Fungsi Tutup Radiator dan Cara Kerjanya
Pada mesin bermotor, termasuk kendaraan yang dimiliki tentu Anda mengenal sistem radiator di dalamnya.
Di mana selama ini mungkin Anda tidak pernah menyangka bahwa tutup radiator tersebut mempunyai peran yang sangat penting.
Tidak hanya berguna sebagai penutup lubang saja, berikut fungsi tutup radiator dan cara kerjanya yang wajib Anda tahu.
Fungsi dari Tutup Radiator
Fungsi pertama dari tutup radiator tentu sudah Anda ketahui, yaitu sebagai penutup bagi lubang tempat mengisi coolant di sistem pendingin mesin.
Namun, ternyata tutup satu ini mempunyai fungsi yang jauh lebih istimewa dari itu. Pada mobil, tutup radiator berguna untuk menjaga tekanan ideal yang ada di dalam sistem radiator.
Tutup ini berperan agar sistem pendingin mesin tetap berada pada tekanan normal, yang sesuai dengan kebutuhan dari mesin mobil.
Sebagai contoh yaitu 0.9, 1.1, serta 1.2, di mana angka angka ini menjadi penAnda dari batas tekanan pressure valve yang mampu diatur oleh tutup radiator tersebut. Dari hal inilah Anda dapat mengetahui fungsi tutup radiator dan cara kerjanya.
Pasalnya di dalam sistem pendingin, panas yang timbul akibat proses pembakaran mesin akan diserap air pendingin.
Sehingga, membuat air pendingin tersebut lama kelamaan menjadi panas, bahkan bisa menguap serta mendidih. Jika dibiarkan secara terus menerus, tentu lambat laun air radiator akan habis dan tidak bisa lagi menyerap panas dari hasil pembakaran.
Di sinilah peran tutup radiator, komponen ini akan menyeimbangkan tekanan yang ada di dalam sistem pendingin. Sehingga air di dalam radiator pun tidak mudah mendidih.
Meskipun suhu air telah mencapai angka 100 derajat celcius, tidak akan mendidih atau naik lagi suhunya.
Baca juga: Penyebab Air Radiator Berkurang dan Dampaknya Bagi Mesin Kendaraan
Cara Kerja Tutup Radiator
Fungsi tutup radiator dan cara kerjanya tentu sangat berkaitan erat dengan air radiator. Dalam hal ini secara sederhana cara kerjanya yaitu dengan mengisap air agar dapat mempertahankan tekanan ideal atau membuang suhu panas yang ada.
Apabila tekanan sudah sangat tinggi, maka tutup radiator akan bekerja. Yakni ketika suhu sudah melebihi ambang batas pada pressure valve, yang tertera di atas tutup.
Maka komponen satu ini akan membuka katup yang dimilikinya, kemudian membuang tekanan yang ada ke arah reservoir tank radiator. Namun jika tekanan yang ada di dalam radiator masih rendah, maka tutup ini akan membuka vacuum valve.
Hal tersebut dilakukan agar memungkinkan untuk menghisap air yang ada di dalam reservoir tank radiator. Maka tekanan di dalam sistem pendingin mesin akan bertambah, sehingga tekanannya menjadi tetap ideal.
Khusus pada reservoir tank yang ada di ujung overflow tube, maka komponen ini akan menyimpan air yang telah dikeluarkan dari radiator akibat dari pemuaian panas.
Reservoir tank tersebut juga akan mengalirkan kembali air pendingin yang telah tersimpan, ke dalam sistem pendingin mesin ketika tekanan di dalamnya lebih rendah atau menjadi negatif.
Dengan begitu maka jumlah air pendingin yang ada di dalam radiator pun akan selalu sama, sehingga tekanannya normal. Begitulah singkatnya fungsi tutup radiator dan cara kerjanya.
Melihat dari fungsi yang dimiliki oleh tutup radiator, yang ternyata tidak sesederhana kelihatannya.
Maka sebaiknya Anda pun merawat komponen satu ini dengan baik dan benar. Salah satu bentuk perawatan terhadap tutup radiator contohnya yaitu dengan tidak sembarangan dalam membuka tutup, ketika mesin mobil sedang dalam keadaan panas.
Baca juga: Memiliki Peranan Penting, Yuk Kenali Fungsi Air Radiator pada Mobil