Membangun Rumah, Tips, Tahapan, Estimasi Biaya
Banyak orang yang mendambakan untuk memiliki rumah sendiri. Tentunya ada cara untuk mendapatkan hal itu, mulai dari membeli rumah jadi sampai membangun rumah dari nol.
Ketika memilih untuk membeli rumah jadi, memang segalanya terlihat lebih praktis. Segala macam fasilitas, spesifikasi hingga desain rumah sudah tersedia. Namun perlu diingat, semua konsepnya adalah milik pengembang.
Belum tentu hasilnya sesuai keinginan dan kebutuhan Sahabat. Alhasil, rumah jadi yang hendak dibeli itu hanya memiliki ruang untuk modifikasi yang terbatas.
Nah, membangun rumah adalah satu pilihan tepat jika Sahabat menginginkan rumah impian dengan desain yang melibatkan Sahabat dari awal hingga akhir.
Rancangan sampai konsepnya pun bisa disesuaikan keinginan dan kebutuhan. Memang awalnya akan sedikit rumit serta butuh kesabaran. Tapi membangun rumah atas keinginan sendiri seolah memberi kepuasan bagi Sahabat sebagai pemilik rumah.
Masih ragu mau membangun rumah sendiri? Yuk lihat apa saja sih keuntungannya kalau membangun rumah dari nol.
1. Bisa disesuaikan dengan selera
Sebagai pemilik rumah, Sahabat bisa membangun rumah sesuai dengan selera atau keinginan. Mulai dari rancangan desain, konsep, ukuran sampai perabotan yang dapat dimodifikasi sendiri. Semuanya tergantung selera Sahabat.
Agar hasilnya lebih bagus, baiknya konsultasi dengan desainer terpercaya sebelum pembangunan dimulai. Manfaatkan juga segala macam referensi untuk membuat rumah jadi lebih bagus.
2. Tak ada kejutan berujung kekecewaan
Hal ini seolah jadi momok bagi para penghuni rumah yang beli rumah jadi. Mulai dari dinding berjamur, material yang berayap, sampai kondisi kelistrikan sampai saluran air yang ternyata sudah memburuk.
Kondisi-kondisi seperti itu bisa berujung kekecewaan hingga akhirnya harus menambah beban keuangan karena harus membenahi partisi yang rusak. Nah, beberapa kejutan di atas sudah pasti tidak akan Sahabat temui jika membangun rumah dari nol.
3. Biaya sesuai budget
Lain hal dengan beli rumah jadi, Sahabat bakal ditodong dengan budget pasti. Kalau bangun rumah sendiri, paling tidak biaya pembangunan bisa disesuaikan dengan budget yang ada.
Mau punya hunian mewah atau minimalis? Semua bisa diatur dari dana yang disiapkan. Bahkan kalau budgetnya terbatas banget, pembangunan rumah bisa semampunya, kemudian hari bisa diupgrade perlahan hingga terwujud rumah impian.
4. Harga tanah lebih murah daripada rumah jadi
Perlu diketahui, harga tanah bisa dikatakan lebih murah daripada beli rumah jadi. Kalau budget Sahabat belum punya dana yang cukup, maka tanahnya bisa dibeli dahulu.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, keputusan membangun rumah memang butuh kesabaran, jadi memang cocok bagi Sahabat yang tidak buru-buru mau menempati rumah.
Tahapan Membangun Rumah
Sebelum membangun rumah, ada satu hal yang tak boleh terlewatkan yaitu memastikan tahapannya dengan cermat. Mulai dari pembangunan awal sampai finishing karena semuanya pasti berhubungan dengan budget dan jangan sampai terhenti di tengah-tengah.
Mau tahu apa saja tahapan yang benar dalam membangun rumah? Berikut pemaparan selengkapnya.
1. Pekerjaan awal
Pada tahap awal, Sahabat harus menentukan posisi bangunan serta batas-batasnya. Kemudian tentukan titik bangunan dengan membuat batas pagar. Bisa menggunakan papan atau tali yang dikaitkan pada paku yang ditanam di tanah.
Kemudian buat galian pondasi dengan menghitung lebar dan dalamnya. Pondasi bangunan harus dihitung secara rinci, biasanya dalam satuan meter persegi.
2. Struktur dan pondasi
Setelah sudah dikalkulasi pada tahap pengerjaan awal, lalu dilanjutkan dengan pemasangan pondasi dari batu kali. Kemudian buat lantai kerja berupa urukan pasir dengan ketebalan tertentu.
Lalu buat struktur bangunan dengan pemasangan sloof atau balok beton bertulang mendatar yang dibuat di atas pondasi. Perhitungannya adalah panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan m3.
Buat juga kolom yang merupakan tiang tegak lurus pada sloof dan Ring Balk yang mirip sloof, tetapi dibangun di atas kolom yang perhitungan volumenya ditentukan dari jumlah kolom dikalikan tinggi kolom.
3. Pemasangan dinding
Tahap selanjutnya adalah pemasangan dinding dengan bata atau batako. Ukurannya sesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian beri plesteran semen yang volumenya dua kali lebih bangak dari volume pemasangan bata.
Lalu acian yang luasnya sama dengan perhitungan plesteran, tapi dikurangi bidang yang tak perlu diaci untuk dinding yang akan dipasang keramik.
4. Pengerjaan kusen, pintu dan jendela
Setelah dinding terpasang, jangan lupa untuk beri ruang untuk rancangan kusen, jendela dan pintu. Pemasangan ini harus dibarengi pemasangan kunci serta handle untuk pengait agar tidak ada kesalahan ketika proses pengerjaannya selesai. Pastikan semuanya bisa berfungsi alias membuka dan menutup dengan baik.
5. Rangka atap
Setelahnya dilanjutkan pemasangan rangka atap. Rangkanya bisa dipilih dari baja atau kayu sesuai budget. Hitung estimasi biaya yang dikeluarkan baik kayu atau baja beserta jumlahnya. Perhatikan juga beberapa aksesoris yang diperlukan.
6. Pengerjaan kelistrikan dan kelengkapan lainnya
Pada tahap ini, proses pembangunan sudah hampir selesai. Sahabat harus memasang saluran air dan kran untuk pengerjaan lanjutan seperti wastafel, toilet, kamar mandi dan lain sebagainya.
Kemudian pasang instalasi kelistrikan, tata letak lampu, colokan dan berbagai sambungan listrik di setiap ruangan sampai halaman jika memang diperlukan.
7. Finishing
Pengerjaan finishing ini lebih ke pada penyempurnaan lapisan cat interior, kusen, atap, sampai cat eksterior dinding rumah dan jendela.
8. Eksterior dan pembersihan
Proses pembangunan hampir selesai, kini saatnya pindah ke bagian eksterior. Misalnya pemasangan pagar, kanopi sampai garasi perlu dipertimbangkan dalam membangun rumah yang nyaman.
Ketik semuanya sudah beres jangan lupa bersihkan puing-puing, sisa cat dan bangunan baik halaman rumah dan interior rumah sampai terlihat nyaman dan layak untuk dihuni.
Tips Membangun Rumah dan Estimasi Biayanya
Bukan tidak mungkin kalau uang yang sudah disiapkan nyatanya ludes di tengah jalan. Oleh sebab itu harus diperhitungkan dengan matang. Berikut beberapa tips saat membangun rumah biar nggak bikin kantong jebol.
1. Konsultasi
Konsultasikan keinginan dan kebutuhan Sahabat akan rumah yang akan dibangun kepada arsitek atau seseorang yang ahli di bidang ini.
Kalau bisa, jangan datang ke satu arsitek saja. Mungkin dibutuhkan beberapa kali survei ke orang yang ahli. Ungkapkan budget yang Sahabat miliki dan rancangan seperti apa yang akan digarap nanti. Hal itu paling tidak dapat membantu Sahabat dalam membuat perencanaan yang matang dan sesuai budget.
2. Desain yang tidak rumit
Desain rumah yang rumit tentu bakal memakan lebih banyak uang dan waktu. Oleh sebab itu, kalau memang budgetnya terbatas, desain rumah minimalis bisa jadi pilihan tepat.
Agar lebih hemat dalam membuat sebuah ruangan, lebih baik perbanyak ruang multifungsi untuk meminimalisir biaya bahan bangunan dan waktu. Misalnya menggabungkan dapur dengan ruang makan dan ruang keluarga yang hanya dipisahkan dengan sekat.
3. Survei dan riset harga bahan bangunan
Sahabat harus tahu harga material dan bahan bangunan yang dibutuhkan. Lakukan ini sebelum membentuk tim konstruksi dan catat harganya untuk mengetahui perbandingan. Cara ini biasa digunakan untuk mencegah budget habis tiba-tiba karena ada tim konstruksi yang nakal atau curang.
Periksa lagi invoice atau faktur pembelian jika memungkinkan. Cek lagi apakah ada indikasi biaya yang tak masuk akal.
4. Cari tim konstruksi yang efisien
Dalam membangun rumah, biasanya akan dihadapkan dengan tim konstruksi yang jasanya dibayar borongan atau harian. Pertimbangkan hal ini secara matang.
Hal itu bisa terlihat dari sepak terjang tim atau kepala timnya, apakah kerjanya cekatan dan profesional atau ada beberapa orang baru yang justru menghambat sampai membuat pekerjaan bangun rumah jadi berlarut-larut.
Jangan sungkan untuk minta rekomendasi dari keluarga atau kerabat lain yang juga pernah membangun rumah. Sebab, salah satu faktor yang bikin budget ludes adalah pemilihan tim konstruksi jika tidak dilakukan dengan cermat.
5. Estimasi biaya
Menghitung estimasi biaya dalam membangun rumah bisa dikalkulasi dengan ukuran rumah itu sendiri. Ukuran rumah harus ditentukan sejak awal perencanaan.
Membangun rumah biasanya menggunakan estimasi biaya per meter persegi. Misalnya ukuran rumah; panjang x lebar (30 m x 10 m)= 300 meter persegi. Total biaya pembangunan adalah Rp4 juta per meter persegi.
Total anggaran = Ukuran rumah x total biaya membangun per meter persegi. Jadi dari contoh di atas butuh biaya sekira Rp1,2 Miliar.
Namun perhitungan ini tidak mutlak, karena masih ada beberapa perhitungan lain yang digunakan berdasarkan tipe bangunan rumahnya mulai dari kecil, sedang hingga rumah besar. Perhitungan ini tergolong kasar karena setiap pemborong punya list harga yang beda-beda.
Setidaknya untuk tipe rumah sederhana biaya per meter persegi adalah Rp2 juta sampai Rp3 juta. Untuk rumah sedang Rp3 juta - Rp4 juta, sedangkan rumah mewah berkisar Rp5 juta. Totalnya tinggal dikalikan saja dengan ukuran rumah per meter persegi.
Itulah beberapa tips dalam membangun rumah biar kantong nggak jebol. Kuncinya adalah sabar karena membangun rumah tidak bisa dilakukan terburu-buru sampai bisa layak huni. Semoga bermanfaat.
Penulis : Dinno Baskoro