Berapa Tingkat Kekentalan Oli Mobil yang Baik? Ini Cara Mengetahuinya
Mengetahui berapa tingkat kekentalan oli mobil yang baik sangat berguna bagi Anda ketika hendak membeli oli mobil. Seperti diketahui, pemilihan oli mobil yang tepat dapat mengurangi gesekan antar komponen mesin sehingga memperpanjang usia komponen mesin. Selain itu, konsumsi bahan bakar akan menjadi hemat, dan membersihkan gram yang dihasilkan selama proses pembakaran mesin. Lantas berapa tingkat kekentalan yang tepat? Untuk selengkapnya perhatikan ulasan berikut.
Tingkat Kekentalan Oli yang Baik dan Cara Mengetahuinya
Untuk menentukan tingkat kekentalan oli yang baik, Anda perlu mengetahui cara memilih oli yang benar terlebih dahulu. Berikut cara selengkapnya.
1. Memahami karakter mesin
Sebelum Anda menentukan kekentalan oli mobil, Anda perlu mengetahui karakter mesin dari mobil Anda. Karena setiap mesin tentu memiliki jenis oli yang berbeda-beda.
2. Memahami standar kekentalan oli
Langkah selanjutnya, Anda perlu mengetahui standar kekentalan oli. Ada beberapa standar kekentalan oli yang berada di pasaran yang perlu diketahui. Berikut standar kekentalannya.
Kekentalan monograde (tunggal)
Ketika Anda membeli oli mesin, pasti Anda pernah melihat kode seperti SAE 40. Kode ini merupakan tanda untuk oli yang memiliki tingkat kekentalan tunggal. Oli ini memiliki tingkat viskositas (perubahan kekentalan) yang minim terhadap suhu mesin yang berubah.
Kekentalan multigrade
Oli mobil dengan standar kekentalan multigrade terbilang dapat digunakan di segala kondisi suhu mesin. Oli ini mampu menjaga viskositas oli ketika mesin bekerja sehingga komponen mesin terlindungi dengan baik (meminimalisir keausan komponen mesin akibat gesekan antar komponen).
Baca Juga : 6 Rekomendasi Merk Oli Mobil yang Bagus untuk Perjalanan Jauh
Kode Kekentalan Oli
Selain mengetahui standar kekentalan oli berdasarkan tingkat kekentalan oli. Anda juga perlu memahami kode kekentalan oli berdasarkan lembaga yang mengujinya.
1. Kode API
Kode API (American Petroleum Institute) merupakan kode standar oli yang diberikan oleh institut petroleum Amerika. Untuk kode API sendiri biasanya memiliki tambahan dua huruf dibelakangnya misalnya API CN, dan API SH.
Untuk huruf C sendiri digunakan sebagai kode oli untuk kendaraan berbahan bakar diesel. Sedangkan huruf S sendiri digunakan sebagai kode oli untuk kendaraan berbahan bakar bensin. Sedangkan arti dari huruf setelah C dan S memiliki arti tentang jenis terbaru dari oli.
2. Kode SAE
Kode SAE (Society of Automotive Engineer) juga merupakan kode standar oli yang berasal dari Amerika. Namun, lembaga ini tidak hanya menstandarisasi kekentalan oli saja. Bidang manufaktur hingga bidang perancangan desain teknik juga mereka uji.
Setiap kode SAE yang beredar seperti SAE 10 W hingga SAE 20W-50 memiliki arti yang berbeda-beda. Semakin kecil angka yang tertera pada kode SAE semakin encer pula kekentalannya. Untuk huruf “W” sendiri memiliki arti winter atau musim dingin.
Misalkan, kode SAE 20W-50 maka artinya oli memiliki tingkat kekentalan 20 di musim dingin. Sedangkan angka 50 memiliki arti tingkat kekentalan sebesar 50 pada saat suhu mencapai 100 derajat celcius.
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan tingkat kekentalan oli yang baik untuk mobil berdasarkan spesifikasi mobil. Apabila mobil yang Anda gunakan merupakan mobil keluaran tahun lama atau di bawah tahun 2000. Maka gunakan oli SAE dengan tingkat kekentalan oli yang tinggi atau SAE 20W-50. Sedangkan untuk mobil keluaran tahun 2015 hingga 2023 gunakan oli dengan tingkat kekentalan oli yang lebih rendah atau encer.
Untuk lebih tepatnya, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan mekanik profesional di bengkel resmi Daihatsu ketika sedang melakukan penggantian oli. Pastikan Anda selalu mengganti oli mesin apabila mobil sudah menempuh jarak 10.000 kilometer.