5 Tips Lolos Ujian SIM A Supaya Selesai dengan Lebih Cepat
Saat melakukan pengajuan SIM A, banyak orang yang mengalami hambatan karena belum mengetahui prosesnya. Karena itulah, sebaiknya ketahui dulu proses pengajuan SIM A dan tahap-tahap tesnya. Hal ini akan mempermudah seseorang untuk tidak bolak-balik saat melakukan pengajuan SIM A.
Tips lolos ujian SIM A merupakan hal-hal utama yang perlu disiapkan baik dari segi teori dan praktik untuk dapat menyelesaikan ujian SIM A dengan lancar. Jika sudah dipersiapkan, proses pengajuan SIM A bisa dilakukan dengan lebih cepat. Yuk, simak tips lolos tes SIM A agar proses pengajuan SIM A lebih cepat.
1. Lengkapi Dokumen Administrasi
Pengajuan SIM A dapat dilakukan oleh siapa saja yang sudah memenuhi syarat usia dan kemampuan mengemudi. SIM A perseorangan bisa didapatkan saat seseorang sudah berusia minimal 17 tahun. Untuk melakukan permohonan SIM A, calon pengemudi sudah bisa melakukan pendaftaran dan registrasi administrasi secara online.
Registrasi bisa dilakukan dengan mudah asalkan dokumen administrasi sudah dikumpulkan sesuai ketentuan. Beberapa dokumen yang diperlukan di antaranya fotokopi KTP sebanyak 2 (dua) lembar, surat tanda kelulusan, dan surat keterangan sehat dari dokter. Pastikan semua dokumen ini lengkap dan disimpan dalam sebuah map jika diminta dibawa oleh petugas.
2. Pelajari Teori Rambu dan Kendaraan
Jika dokumen administrasi sudah lengkap, calon pengemudi akan mendapatkan jadwal untuk melakukan uji teori. Nilai yang dibutuhkan untuk lolos tes teori SIM A adalah 70. Dari 30 soal teori yang diujikan, calon pengemudi setidaknya harus mengerjakan 21 soal dengan benar. Karena itulah, pelajari materi tentang rambu-rambu lalu lintas, pengetahuan mengenai kendaraan, dan juga pelanggaran lalu lintas beserta sanksinya.
3. Melatih Keterampilan Mengemudi
Nah, keterampilan mengemudi pastinya harus dibuktikan untuk mendapatkan SIM A. Salah satu uji praktik SIM A yang sering kali membuat calon pengemudi gagal adalah zig-zag mundur. Nantinya akan ada patok yang digunakan sebagai rintangan dan tidak boleh tertabrak meskipun dalam kondisi mundur.
Agar berhasil melakukan uji praktik tanpa harus mengulang, ada baiknya berlatih dulu agar tidak bolak-balik mengulang tes. Hal terpenting saat melakukan uji praktik SIM A adalah memperhatikan spion. Setelah itu, setir harus dibantik penuh ke arah kiri atau kanan saat posisi lingkar luar roda belakang mobil sejajar dengan patok.
4. Kemudikan Mobil Pelan-pelan
Uji praktik mengemudi tidak mengharuskan calon pengemudi untuk membayangkan jalan padat yang terganggu oleh klakson mobil. Pepatah “Biar lambat asal selamat” sepertinya paling cocok untuk menggambarkan uji praktik SIM A. Asalkan mobil yang digunakan untuk tes tidak mati mesin atau menabrak patok batas lebih dari standar tertentu, calon pengemudi akan dinyatakan lulus. Jadi, menyetirlah dengan perlahan-lahan, ya!
5. Mengatur Emosi Agar Tidak Gugup
Hal yang paling bahaya jika seseorang menyetir mobil adalah rasa panik. Situasi di jalan raya sering kali macet dan bising. Bunyi klakson kendaraan lain bisa membuat orang panik dan kehiangan konsentrasi. Dalam uji praktik, hal ini mungkin akan muncul juga karena tingkat kesulitannya cukup tinggi. Karena itulah, kendalikan emosi agar bisa menyetir dengan baik.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat ingin mengajukan SIM A. Mungkin hanya tips sederhana, tapi bisa diingat agar waktu yang dipakai untuk membuat SIM lebih efektif. Pastikan sudah menyiapkan semua materi ujian agar tidak harus mengulang, ya!
Penulis: Rizkita Darajat