fungsinya tetap maksimal. 

2. Piringan rem mobil 

Sering mendengar bunyi decitan kalau lagi injak pedal rem? Mungkin permukaan di kampas rem atau piringan mobilnya mulai menipis. Salah satu perawatan yang bisa Sahabat lakukan adalah dengan mengamplas kampas rem agar permukaannya tetap rata. 

Sebagai catatan, kondisi ini bisa dilakukan kalau piringan remnya masih dalam keadaan prima. Kalau kata montirnya mulai menipis, mau tidak mau ya harus diganti dengan yang baru. 

3. Periksa kondisi kapiler mobil 

Bagian kaliper rem mobil ini terbilang jarang rusak. Namun ada beberapa hal yang dapat mengurangi performanya. Seperti rem goyang atau rem bergeser. Kondisi tersebut membuat laju mobil tersendat-sendat ketika pedal rem diinjak. 

4. Ganti pelumas 

Mengganti pelumas atau minyak rem secara berkala sangatlah penting. Hindari tabung pelumas rem bercampur dengan udara karena bisa mengurangi efektivitas pengereman mobil. Setidaknya ada jangka waktu tertentu yang diperlukan untuk mengganti minyak rem yakni setiap 20.000 kilometer atau paling lama dua bulan. Jika sudah berwarna pekat, hindari menunda ganti minyak rem, ya Sahabat! 

5. Pahami gejala yang ada 

Dalam mengganti komponen rem mobil sebetulnya tidak ada patokan harus diganti setiap berapa kilometer sekali, sebab pengendara mobil punya tingkat penggunaan rem yang berbeda-beda. Namun, Sahabat harus peka dengan gejala-gejala "ada yang nggak beres nih". Tanda-tanda rem mobil bermasalah itu misalnya muncul getaran cukup kencang saat mengerem. Kemudian saat diinjak rem mobil cukup dalam dan terdengar bunyi decit. 

Jika mobil menunjukkan tanda-tanda itu, segera lakukan pengecekan atau mungkin sudah ada komponen yang perlu diganti. Bisa master rem, kampas atau brake pad-nya. 

Teknik mengerem yang benar 

Dalam berkendara, cara Sahabat dalam melakukan pengereman turut memengaruhi kondisi rem mobil. Saat ini ada dua teknik pengereman mobil yang benar biar rem mobil tidak mudah rusak. 

Tips pertama adalah dengan memerhatikan sistem pengereman mobil. Mobil kesayangan Sahabat sudah dilengkapi sistem ABS atau belum? Kalau sudah teknik pengereman hanya tinggal menginjak pedal, maka secara otomatis rem mobil akan melakukan sistem teknik kocok. 

Kalau belum dilengkapi ABS, teknik pengereman mobil sebaiknya dilakukan dengan teknik kocok, yaitu teknik menurunkan kecepatan mobil dengan menginjak dan melepas pedal rem mobil secara bergantian dalam waktu cepat, tergantung kecepatan mobil. 

Teknik kocok ini bertujuan untuk mencegah komponen rem overheat. Sebab saat terjadi overheat, rem mobil bakal mengunci otomatis dan mobil jadi tidak bergerak sama sekali. Alhasil terjadi selip ban atau mobil jadi tergelincir. 

Penulis: Dinno Baskoro