Tips Aman Menggunakan Bahu Jalan Tol Agar Tetap Selamat dalam Perjalanan
Menggunakan bahu jalan di jalan tol bukanlah hal yang bisa dilakukan sembarangan. Kejadian kecelakaan di Tol Pemalang, Jawa Tengah yang menimpa kru media baru-baru ini menjadi pengingat bagi kita semua. Bahu jalan, yang berada di sisi paling kiri, adalah area yang seharusnya hanya digunakan dalam keadaan darurat, seperti saat kendaraan mengalami masalah serius.
Bagi Sahabat Daihatsu dan pengguna jalan lainnya, penting untuk memahami aturan dan tips aman dalam menggunakan bahu jalan agar tetap selamat dan tidak membahayakan pengguna jalan lain. Artikel ini akan menjelaskan secara detail mengenai tips aman saat berhenti di bahu jalan dan aturan pemerintah yang mengaturnya.
Pentingnya Menggunakan Bahu Jalan Tol Secara Aman & Tipsnya
Bahu jalan di tol sering kali digunakan saat kendaraan menghadapi kendala, seperti mogok, masalah muatan, atau gangguan fisik pengemudi. Namun, penting untuk selalu berhati-hati dan mengikuti prosedur yang benar saat menggunakan bahu jalan. Area ini bersinggungan langsung dengan ruang milik jalan (rumija) yang biasanya berupa tanah kosong atau rerumputan, sehingga tidak ada perlindungan dari arus lalu lintas yang melaju kencang di jalan tol.
Agar penggunaan bahu jalan tidak membahayakan diri sendiri maupun pengguna jalan lain, berikut beberapa tips aman yang perlu diikuti:
-
Menurunkan Kecepatan dan Memberi Sinyal
- Sebelum memasuki bahu jalan, pastikan untuk menurunkan kecepatan secara bertahap. Nyalakan lampu sein kiri untuk memberi tanda kepada pengendara di belakang bahwa Anda akan berpindah ke bahu jalan.
- Perhatikan kondisi lalu lintas sekitar, terutama kendaraan di belakang Anda, dan pastikan Anda bisa berpindah ke bahu jalan dengan aman.
-
Aktifkan Lampu Hazard Segera Setelah Berhenti
- Setelah kendaraan berhenti dengan aman di bahu jalan, segera nyalakan lampu hazard. Hal ini penting untuk memberi peringatan kepada pengendara lain bahwa mobil Anda dalam kondisi darurat.
-
Pasang Segitiga Pengaman dengan Jarak 50 Meter
- Pasang segitiga pengaman di belakang mobil dengan jarak sekitar 50 meter dari kendaraan. Tanda ini berfungsi sebagai peringatan dini bagi pengendara lain agar mereka bisa melihat adanya kendaraan yang berhenti di bahu jalan dari jarak jauh.
- Pemasangan segitiga pengaman dengan jarak yang tepat membantu pengendara lain menyesuaikan kecepatan dan menghindari bahaya.
-
Jangan Berada di Belakang atau di Sisi Kanan Mobil
- Untuk menjaga keselamatan, pengemudi dan penumpang sebaiknya tetap berada di dalam mobil, terutama jika kondisi lalu lintas padat atau ada kendaraan besar yang melintas. Hindari berdiri di belakang mobil atau di sisi kanan bahu jalan karena ini merupakan area rawan kecelakaan.
-
Hubungi Layanan Darurat Jika Diperlukan
- Jika masalah pada kendaraan tidak dapat diatasi sendiri, Anda bisa menghubungi layanan darurat jalan tol melalui telepon darurat yang tersedia di beberapa titik sepanjang jalan tol. Layanan darurat ini siap membantu mengatasi masalah atau memindahkan kendaraan Anda ke lokasi yang lebih aman.
-
Segera Lanjutkan Perjalanan Setelah Masalah Teratasi
- Setelah masalah pada kendaraan selesai diatasi, segera lanjutkan perjalanan. Pastikan untuk memperhatikan kondisi lalu lintas sebelum kembali ke jalur utama. Nyalakan lampu sein kanan dan percepat laju kendaraan secara perlahan agar aman saat bergabung kembali dengan arus lalu lintas.
Baca Juga : 7 Peraturan di Jalan Tol yang Perlu Diketahui Pengendara Agar Tetap Aman