Saat melakukan aktivitas sehari-hari, banyak hal yang harus diselesaikan. Bukan hanya pekerjaan, tapi juga rutinitas harian, perencanaan, dan hiburan. Semakin banyak hal yang perlu dikerjakan, semakin sulit pula membagi waktu antara satu hal dengan hal lainnya. Tak jarang, rasanya ingin punya lebih dari 24 jam dalam satu hari.

Hal tersebut tentunya tidak mungkin. Waktu juga tidak bisa dibeli. Oleh karena itu, hal yang sebaiknya dilakukan adalah manajemen waktu yang baik. Hal ini menjadi kualifikasi yang juga dibutuhkan oleh perusahaan besar. Jadi, sebaiknya manajemen waktu tidak hanya dipahami secara teori, tapi juga dipraktikkan pada kehidupan sehari-hari.

Pengertian Manajemen Waktu

Manajemen waktu adalah proses perencanaan beberapa kegiatan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Secara umum, konsep manajemen yang dimaksud ditujukan pada pengaturan dan perencanaan. Namun, ada beberapa ahli yang juga mendefinisikan manajemen waktu menjadi beberapa filosofi berikut ini.

1. Craig Jarrow

Penulis yang aktif di media sosial ini memulai karirnya dengan menulis blog Time Management Ninja. Filosofinya menekankan bahwa manajemen waktu merupakan keterampilan, kebiasaan, dan alat-alat yang dipelajari dengan tepat untuk mengendalikan kehidupan profesional dan pribadi.

2. Benjamin Franklin

Penemuan dari tokoh satu ini mungkin sudah sangat terkenal. Namun, Benjamin Franklin selalu membuat jadwal kegiatan yang tanpa henti antara pekerjaan, istirahat, dan refleksi diri. Baginya, manajemen waktu dimulai dengan bangun pagi dan bekerja keras, tapi juga menyisihkan waktu untuk makan, bersosialisasi, dan melakukan aktivitas hiburan.

3. Marie Curie

Terlepas dari kematian Marie Curie yang terpapar radium buatannya sendiri, pemenang Nobel ini mewariskan prinsip manajemen waktu tanpa drama. Prinsipnya mengutamakan untuk tidak termakan gosip, selalu membuat jurnal yang terperinci, dan melupakan pencapaian-pencapaian yang sudah lalu. Marie Curie memastikan bahwa kontribuksi ilmiahnya tidak terpengaruh oleh omongan orang tentang dirinya.

Manfaat Manajemen Waktu

Mengapa manajemen waktu yang baik itu penting? Secara tidak sadar, mungkin banyak orang yang sudah terbiasa melakukan perencanaan ini. Namun, biasanya kebutuhan atas manajemen waktu justru datang saat mengalami kesulitan. Berikut ini manfaat yang bisa didapatkan jika manajemen waktu dilakukan dengan baik.

1. Lebih Produktif dan Efisien

Saat manajemen waktu dilakukan dengan baik, seseorang akan menjadi lebih produktif dalam melakukan aktivitasnya. Tidak ada deadline yang terlewat atau pekerjaan yang terhenti di tengah jalan. Baik daftar pekerjaan di kantor maupun cucian pakaian di rumah bisa selesai tepat waktu, deh.

2. Meningkatkan Profesionalisme

Seseorang yang bekerja dengan produktif akan mampu menunjukkan pencapaian yang positif dalam hidupnya. Produktivitas tidak hanya bisa dirasakan oleh diri sendiri, tapi juga terlihat oleh orang lain. Hal ini akan memunculkan sikap sebagai seorang profesional. Bukan tidak mungkin, hal ini akan bermanfaat bagi karier ataupun respect dari rekan kerja,

3. Mengurangi Stres

Jika segalanya sudah bisa dilakukan secara teratur, seseorang akan terbiasa untuk menghadapi masalah. Pengaturan waktu yang baik membuat siapa pun bisa menentukan strategi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Dengan langkah ini, tekanan pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari akan berkurang sehingga dapat menghindari stres.

4. Lebih Banyak Kesempatan untuk Mencapai Tujuan

Jika sudah berhasil melakukan manajemen waktu yang baik, pencapaian hidup juga bisa direalisasikan lebih cepat. Dalam hal ini, daftar pencapaian mungkin bisa diselesaikan satu persatu. Bukan tidak mungkin, akan lebih banyak kesempatan yang datang menghampiri. Jadi, pengembangan diri bisa dilakukan dengan lebih baik lagi.

Cara Melakukan Manajemen Waktu

Mulai merasa butuh membenahi diri untuk mendapatkan manfaat dari manajemen waktu? Saatnya untuk melakukan evaluasi terhadap rutinitas sehari-hari. Cara melakukan manajemen waktu bisa dilakukan oleh siapa saja. Hal paling penting adalah membiasakan diri secara konsisten sehingga manajemen waktu tidak terasa berat.

1. Tentukan Tujuan yang Ingin Dicapai

Apa yang ingin dicapai saat melakukan manajemen waktu? Hal ini bukan hanya bisa ditentukan saat seseorang mengalami masalah, loh. Tujuan yang ditentukan dapat berupa hal-hal yang ingin dihindari saat melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, tujuan ini harus ditentukan sejak awal sehingga efektivitas manajemen waktu bisa dirasakan dengan baik.

Menyadari pentingnya manajemen waktu dan berusaha memperbaikinya adalah sebuah awal yang baik. Baik ingin meminimalisasi masalah personal maupun profesional atau ingin meningkatkan pencapaian di dalam karier. Hal ini akan mendorong diri untuk mencapai keseimbangan hidup (work-life balance) yang didambakan banyak orang.

2. Temukan Manajemen Waktu Ideal

Setiap orang memiliki ritme dan kebiasaan beraktivitas yang berbeda. Banyak orang mengatakan, melakukan kegiatan dan kerja keras di pagi hari adalah waktu yang tepat. Hal ini bisa dicoba, tapi jangan paksakan untuk dapat memberikan pengaruh di saat itu juga.

Bagi yang belum terbiasa, mungkin butuh waktu untuk menyesuaikannya. Penting untuk dapat menentukan aktivitasmu berdasarkan prioritas terlebih dahulu. Setelah itu, barulah tentukan durasi dan waktu yang tepat untuk mengerjakannya.

3. Evaluasi Pencapaian Setiap Pekan

Mungkin ada perubahan rutinitas saat ingin melakukan manajemen waktu yang baik. Hal ini bisa dievaluasi setiap akhir pekan. Mulailah dengan membuat daftar hal-hal yang sudah diselesaikan, lalu introspeksi daftar kegiatan yang belum tercapai.

Jika prioritas penting sudah diselesaikan sesuai dengan rencana, artinya manajemen waktu sudah lebih baik. Di saat bersamaan, usahakan untuk tidak terlalu menekan diri terhadap pencapaian yang dibuat. Hal ini malah bisa memicu stres dan menurunkan fokus.

4. Kurangi Kebiasaan Buruk

Ada tujuan yang belum tercapai saat sudah memperbaiki manajemen waktu? Tarik napas panjang dan cobalah untuk jujur pada diri sendiri. Mungkin ada beberapa kebiasaan yang belum bisa diubah dan berdampak pada pencapaian tujuan.

Jika mudah terganggu dengan pesan atau notifikasi di ponsel, gunakan digital wellbeing untuk mengurangi aktivitasmu di media sosial atau game. Kemungkinan lain yang biasanya terjadi adalah terlalu asyik terlibat di dalam obrolan group chat. Nah, manfaatkan fitur untuk menonaktifkan notifikasi saat ingin fokus berkegiatan.

5. Istirahat Teratur Saat Bekerja

Masih merasa tertekan dan lelah saat sudah melakukan beberapa perubahan aktivitas? Tak perlu putus asa, mungkin manajemen waktumu perlu proses. Manajemen waktu bukan hanya perlu dilakukan secara disiplin, tapi juga seimbang dengan rutinitas yang dilakukan.

Saat pekerjaan sedang banyak, mungkin daftar prioritas jadi lebih banyak. Namun, ingatkan diri untuk tetap rehat sejenak saat sedang melakukan kegiatan. Hal ini membuat fisik dan pikiran lebih siap saat akan melakukan aktivitas selanjutnya. Biasakan untuk melakukan rehat berdasarkan durasi, misalnya setiap 1 – 2 jam sekali.

Yuk, mulai perubahan kecil yang dirasa cocok untuk melakukan manajemen waktu yang lebih baik. Perubahan tidak harus selalu berupa peningkatan hasil atau kemampuan, kok. Jika masalah atau stres sudah berkurang, artinya seseorang sudah berhasil berproses.

Penulis: Rizkita Darajat