Fungsi Connecting Rod, Cara Kerja & Komponennya pada Mobil
Angka pembelian mobil tiap tahunnya selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Ternyata daya beli tersebut berbanding terbalik dengan pengetahuan pemilik mobil akan komponen mobil beserta fungsinya. Salah satunya mengenai fungsi connecting rod, cara kerjanya, beserta komponen di dalamnya. Agar Anda bisa memahami lebih dalam mengenai komponen tersebut, mari perhatikan ulasan berikut ini.
Fungsi Connecting Rod
Bagi Anda yang kurang familiar dengan connecting rod, komponen ini merupakan istilah lain dari batang piston. Komponen ini memiliki fungsi yang cukup vital di dalam sistem pembakaran mesin. Berikut fungsi connecting rod selengkapnya.
1. Penghubung antara piston dengan poros engkol
Fungsi pertama dari connecting rod ialah sebagai penghubung antara piston dengan crankshaft (poros engkol). Connecting rod akan meneruskan tenaga mesin dari hasil pembakaran. Tenaga tersebut nantinya akan diubah menjadi rotasi (gerak putar) pada bagian poros engkol.
2. Pengubah gerak lurus menjadi gerak putar
Fungsi selanjutnya, connecting rod akan mengubah gerak lurus atau gerak naik turun piston menjadi gerak putar. Dengan begitu mobil dapat melaju dengan sangat kencang.
3. Penyalur gaya piston ke poros engkol sehingga momen putar lebih maksimal
Selain beberapa fungsi di atas, connecting rod juga berfungsi menyalurkan gaya piston ke poros engkol untuk meningkatkan momen putar. Ketika proses pembakaran terjadi, maka muncul gaya tekanan yang akan menekan bagian piston.
Gaya tersebut nantinya akan disalurkan ke poros engkol lewat connecting rod, kemudian diubah menjadi tenaga putar dan kecepatan.
Cara Kerja Connecting Rod
Cara kerja connecting rod bisa dibilang lebih sederhana dibandingkan cara kerja komponen mesin lainnya. Ketika proses pembakaran mesin terjadi, proses tersebut menimbulkan ledakan sehingga juga menimbulkan tekanan yang dapat mendorong piston. Dengan begitu piston akan bergerak dari titik menengah atas atau TMA menuju titik menengah bawah atau TMB.
Selanjutnya, gerakan naik turun piston akan diteruskan oleh connecting rod secara langsung sehingga poros engkol berputar. Selanjutnya, putaran tersebut digunakan untuk memutar mesin.
Baca Juga : Berikut Perbedaan Ring Piston Kompresi 1 dan 2, Yuk Simak!
Komponen-Komponen di Dalam Connecting Rod
Agar connecting rod bekerja sesuai dengan fungsinya. Maka komponen ini membutuhkan komponen lain yang berada di dalamnya. Lantas apa saja komponen tersebut? Daripada Anda penasaran, yuk perhatikan ulasan berikut.
1. Small end
Komponen ini berfungsi menghubungkan connecting rod dengan piston. Agar kedua komponen tersebut dapat dihubungkan, maka dibutuhkan pena piston sebagai pengait.
2. Big end
Komponen ini berfungsi menghubungkan crank pin yang terdapat pada bagian poros engkol dengan connecting rod.
3. Beam
Komponen ini berfungsi sebagai gagang atau pegangan connecting rod. Komponen ini terbuat dari baja ringan atau stainless yang bersifat ringan namun kokoh. Dengan begitu komponen ini dapat meningkatkan tenaga putar tanpa memberatkan kinerja mesin.
4. Rod bushing
Komponen ini berfungsi sebagai lubang pengikat dari pena piston untuk menghubungkan bagian piston dengan connecting rod.
5. Rod bolt
Untuk menghubungkan bagian crank pin dan batang piston, maka dibutuhkan komponen connecting rod yang bernama rod bolt. Komponen ini bisa dibilang sebagai baut pengikat.
6. Rod nut
Rod nut memiliki fungsi yang sama dengan rod bolt. Namun bedanya, rod nut berbentuk seperti mur pengikat sedangkan rod bolt berbentuk seperti baut.
7. Rod bearing insert
Komponen ini berfungsi sebagai bantalan antara crank pin dengan connecting rod. Di kalangan penggiat otomotif sendiri, komponen ini disebut dengan metal jalan.
8. Rod cap
Komponen ini berfungsi mengunci connecting rod dengan crank pin dan bentuknya menyerupai big end.
Demikian beberapa komponen dari connecting rod yang perlu Anda ketahui. Agar komponen tersebut terhindar dari keausan dini, maka Anda perlu melakukan servis secara berkala di bengkel Daihatsu terdekat.