Logo Daihatsu

Tips Sahabat

Bagikan
Mengenang Sejarah Kerajaan Kediri, Awal Berdiri Hingga Runtuh
29 Maret 2021
prasasti kerajaan kediri

Mengenal sejarah berbagai kerajaan di Nusantara pasti tidak asing dengan sejarah Kerajaan Kediri. Kerajaan yang pernah menjadi salah satu kerajaan besar ini mampu menjangkau wilayah luas hingga ke seluruh Pulau Jawa dan sebagian Pulau Sumatera. Tertarik untuk mengulik sejarah kerajaan ini? Yuk intip beberapa kisah berikut.

Sejarah Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri pada dasarnya belum diketahui dengan pasti asal-usulnya. Meski demikian, Kerajaan Kediri yang sering dikenal dengan Panjalu ini memiliki pusat kekuasaan di Daha yang ada di bagian selatan jawa bagian timur. 

Kisah Kerajaan Kediri ini tidak tertulis secara gamblang. Namun, ada sebuah prasasti yang menceritakan tentang perang saudara peninggalan Airlangga dari Kerajaan Mataram kuno.

Tahta pertama kerajaan Kediri dipimpin oleh Sri Samarawijaya. Pasalnya, Sri Samarawijaya ini pada mulanya memperebutkan posisi raja dan melawan Mapanji Garasakan. 

Mengetahui kondisi tersebut, Airlangga akhirnya membagi kerajaan menjadi Kerajaan Panjalu yang dikenal dengan Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala untuk menghindari perang saudara ini.

Meski demikian, beberapa bukti mengungkapkan bahwa Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan tetap berperang setelah Airlangga meninggal. Kekuasaan Samarawijaya yang bertahta pada tahun 1042 bahkan tidak meninggalkan bukti prasasti apapun karena masa ini termasuk sebagai masa kegelapan.

Sejarah Kerajaan Kediri yang banyak tertuang dalam kitab sastra menyebutkan bahwa peperangan saudara tersebut terjadi selama 60 tahun. Pasalnya peperangan sempat dimenangkan oleh Kerajaan Jenggala. 

Hingga akhirnya Kerajaan Panjalu ini mampu menguasai seluruh tahta dan memindahkan wilayah kekuasaan ke Kediri sehingga disebut Kerajaan Kediri.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Kerajaan Kutai, Kerajaan Tertua di Indonesia

Pendirian Kerajaan Kediri oleh Sri Samarawijaya akhirnya dilakukan sejak tahun 1045. Samarawijaya bahkan memiliki jabatan Rakryan Mahamantri. Samarawijaya naik tahta ketika Airlangga turun tahta menjadi seorang pendeta. Meski demikian akhir pemerintahan raja ini tidak diketahui dengan pasti dan tergantikan oleh Sri Jayawarsa pada tahun 1104.

Sri Jayawarsa dalam memerintah kerajaan ini tercatat sebagai orang yang sangat mencintai rakyatnya. Jayawarsa bahkan terus berusaha mengembangkan kerajaan menjadi lebih baik demi meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat. Jayawarsa pun juga tidak diketahui sebab turunnya hingga tergantikan oleh Raja Bameswara pada tahun 1117.

Sebagaimana masa pemerintahan sebelumnya, sejarah Kerajaan Kediri tidak memiliki catatan khusus terkait masa pemerintahan Raja Bameswara.

Kondisi pemerintahan pada masa ini menunjukkan adanya masyarakat yang sangat menganut agama dengan baik. Hingga akhirnya raja ini turun tahta dan tergantikan dengan orang yang sangat berjasa untuk Kerajaan Kediri.

Pasalnya masa kejayaan kerajaan ini mencapai puncaknya ketika Sri Jayabaya naik tahta. Kekuasaan yang berlangsung mulai dari 1135 hingga 1157 menghadirkan perluasan kekuasaan hingga ke seluruh Pulau Jawa dan sebagian Pulau Sumatera. Ia bahkan mampu menghadirkan kondisi perekonomian yang sangat maju dan mensejahterakan masyarakat.

Sri Jayabaya bahkan mampu menurunkan seluruh raja di tanah jawa dan menyatukannya ke wilayah Kediri. Kondisi ini bahkan diperkuat dengan dengan sejarah Babad Tanah Jawi dan Serat Aji Pamasa yang menyebutkan bahwa Jayabaya adalah titisan Dewa Wisnu. Sehingga Jayabaya turun tahta dengan cara muksa atau hilang tanpa meninggalkan jasad.

Setelah masa pemerintahan Sri Jayabaya, Kerajaan Kediri tergantikan oleh beberapa raja yang terdiri dari Sri Sarweswara (1159-1161), Sri Aryeswara (1171), Sri Garda (1181), Sri Kameswara (1181-1190) dan Sri Kertajaya (1194-1222). Kerajaan ini berhasil menciptakan masyarakat yang aman, makmur dan sejahtera.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Hindu Terakhir di Jawa

Sayangnya, sejarah Kerajaan Kediri mengungkapkan bahwa pemerintahan Sri Kertajaya mengalami kestabilan yang semakin menurun. Kertajaya yang bermaksud mengurangi hak kaum Brahmana banyak ditentang sehingga Brahmana meminta bantuan Tumapel. 

Hal ini bahkan menyebabkan Kertajaya berusaha menyerang Tumapel. Namun, kondisi ini menyebabkan Kerajaan Kediri kalah.

Peninggalan Kerajaan Kediri

1. Candi

Masa Kerajaan Kediri yang tergolong tidak lama menyebabkan kerajaan ini tidak memiliki arkeologi sebanyak kerajaan lain. Meski demikian, imperium Singhasari yang memiliki hubungan erat dengan kerajaan ini banyak meninggalkan candi-candi Kediri. Terdapat Candi Gurah, Candi Tondowongso dan Petirtaan Kepung.

2. Kitab

Kerajaan ini juga meninggalkan beberapa kitab karena sempat menuai zaman keemasan jawa kuno dalam bidang kesusastraan. Beberapa kitab ini bahkan mengisahkan sejarah Kerajaan Kediri sebagai pendahulu kerajaan Singhasari dan Kerajaan Majapahit

Beberapa kitab yang telah diciptakan yaitu Bharatayudha, Hariwangsa, Gatotkacasraya, Smaradhana, Kresnayana dan Sumanasantaka.

3. Prasasti

Selain itu, kerajaan ini juga meninggalkan beberapa prasasti yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Prasasti tersebut bahkan banyak memunculkan beberapa raja yang berkuasa di masanya. Beberapa jenis prasasti ini meliputi Prasasti Padlegan I dan II, Prasasti Hantang, Prasasti Angin, Prasasti Jaring dan Prasasti Semanding.

Kerajaan Kediri memang belum pasti diketahui asal usulnya. Namun, kerajaan ini diduga berdiri setelah perang saudara berakhir selama kurang lebih 60 tahun. Kerajaan ini bahkan sempat menuai kejayaan dengan menguasai seluruh Pulau Jawa dan sebagian Pulau Sumatera. Meski demikian, Kerajaan Kediri akhirnya runtuh akibat peperangan dengan Tumapel.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Demak, Kesultanan Islam Pertama di Jawa

Tips Sahabat Lainnya
Doa Bepergian Agar Selalu Dilindungi Allah SWT
Doa Bepergian Agar Selalu Dilindungi Allah SWT
Saat bepergian, biasakan untuk selalu mengawalinya dengan doa. Doa untuk memulai perjalanan adalah cara yang baik dan penting untuk memulainya dengan doa bepergian. Hal ini dikarenakan, tidak akan ada
AC Mobil Serta Cara Kerjanya
AC Mobil Serta Cara Kerjanya
AC Mobil yang menjadi solusi saat berada di cuaca di Ibu Kota yang sangat terik. Indonesia merupakan negara tropis dengan suhu udara yang cukup panas terlebih saat musim kemarau tiba. Di saat seperti
Arti Dari Kode Ukuran Ban Mobil
Arti Dari Kode Ukuran Ban Mobil
Untuk dapat memilih ban bagi kendaraan otomotif seperti mobil, hal pertama yang harus dipahami adalah spesifikasi dari ban tersebut. Spesifikasi dari ban sebenarnya dapat dipahami apabila seseorang ma
Adab Bepergian, Membaca Doa Naik Kendaraan Darat
Adab Bepergian, Membaca Doa Naik Kendaraan Darat
Apa yang Sahabat lakukan ketika hendak bepergian? Banyak orang yang akan menjawabnya dengan jawaban membaca doa. Namun tahukah kamu, selain membaca doa perjalanan atau doa naik kendaraan darat, m

Booking Servis Melalui Aplikasi DaihatsuKu

Dapatkan penawaran menarik untuk layanan perawatan berkala pada kendaraan Anda

Logo PlaystoreLogo Appstore
Mockup Aplikasi DaihatsuKu
Semua Hak Dilindungi Undang-Undang@ Hak Cipta 2024 PT Astra Daihatsu Motor | Daihatsu Sahabatku