Logo Daihatsu

Tips Sahabat

Bagikan
Menguak Sejarah Kejayaan Kerajaan Banten dan Peninggalannya
31 Maret 2021
Kejayaan Kerajaan Banten

Kerajaan Banten merupakan salah satu kerajaan Islam yang terletak di Pulau Jawa. Nama Banten digunakan karena lokasi kerajaan ini di Banten. Lazimnya Kerajaan Banten merupakan kerajaan bercorak Hindu yang mengalami perpindahan kekuasaan akibat perebutan. Bagaimana kisahnya? Berikut kisah tentang sejarah Kerajaan Banten.

Kisah Kerajaan Banten

Kerajaan Banten didirikan pada tahun 1552 oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Pasalnya kerajaan ini dimulai ketika penyebaran Islam yang bermula di Demak mencoba melebarkan pengaruh ke barat Pulau Jawa. 

Kerajaan Sunda yang memiliki wilayah ini pada mulanya bersekutu dengan Portugis untuk menguatkan angkatan perang.

Namun, kekuatan Syarif Hidayatullah yang dibantu oleh tentara kesultanan Demak akhirnya mampu mengambil alih wilayah ini. 

Meski demikian, Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati ini tidak mengangkat dirinya sebagai raja. Ia bahkan menyerahkan kekuasaan ini kepada putranya, Sultan Hasanuddin sebagai Sultan Kerajaan Banten pada tahun 1552. 

Perkembangan Kerajaan Banten yang semakin melesat membuatnya melepaskan diri dari Demak. Wilayah Banten pada masa ini bahkan berhasil menjadi pusat perdagangan di Pulau Jawa bagian barat. 

Selain menghadirkan pusat pemerintahan, Kerajaan banten juga mengenalkan Islam kepada masyarakat sehingga banyak menarik minat dan perhatian masyarakat sekitar.

Seiring dengan perkembangannya, Kerajaan Banten dipimpin oleh 16 raja. Terdapat sultan Hasanuddin (1552-1570), Maulana Yusuf (1570-1580), Maulana Muhammad (1580-1596), Pangeran Ratu (1596-1651), Sultan Abu al-Ma’ali Ahmad (1647-1651), Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682), Sultan Abdul Qahar (1683-1687), Muhammad Yahya (1687-1690), Zainul Abidin (1690-1733) dan lainnya.

Sejarah Kerajaan Banten menyebutkan masa pemerintahan kerajaan ini berlangsung pada tahun 1552 hingga 1813. Meski demikian, masa kejayaan kerajaan ini terjadi pada tahun 1651-1682 pada masa Sultan Ageng Tirtayasa. 

Tirtayasa memiliki banyak strategi handal untuk memperluas wilayah Kerajaan Banten dengan baik. Sultan Ageng Tirtayasa bahkan berusaha melawan VOC yang digerakkan oleh Belanda sejak tahun 1596 karena ingin menguasai perdagangan yang telah dikembangkan oleh Kerajaan Banten. 

Menariknya, Tirtayasa sempat mengangkat putranya yang bernama Sultan Abdul Qahar sebagai raja pembantu pada tahun 1671. Sayangnya, usaha untuk mengalahkan VOC akhirnya gagal karena tindakan putranya. 

Sultan Abdul Qahar atau dikenal dengan Sultan Haji ini bahkan menjalin hubungan baik dengan Belanda pada masa itu. Mendapati kondisi tersebut, sejarah Kerajaan Banten menunjukkan adanya kekecewaan Tirtayasa sehingga menarik jabatan raja pembantu yang pernah diberikan kepada putranya.

Namun, kondisi tersebut ternyata membuat Sultan Haji tidak terima. Ia bahkan ingin mempertahankan kedudukan tersebut dengan meminta bantuan kepada Belanda. Akibatnya, kondisi ini menghadirkan perang saudara antara ayah dan anak. 

Bantuan Belanda untuk menyerang Sultan Ageng Tirtayasa membuatnya tertangkap dan dipenjarakan di Batavia hingga wafat.

Setelah masa pemerintahan Sultan Abdul Qahar, Kerajaan Banten pada dasarnya mulai mengalami kemunduran. Keberadaan Belanda yang ingin menguasai hasil bumi wilayah ini membuat pemerintahan di bawahnya bersama masyarakat harus berjuang keras untuk melawan penindasan Belanda. Hingga akhirnya, Kerajaan Banten resmi usai pada tahun 1813.

Baca juga: Mengintip Sejarah Kerajaan Tarumanegara serta Peninggalannya

Peninggalan Kerajaan Banten

1. Istana Keraton Kaibon

Istana ini merupakan bagian sejarah Kerajaan Banten karena sempat digunakan sebagai tempat tinggal Ratu Aisyah, ibunda Sultan Hasanuddin. Tempat ini dulunya adalah istana yang sangat megah. 

Namun, peperangan yang pernah terjadi antara Belanda dan Kerajaan Banten menyebabnya tempat ini hanya tersisa puing bangunan dengan pohon dan sebuah kanal disampingnya.

2. Istana Keraton Surosowan

Tempat yang satu ini juga sempat digunakan sebagai kediaman para sultan Banten. Istana Keraton Surosowan ini dibangun sejak tahun 1552 pada awal mula pendirian Kerajaan Banten. Sayangnya, bangunan ini hanya menyisakan benteng batu merah dan batu karang dengan ketinggian 0,5-2 meter.

3. Masjid Agung Banten

Begitu pula, masjid ini juga merupakan bagian dari Kerajaan Banten karena telah dibangun oleh Sultan Hasanuddin. Bangunan ini memiliki ciri khas berupa bangunan utama dengan atap bertumpuk 5. 

Masjid Agung Banten bahkan dirancang dengan arsitektur Tionghoa yang dibekali dengan bangunan pelengkap di sisi utara.

4. Benteng Speelwijk

Benteng Speelwijk diduga memiliki kaitan erat dengan sejarah Kerajaan Banten. Benteng yang terletak berhadapan langsung dengan selat Sunda ini diduga sebagai tempat penyimpanan meriam dan alat pertahanan untuk melawan penjajahan Belanda. 

Benteng Speelwijk bahkan memiliki sebuah terowongan yang diduga dapat terhubung langsung dengan Keraton Surosowan.

5. Museum Kepurbakalan Banten

Selain itu, Kerajaan Banten juga meninggalkan museum yang terletak diantara Keraton Surosowan dan Masjid Agung Banten Lama. Pasalnya Museum Kepurbakalan Banten ini banyak menyimpan benda-benda purbakala. Museum ini bahkan dihadirkan dengan bangunan sekitar 778 m2 dengan gaya arsitektur tradisional Jawa Barat.

Kerajaan Banten merupakan salah satu kerajaan bercorak Islam yang terletak di Pulau Jawa. Pasalnya kerajaan ini pernah mencapai masa kejayaan sebagai pusat perdagangan di Pulau Jawa bagian barat. Namun, kondisi sumber daya alam di Banten yang sangat melimpah membuat Belanda datang ke tempat ini untuk menjajah.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Hindu Terakhir di Jawa

Tips Sahabat Lainnya
7 Rekomendasi Pembersih Kaca Mobil Terbaik
7 Rekomendasi Pembersih Kaca Mobil Terbaik
Di musim penghujan seperti ini, semua kendaraan yang beroperasi di jalanan tentu tidak luput dari yang namanya kena hujan. Hujan yang hampir mengguyur setiap hari, membuat kendaraan menjadi cepat koto
Keuntungan dan Kerugian Mesin Diesel
Keuntungan dan Kerugian Mesin Diesel
Di dunia otomotif, kita mengenal dua jenis mesin. Yang pertama adalah mesin diesel dan yang kedua adalah mesin bensin. Di Indonesia sendiri kebanyakan mobil pribadi menggunakan mesin bensin. Sangat be
Arti Dari Kode Ukuran Ban Mobil
Arti Dari Kode Ukuran Ban Mobil
Untuk dapat memilih ban bagi kendaraan otomotif seperti mobil, hal pertama yang harus dipahami adalah spesifikasi dari ban tersebut. Spesifikasi dari ban sebenarnya dapat dipahami apabila seseorang ma
Adab Bepergian, Membaca Doa Naik Kendaraan Darat
Adab Bepergian, Membaca Doa Naik Kendaraan Darat
Apa yang Sahabat lakukan ketika hendak bepergian? Banyak orang yang akan menjawabnya dengan jawaban membaca doa. Namun tahukah kamu, selain membaca doa perjalanan atau doa naik kendaraan darat, m

Booking Servis Melalui Aplikasi DaihatsuKu

Dapatkan penawaran menarik untuk layanan perawatan berkala pada kendaraan Anda

Logo PlaystoreLogo Appstore
Mockup Aplikasi DaihatsuKu
Semua Hak Dilindungi Undang-Undang@ Hak Cipta 2024 PT Astra Daihatsu Motor | Daihatsu Sahabatku