Apa itu Viskositas Oli Mobil? Ternyata Penting Untuk Performa Mobil
Anda pasti pernah mendengar istilah viskositas oli mobil? Namun, apakah Anda memahami arti dari istilah tersebut? Jika Anda belum memahaminya, maka Anda perlu memperhatikan ulasan berikut ini.
Apa Itu Viskositas Oli Mobil?
Viskositas oli merupakan istilah yang digunakan untuk menilai tingkat kekentalan oli berdasarkan angka. Seperti diketahui, ketika Anda membeli oli mobil, pasti pada kemasan oli tersebut terdapat angka-angka atau kode tertentu. Setiap angka atau kode yang tertera pada kemasan oli mobil tersebut biasanya memiliki arti tersendiri. Biasanya semakin besar angka yang tertera maka akan semakin tinggi kekentalannya.
Oleh karena itu, pemilik mobil wajib memperhatikan viskositas oli yang digunakan. Pastikan oli yang Anda gunakan sesuai dengan spesifikasi mesin mobil Anda karena setiap mesin memiliki standar viskositas oli yang berbeda-beda. Pemilihan oli yang sesuai dengan standar mesin dapat menjaga kestabilan suhu mesin dan mencegah korosi sehingga akan memperpanjang masa keausan komponen mesin.
Jenis Viskositas Oli Mobil
Menurut jenis kekentalannya, oli yang dijual di pasaran dibagi menjadi dua seperti berikut.
1. Kekentalan tetap
Oli yang memiliki viskositas jenis kekentalan tetap, merupakan oli yang kekentalannya tidak akan berubah meski suhu mesin atau suhu di sekitarnya mulai berubah. Oli jenis ini di dunia otomotif, biasanya lebih dikenal dengan istilah single grade. Oli jenis ini biasanya Anda temui pada oli transmisi mobil.
2. Kekentalan dinamis
Sedangkan untuk jenis kekentalan dinamis, lebih dikenal dengan istilah multigrade. Oli jenis ini biasanya memiliki kekentalan yang berbeda ketika suhu mesin sedang tinggi atau rendah. Biasanya oli ini digunakan untuk mesin mobil.
Kode Viskositas Oli Mobil
Ketika membeli oli mobil, Anda akan menemukan kode-kode atau angka-angka yang tertera pada kemasan oli. Setiap kode tersebut memiliki arti tersendiri. Adapun arti selengkapnya sebagai berikut.
1. Kode SAE
Kode SAE (Society of Automotive Engineer) merupakan kode yang dibuat oleh asosiasi internasional yang mengatur standar kekentalan oli. Kode ini biasanya digunakan untuk membaca viskositas oli. Kode SAE biasanya akan diikuti huruf dan angka seperti SAE 5W-30 ataupun SAE 10W-40.
Ketika Anda membeli oli mobil dengan kode SAE 10W-40 berarti oli Anda memiliki tingkat kekentalan 10 ketika berada di kondisi winter dan ketika di kondisi suhu panas maka tingkat kekentalannya mencapai 40.
2. Kode API
Kode API (American Petroleum Institute) merupakan kode yang dibuat oleh asosiasi viskositas oli di Amerika untuk menentukan kualitas oli. Kode API sendiri biasanya akan disertai dengan kode huruf di belakangnya. Contohnya kode CH atau SN.
Kode S setelah API, biasanya digunakan untuk menandakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar gasoline atau bensin. Sedangkan kode C setelah API biasanya digunakan untuk menandakan kendaraan bermesin diesel. Selanjutnya kode huruf setelah huruf S atau C, digunakan untuk menunjukkan kualitas oli. Semakin kode huruf tersebut dekat dengan huruf Z maka akan semakin tinggi kualitasnya.
Dampak Viskositas Oli Terhadap Performa Mesin
Pemilihan viskositas oli yang tepat akan berdampak besar terhadap kinerja mesin sehingga performa mesin semakin optimal. Gunakan oli dengan kekentalan yang tidak terlalu encer pada mobil keluaran lama, agar tidak timbul suara berisik. Dan gunakan oli dengan kekentalan yang encer untuk mobil keluaran terbaru agar kinerja mesin tidak terlalu berat.
Baca juga: Perbedaan Oli Sintetik dan Mineral Pada Mobil, Bagus yang Mana?
Selain berdampak pada performa mesin, pemilihan viskositas oli yang tepat dapat memperpanjang usia mesin dan menghemat konsumsi bahan bakar. Yuk, gunakan oli dengan tingkat viskositas yang tepat. Apabila Anda belum memahaminya, Anda bisa bawa mobil Anda ke bengkel resmi Daihatsu agar mendapatkan oli mobil yang sesuai dengan standar mesin mobil Anda.