3 Jenis Mesin Mobil Berdasarkan Konfigurasinya
Jenis mesin mobil adalah hal yang begitu penting jika berbicara tentang transportasi roda empat ini. Jika hendak mencari mobil terbaik, tentu yang tak luput untuk diperhatikan adalah jenis mesinnya. Sebut saja rotary, v8, inline-four, boxer dan masih banyak lagi.
Setiap jenis mesin pada mobil termasuk jenis mesin mobil matic tentu memiliki karakter yang berbeda dan hal itu membawa pengaruh yang berbeda pula pada karakter sebuah mobil. Jenis mesin yang digunakan untuk mobil sebenarnya cukup banyak yakni mulai dari mesin petrol, diesel hybrid, hidrogen atau listrik. Jenis mesin sendiri dibedakan berdasarkan kategori serta klasifikasinya maupun konfigurasinya.
Jenis Mesin Berdasarkan Konfigurasi :
Berikut beberapa jenis mesin yang dibedakan berdasarkan konfigurasi atau layoutnya.
1. Inline atau Straight
Jenis mesin ini adalah yang paling umum serta paling banyak digunakan sebagai mesin mobil. Seperti namanya, mesin yang satu ini mempunyai penempatan piston. Silinder yang segaris atau sejajar. Berikut konfigurasi dari mesin inline:
- Penempatan silinder berjejer sejajar atau segaris
- Silinder berada di bagian atas crankshaft
- Memiliki konstruksi yang terbilang simple jika dibandingkan dengan mesin mobil lain
- Moving parts lebih sedikit
- Kebanyakan menggunakan single manifold
Kelebihan dari jenis mesin yang satu ini adalah ada pada compact serta sifatnya yang ringan sehingga lebih menghemat bahan bakar. Hal ini menjadi penyebab mengapa lebih banyak mobil memilih untuk menggunakan jenis mesin yang satu ini.
Pada bagian layout yang memiliki garis memanjang membuat mesin tersebut menjadi memiliki batasan volume serta batasan jumlah silinder. Volume maksimal untuk mesin ini biasanya ada di kisaran 2.5l sampai dengan 3.0l. Untuk jumlah silinder, pada umumnya hanya sampai pada angka 6 saja.
Desain pada mesin ini memiliki center gravity yang cukup tinggi bahkan lebih tinggi dari jenis lainnya. Center gravity sendiri dapat mempengaruhi handling serta kestabilan mobil. Kekurangan mesin ini juga ada pada konfigurasinya yang hanya segaris. Artinya, butuh ruang mesin yang cukup pantang terutama pada inline-six.
Contoh paling populer untuk jenis mesin yang satu ini adalah inline-for serta inline-six. Bahkan untuk inline six sendiri merupakan jenis mesin dengan konfigurasi yang disukai oleh berbagai produsen mobil khususnya eropa seperti BMW.
2. V-engine
V-engine merupakan salah satu jenis konfigurasi mesin yang identik dengan kecepatan. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah silinder yang ada pada mesin tersebut. Sebut saja mulai dari v6 hingga v12. Semakin banyak silinder yang digunakan maka semakin tinggi pula powernya. V engine sendiri memiliki konfigurasi yang meliputi:
- Silinder yang diletakan dengan layout berbentuk huruf v
- Sudut layout sendiri bisa berbeda-beda. Hal ini tergantung pada keinginan produsen. Namun secara umum besaran performa v untuk kebanyakan racing adalah 90 derajat.
- Semakin tinggi level dari performa mobil maka semakin banyak pula jumlah silinder yang digunakan. Misalnya pada mobil v10 atau v12 yang dapat dikatakan sebagai jenis mobil hypercar atau supercar.
- Mesin ini juga memiliki 2 buah manifold exhaust.
Jenis mesin mobil ini memang menjadi salah satu konfigurasi yang terbilang compact. V engine sendiri memang memiliki dimensi yang lebih compact terutama jika dibandingkan dengan inline. Dengan dimensi tersebut, mesin ini mampu memuat jumlah silinder dengan jumlah yang banyak. Bukan hanya soal jumlah, volume silinder pada v engine pun dapat lebih besar.
Pada desain mesin ini terdapat tiap pasang piston yang mampu bekerja setiap sisi untuk menghasilkan torsi apalagi pada RM yang tergolong rendah. Keunggulan pada potensi yang dimiliki mesin ini juga menghasilkan torsi serta power yang menjadi penyebab mengapa banyak mobil premium lebih memilih menggunakan mesin yang satu ini.
Kekurangan dari mesin ini adalah pada jumlah moving part yang cukup banyak. Hal ini menyebabkan perawatan menjadi lebih rumit dan memerlukan biaya yang tak sedikit. Konfigurasinya juga lebih berat apalagi jika jumlah maupun volume silinder yang digunakan semakin banyak.
3. Jenis Mesin Flat atau Boxer Engine
Konfigurasi pada jenis mesin mobil ini adalah pada posisi silindernya yang horizontal berbeda dengan mesin kebanyakan yang memiliki letak silinder vertikal. Jenis mesin flat dan boxer engine sering kali dianggap sama karena cukup mirip, nyatanya kedua mesin tersebut memiliki perbedaan. Pada jenis boxer engine crank pin yang digunakan hanya salah satu untuk setiap silinder yang ada. Namun, untuk mesin jenis flat menggunakan satu crank pin yang digunakan untuk satu pasang silinder.
Meskipun begitu, kedua mesin ini sering kali dianggap sama. Berikut konfigurasi dari mesin flat serta boxer engine:
- Karakter utama pada kedua mesin tersebut adalah penempatan silinder yang horizontal dengan piston yang saling berpasangan atau saling berhadapan.
- Dimensi dari kedua jenis mesin tersebut bisa sangat rendah maupun sangat lebar.
Mesin memang menjadi salah satu komponen yang paling berat pada mobil. Dengan layout mesin yang datar tersebut maka central gravitynya pun menjadi rendah sehingga mobil pun memiliki handling serta kestabilan yang begitu baik. Mesin jenis ini juga dikenal dengan mesin yang begitu halus atau smooth karena crankshaftnya yang jauh lebih ringan.
Kekurangan pada jenis mesin ini adalah perawatannya yang cukup rumit apalagi jika memang ukuran ruang mesin terbilang cukup pad. Untuk suara mesin ini pun bisa dibilang lebih berisik jika dibandingkan dengan inline engine. Kekurangan lain dari mesin mobil ini ada pada konfigurasinya yang jauh lebih kompleks untuk di maintenance. Mesin mobil flat sendiri lebih khususnya flat 2 belas digunakan oleh jenis mesin mobil balap seperti mobil formula 1 Ferrari 1512.
Baca juga : Kopling Mobil Beserta Jenis dan fungsinya